tentu sah sah saja bagi seorang ustadz untuk berbisnis .
bagaimanapun mereka adalah kepala keluarga
yang memiliki tanggungjawab kepada istri dan
anak anaknya untuk menafkahinya .
lalu bisnis apakah yang " ideal " bagi seorang ustadz
tersebab profesinya yang terkait keagamaan ?
hampir tidak ada batasan kecuali tentu saja ,
bidang bidang yang bertentangan dengan syariah .
maka kalau kita temukan misalnya ada ustadz
yang memiliki usaha dibidang transpotasi atau kuliner
atau furniture dll adalah sesuatu yang wajar wajar saja .
tetapi mengejutkan ketika hari hari ini kita
menyaksikan dilayar TV serombongan orang atau
tepatnya jamaah dari seorang ustadz yang
cukup terkenal yang diduga
mencederai kepercayaan umatnya yang sudah
mempercayakan sejumlah besar uangnya sebagai
bentuk investasi yang ditawarkan ustadz mereka .
jumlahnya tidak kecil , umumnya rata rata
antara 8 - 9 digit per jamaah !
wow ...
bahkan wakil dari rombongan sekaligus jubir
dari para penggeruduk
ini menjelaskan bahwa tawaran berinvestasi tersebut
disampaikan disebuah ceramah di
Hongkong didepan para masyarakat kita disana
dan si jubir tadi
adalah salah satu yang hadir dan ikut berinvestasi
saat di Hongkong itu !
lho .. kemana sang ustadz yang digeruduk
jamaahnya ini ? konon malah sedang berada di LN .
ups .. !
menimpa sang ustadz ini karena dalam " track record "
nya ybs sudah beberapa kali pernah kesandung
isu diseputar duit . lalu , mengapa masyarakat
masih juga bersedia menginvestasikan duitnya ?
masyarakat kita umumnya adalah memiliki
sifat pemaaf yang besar dan mudah melupakan
" kekhilafan " , lihat saja bagaimana mudahnya para
koruptor mencalonkan diri lagi sebagai
kepala daerah ataupun menjabat lagi dilembaga
yang sama . tetapi jika " khilaf " dilakukan
berulang kali dan bahkan jeruji besi
pernah dirasakan ,
maka sebaiknya pertimbangan yang sehat
tetap harus dimiliki bahwa
" keledaipun tidak jatuh beberapa kali
dilobang yang sama " !
jadi , jika ada keledai yang berulang kali jatuh
dilobang yang sama , disebut apakah itu ?
tarik disini antara lain adalah :
01 . segala bentuk tawaran berinvestasi yang
dikemas dalam sebuah ceramah keagamaan ,
harus tetap dicerna secara jernih untuk
dapat memilah dan memilih mana yang
bersifat keduniawian dan atau spiritual / akherati
dan tidak mencampuradukkan keduanya secara
membabi buta karena tergiur iming iming yang
mungkin dikait kaitkan dengan ayat ayat tertentu
sebagai pemikat .
02 . maraknya berbagai tawaran investasi dengan
imbalan materiil ( emas , tanah , hutan , villa dll ) yang
sama sekali tidak dapat dibuktikan keberadaannya
alias maya atau fiktif , jangan diikuti !
bahkan jikapun secara fisik dapat dibuktikan , tetapi
ternyata itu adalah properti yang bermasalah
( misalnya tanah yang dalam sengketa dll ) .
03 . pelajari track-record dari si penawar investasi ,
jika perlu lakukan searching di internet
karena semakin banyak kita tahu semakin mengamankan
diri kita sendiri dari penipuan dan sejenisnya .
04 . dalam setiap bentuk investasi akan selalu ada resiko .
pelajari dan temukan Resiko Terkecil untuk
meminimalisir kerugian jika terjadi kesalahan
atau penipuan .
05 . jangan terlalu mudah meminjamkan atau
menjaminkan sesuatu barang , sertifikat ataupun
dokumen dokumen dan juga surat berharga
untuk sesuatu investasi yang belum jelas .
06 . berhadapan dengan pembicara ulung yang
menawarkan investasi , tetaplah ingat bahwa
mereka hanyalah manusia biasa yang memiliki
kemampuan mempengaruhi orang lain tetapi
juga sekaligus berpotensi untuk
memanipulasi .
maka tetaplah berfikir logis bahwa
" Tidak Ada Hujan Uang Dari Langit "
kecuali lewat sebuah upaya dan kerja keras ataupun
lewat investasi yang sehat dan memperlihatkan
potensi resiko untuk lost dibanding
janji janji keuntungan tetapi maya alias masih
di awang awang dan secara fisik materiil yang dijanjikan
tidak bisa ditunjukkan .
07. terakhir , jika ternyata sudah terlanjur
mengalami kerugian besar akibat penipuan dalam
sebuah investasi , jangan ragu untuk segera
melaporkannya ke yang berwajib karena mungkin saja
kita tidak sendirian dan kejarlah tanggung jawab
si penipu minimal membuatnya jera dibalik jeruji besi
andaipun uang kita tidak kembali ,
agar tidak ada korban lain yang jatuh .
kesimpulan :
apapun predikat terhormat seseorang ,
dosen , ustadz , dokter , bahkan mentri sekalipun dll ,
tidaklah berarti mereka adalah manusia manusia
yang Zero Fault dan
semoga kita akan selalu waspada meski tidak
perlu paranoid !
jika investasi ini itu bertujuan untuk mengembangkan
modal dan bisnis , sebaiknya tidak melupakan investasi
yang lebih penting yaitu investasi
untuk membekali diri menuju perjalanan abadi
dengan memperbanyak kebaikan dan ketaqwaan ,
dan wahai .. :
adakah yang ingin membantah investasi yang satu ini ?
( Titiek Hariati , 26.06.22 )
gambar gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar