budaya cangkruk saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan.
entah itu sekedar ngobrol dengan teman tanpa topik, atau dengan topik tertentu bersama kolega kantor, calon teman hidup, atau siapapun yang sedang kita perlukan.
entah itu sekedar ngobrol dengan teman tanpa topik, atau dengan topik tertentu bersama kolega kantor, calon teman hidup, atau siapapun yang sedang kita perlukan.
waktu cangkruk pun 24 jam,
tidak ada lagi istilah tea/ coffee-time, tiap saat dapat saja menjadi tea/ coffee-time. buktinya apa? bahwa kita lihat di kedai kedai kopi hampir 24 jam selalu ramai, jadi sebenarnya waktunya terserah kita.
juga istilah Kedai/ Warung Kopi itu tidak terbatas pada kebutuhan ngopi dan nyemil, bahkan makanan makanan beratpun bisa tiap saat.
jam 10 pagi pesan kopi plus steak? atau jam 4 sore ngopi plus nasi rawon?
jam 10 pagi pesan kopi plus steak? atau jam 4 sore ngopi plus nasi rawon?
siapa yang melarang ?
demikian sepintas lintas gambaran kedai kedai kopi setidaknya yang ada di Malang Raya, yang pada beberapa tahun terakhir ini booming.
entah bagaimana para ortu saat ini memenuhi kebutuhan anak2nya yang kebetulan nge kos diluar rumah/ kota, sebab kalau melihat dimana mana kedai kopi selalu padat oleh siswa/i SMA atau mahasiswa/i,
pastilah tiap bulan mereka menyisihkan budget untuk Cangkruk ini.
kita tidak bicara dengan standar menengah keatas,
tetapi standar umum/ rata rata mungkin kiriman saat ini berkisar antara 1.5 - 2 juta/ bulan yang harus cukup untuk membayar kamar kos, makan, transpot, kebutuhan kuliah dll. plus biaya cangkruk-an yang berkisar antara 250 ribu/ bulan keatas.
masa masa itu sudah lama saya lewati dengan anak anak, " beruntungnya " bahwa masa itu percangkruk-an belum mem-booming,
sehingga anak anak cukup cangkruk di kantin kampus atau dekat tempat kosnya yang murah meriah.
sebuah pergeseran jaman.
salah satu tempat cangkruk diluar Malang adalah Kopi Teko,
dijalan Diponegoro, Batu, sekitar 15 km dari Malang.
style yang diusung hampir seragam dengan umumnya kedai kedai kopi yang sudah ada, yaitu " menjadulkan atmosfer " dengan interior antik, lalu menu menu yang orientalis hingga yang ke barat barat an, meski yang lokal juga ada.
sepintas kedai ini mengingatkan pada aktivitas membuat mie yang serba " blak bluk " di satu kedai mie Jalan Soekarno Hatta Malang ( di blog yang sama juga sudah saya tulis mengenai kedai ini ), karena siang itu saya juga jeprat jepret di dapur mie Kopi Teko ini. apakah memang mereka 1 group ?
siang itu saya mencoba menu dim-sum dan sapi lada hitam ( kalau tak salah ingat lo hehehe .. sebab jarak saya menulis ini dengan cangkruknya sudah sebulan lebih hehe .. ) . skala 1 - 10 saya berhenti di angka 6.5 untuk maminnya.
dan lokasinya yang persis dijalan raya arah Malang - Batu, memang strategis tapi cukup bising. naaa .. buat yang ingin " nyemil ringan maupun berat " boleh mencoba Kopi Teko ini yang memiliki seabreg pilihan kopi yang sulit dilewatkan !
siap untuk cangkruk? yukkkk .... ( th )
( photos by : th, Kopi Teko, Batu, Pebruari 2014 )
01. card menu
02. Kopi Teko
03. dim sum
04. lada hitam
05. suegerrr ...
06. teras luar
07. nasgor
08. menu menu baru
09. " radio gaga "
10. sexy ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar