pada hari Sabtu tanggal 18 Juli 2020 kemarin dulu ,
TVRI menampilkan acara nostalgia bersama
band legendaris , The Rollies !
tahun 1967 ( ! ) band ini dibentuk dengan personil
antara lain Bangun Sugito atau lebih dikenal
dengan Gito sebagai vocalist ,
terus ada Delly Joko Arifin sebagai keyboardist
merangkap vocal juga , terus ada
Teungku Zulian Iskandar pada saxophone ,
dan Benny Likumahua pada trombon .
sebagai basistnya . Jimmy Manoppo pada drum
dan Didit Maruto pada trompet .
sebagai pendirinya adalah almarhum Deddy Stanzah
dan Iwan Krisnawan . tentu formasi Rollies
dalam perjalanan panjangnya telah mengalami
tambal sulam pamain sebagai salah satu
bagian dari riwayatnya .
setelah bergabung beberapa tahun ia kembali
menekuni dunia jazz nya .
juga Iskandar yang mundur setelah merilis album
Dansa Yok Dansa yang lalu digantikan
Pomo dari the Pro's .
tapi saya tak hendak mengisah perjalanan panjang
dan jatuh bangun Rollies yang luar biasa itu ,
melainkan " menangisi " tampilan Rollies
di TVRI yang lalu sebagai sudah kehilangan ruhnya .
dimana Rollies sedang " jaya2nya " dan
tiap shownya hampir tidak pernah saya lewatkan .
terakhir saya saksikan mereka di Jalan Tenun
Malang yaitu sebuah gelanggang olahraga
yang terbuka yang biasanya untuk bermain basket .
Gito dan Delly adalah dua ruh yang membuat
Rollies seolah sebuah band kelas dunia yang
tidak kalah dengan grup grup besar .
apalagi saat Gito melengkingkan lagu2 James Brown ,
seolah saya sedang nonton show di Amerika !
Rollies memang terbuka lebar untuk berbagai
genre musik mulai musik2 Beatles , Rolling Stones ,
Bee Gees , James Brown dll hingga akhirnya
juga bersedia menyanyikan lagu2 dari
para pencipta lagu lokal saat itu misal
Titiek Puspa , A . Riyanto dll .
Hari Hari , Bimbi , Kau Yang Kusayang ,
Dansa Yok Dansa dan Kemarau yang mendapat
penghargaan Menteri Lingkungan Hidup
pada tahun 1979 .
saat saya berada jauh dari tanah air berbelas tahun ,
saya mandeg mengikuti perkembangan Rollies
karena saya " terpaksa " lebih banyak
mendengarkan musik2 klasik di " Mekah " nya
musik klasik , Vienna kala itu .
saat saya kembali ketanah air , berita Rollies berganti
buram karena beberapa personilnya
terlibat narkoba .
tetapi setelahnya Gito masih kembali bangkit
dengan wajah barunya yang lebih religious hingga
akhir hayatnya pada 2008 .
bellbottom , rambut kribo ataupun gondrong
dan sepatu ber hak tebal dan tinggi serta
hem atau kemeja atau blus ketat yang " membody "
adalah salah satu ciri khas generasi 70an
termasuk saya saat nonton Rollies juga dengan
gaya yang sama .
dalam rencana merilis album barunya saat ini ,
Rollies nampaknya memberi bocoran sedikit di TVRI
kemarin tentang lagu lagunya .
sayangnya " contoh lagunya " kemarin dulu itu
menurut saya sudah sangat " bukan Rollies " alias
bak sayur tanpa garam ..
bukan saja karena penyanyi2nya yang sudah serba baru ,
juga saya merasa Rollies telah kehilangan Rolliesnya ..
segala sesuatu , yang berubah karena masa
dan keadaan serta tuntutan jaman ataupun
tuntutan produser rekaman ? entahlah ..
bagaimanapun saya salut pada beberapa pemain
yang masih setia yaitu
Jummy Manoppo , Oetje F . Tekol , dan Iskandar .
sekian oktav dari Delly maupun Gito yang serak itu ,
tetapi itu hanya tertinggal dalam
ingatan saya saja ...
( Titiek Hariati , Malang , 21 Juli 2020 )
gambar2 saya jepret dari layar TV dan
sebagian lain dari google .
keterangan foto :
01 . rollies di awal kejayaannya
02 . Delly dan Gito masih ada
03 . di TVRI , 18 Juli 2020
04 . Oetje F . Tekol , TVRI , 18 .07.20
05 . formasi lengkap 70 an
06 . komprang , gondrong , kribo ,
sepatu tebal dan tinggi
07 . acara nostalgi
08 . album Hits Jadul
keterangan foto :
01 . rollies di awal kejayaannya
02 . Delly dan Gito masih ada
03 . di TVRI , 18 Juli 2020
04 . Oetje F . Tekol , TVRI , 18 .07.20
05 . formasi lengkap 70 an
06 . komprang , gondrong , kribo ,
sepatu tebal dan tinggi
07 . acara nostalgi
08 . album Hits Jadul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar