Minggu, 09 Maret 2014










" Cantik bercadar, Warung (m)Beji, (m)Batu "

bak pepatah LAFS, ( mak jlegg pd pandangan I ), saya belum masuk sudah merasa senang padahal masih berada di jalan raya (m)Beji, Batu, Malang. mengapa ? 
warung yang satu ini terlihat sangat membuat " krasan " dengan bangunan2 kayunya yang dominan dan " terkesan adem "  plus pengaturan halaman parkirnya yang
 setengah lingkaran, merupakan sebuah aksen manis.


terbilang masih baru dideretan wisata kuliner Malang Raya, warung yang satu ini bahkan belum 100% rampung karena dibeberapa bagian masih sedang diselesaikan.
 bangunan diarea ini terbagi atas 3 yang utama, yaitu :
 warung yang berdapur, lalu ada semacam pendopo mini yang juga untuk pengunjung, dan terakhir ada semacam bangunan " separo pendopo " yang di sekat sekat 
entah untuk apa nantinya. 


namun " sayang 1000 sayang " , ada sesuatu yang membuat " kecewa " yaitu dengan ditutupnya bagian paling strategis dari pendopo ini dengan tembok sehingga segenap kecantikan dibelakangnya yaitu view pegunungan di Batu, menjadi 
tak terlihat alias lenyap ! aduhhh ...

lebih parah lagi pagar belakang dari area warung ini ( sementara ) tertutup oleh lembaran lembaran seng, jadi satu satunya pemandangan saat makan adalah lalu lalang kendaraan 
Batu - Malang dan sebaliknya, atau tembok !  .... wow, sangat disayangkan!


 " mbak, kenapa to kok ditembok ya, kok ngga dikaca, jadinya ilang view cantiknya?" saya penasaran meski saya tahu itu bukan " dosa " si pramusaji hehe ... 
" anu bu, dibelakang tembok ini dibuat gudang  " ... 
oalaaaaa ... kok eman yaaa ..... 

naa setelah puas " kecewa " , saya bertanya apa menu khas yang jadi ikon di warung ini. 
" ada rawon, ada pecel ... ada ... ada .... " ( lha, si mbak menyebut semuanya, padahal " ikon " itu biasanya 1 - 2 saja hehe tapi ngga papa mbak, terima kasihhh ) . 


maka saya langsung memesan rawon saja untuk " membuktikan " infonya si mbak . saya pilih duduk di pendopo yang bernuansa " ndheso dan adem ayem " ini meskipun dengan terpaksa saya hadapkan wajah kejalan raya daripada melihat 
lembaran lembaran seng hehe

dari skala 1 - 10 rawon ada di 6.5 . ini bukan karena potongan dagingnya yang mini2, tetapi memang " persaingan rawon di Malang Raya " cukup tajam, jadi saya harus jujur. 
wedang jahe memang pas dengan suasana pendopo, 
selain memang saya " pas pas kan " dengan rawon hehe ..

disamping rawon dan pecel, yang suka penyet penyet an disini boleh memilih bermacam penyetan seperti Penyet Terong, Penyet Tempe, Penyet Ayam, juga ada ayam bakar, ayam goreng dll.
harga ? makanan mulai 6000,- sampai 25.000,- .

 

 memang pengunjung Warung mBeji ini belum ramai, selain masih baru juga masih perlu banyak berpromosi sebab letaknya yang bersebelahan dengan " pesaing pesaing berat " seperti
 Gurami Sadis, Jhabu, dll agaknya perlu di seriusi promosinya .

dan tentu saja :
 panorama cantik dibelakang warungnya itu sebetulnya bisa menjadi selling-point yang tinggi kalau saja tidak ditutup dengan lembaran lembaran seng dan tembok ... ! 

bak kecantikan yang bercadar,  bolehlah kain cadarnya " ditipiskan " sedikit, sebab kalau terlalu tertutup nanti kuatirnya ada 
" panu, kurap, jerawat atau pupur mbeluk " atau justru " pipi mulus halus " 
dibelakang cadarnya nya ? hehehe ....
selamat mencari Warung mBeji ! ( th )

( photos by : th, March 2014, Warung Beji, Batu, Malang )

01. atap kayu
02. salah satu sudut warung
03. daftar menu
04. halaman parkir ( 2/ dua foto )
05. bangunan sebelah tengah
06. nasi goreng ala Warung Beji
07. rawon Beji
08. wedang jahe
09. dingklik
10. bangunan ke 03
11. lembaran2 seng penutup kecantikan 
12. bangunan utama sekaligus lokasi dapur

Tidak ada komentar: