( catatan kecil buat
Deny , Nina , Ita , Leny )
Deny , Nina , Ita , Leny )
saya tidak tahu mengapa tiba tiba saja saya
ingin menulis ini . kemarin saya melihat di sebuah
TV Swasta Lokal di Malang ,
ada kegiatan singing dancing disebuah hall yang
sangat saya kenal ber tahun tahun ,
Balai Pertiwi dari Universitas Ma Chung, Malang .
beragam rasa saya melihatnya , campur aduk .
ingatan saya terseret ke sebuah tanggal yang cantik :
07 . 07 . 2007 .
saat itu , setelah persiapan beberapa bulan sebelumnya ,
saya terikut dalam sebuah gawe penting yakni
peresmian Universitas Ma Chung , Malang .
kelahirannya menimbulkan banyak tanya dan bahkan
rasa asing , " mahluk " apa gerangan UMC ini ?
ikut membidani lahirnya sebuah lembaga pendidikan
bukan perkara mudah sebab tim kami saat itu
masih sangat kecil bahkan bisa terhitung jari
tidak sampai sepuluh !
Dr . Shinta PhD yang pakar dalam riset chlorofil
adalah rektor pertamanya . juga ada Prof . Sadtono
sebagai salah satu guru besarnya .
juga ada satu sekretaris rektor dan beberapa dosen saja .
sementara itu saya sebagai PRM sekaligus marketing ,
dibantu oleh 4/ empat staf saya yang terbilang
masih culun2 ..
para pendiri UMC sendiri terdiri dari nama nama besar
dibidang bisnis yang 99% memang
pengusaha ( sukses )Tionghoa seperti
Mochtar Riady , Sugeng , Teguh, Alim Markus dll .
bekerja dalam tim kecil dengan fasilitas yang masih
terbatas bukan perkara mudah apalagi memperkenalkan
" mahluk asing " UMC kepada publik yang
sudah terlanjur " tercuci otak " oleh
nama nama besar universitas ditanah air seperti
ITS , ITB , UI dll dan swasta2 terkemuka
seperti Trisakti dll .
secara fisik bangunan dan lokasi UMC memang
meyakinkan bahkan terkesan elite karena berada
dilingkungan perumahan kelas atas .
tetapi tim kecil kami saat itu harus berjuang ekstra keras
agar tampilan fisik ini dapat diimbangi oleh
kesiapan internal dalam menerima mahasiswa2 baru
angkatan pertama UMC ! maka dalam tahap awal
kami hanya membuka 3 jurusan
sambil mempersiapkan jurusan2 lain yang sudah
ada dalam rencana pengembangan .
peresmian UMC yang membahana saat itu adalah
laksana genderang perang awal ... !dan kerja keras
setelahnya sudah menanti guna memenuhi semua
Janji Janji yang pernah diberikan kepada
para maba maupun orangtuanya .
meeting lebih mirip seperti air mengalir ,
dan sayapun memulai safari kebeberapa provinsi dalam
dan luar Jawa secara maraton dan ... sendiri !
" babat alas " saya saat itu adalah sebagai
sarana pembuka jalan bagi staf staf saya yang
dikemudian hari diharapkan dapat
" dilepas sendiri tanpa saya " .. !
maka tahun tahun pertama UMC adalah tahun tahun
yang penuh perjuangan dan catatan .
kota2 besar di Jabar , Jateng dan Jatim sudah
menjadi langganan dari mobil marketing yang
hampir tidak pernah istirahat .
dan tiket tiket pesawat untuk luar Jawa merupakan
' pelanggan tetap ' dimeja kerja saya yang hampir
tidak pernah sempat saya pakai berlama lama dikantor .
pameran pameran pendidikan tidak ada yang kami
lewatkan baik didalam maupun luar provinsi .
dan disanalah kami harus bersaing dengan
nama nama besar universitas lain yang sudah mapan,
tetapi masih tetap mempromosikan lembaganya .
kami akhirnya menemukan " trik kecil " agar
stan pameran UMC lebih menonjol disetiap arena
pameran yaitu dengan menciptakan
yel yel khas UMC hehehe .. !
upaya ini ternyata lumayan berhasil dan stan kami
hampir selalu dipadati para calon maba ... !
untuk brosur2 awal dimana kami masih harus
serba mandiri membuatnya , saya lakukan sendiri
pemotretan2 awal dengan para modelnya
adalah para maba .
sebuah percetakan brosur , banner dll di
Jalan Kalimantan Malang adalah tempat tim kami
lalu lalang hampir tiap hari untuk
mendiskusikan desain brosur dll nya bersama
pak Roni sebagai ownernya . jumpa pers adalah sisi lain
dari kebutuhan berpromosi . rekan2 media dari
Radar Malang , Malang Post , Surya , Kompas , dll
serta beberapa radio swasta menjadi patner tetap
untuk setiap informasi baru UMC .
on air di radio juga menjadi langganan .
saat itu belum dikenal teknologi internet secanggih
sekarang seperti FB , WA , IG , VC ataupun
Zoom Meeting dll sehingga kami masih bekerja
50 : 50 yakni antara promosi secara
manual dan secara online lewat email .
ruang kerja ibu rektor dan Prof. Sadtono adalah tempat
dimana saya paling sering ber lama lama
untuk mendiskusikan berbagai isu UMC yang
membutuhkan percepatan penanganan
terutama menghadapi bermacam keluhan para
orang tua yang umumnya adalah menyangkut
biaya study dll .
kasus per kasus ditangani dengan secara bijak karena
UMC harus berdiri ditengah antara
Universitas Berfasilitas Kelas Dunia
dengan
Universitas Yang Mengedepankan Prestasi
Calon Maba diatas kesanggupannya
membayar biaya study , sebuah langkah yang sungguh
tidak mudah dilapangan .
dengan perjalanan waktu , beberapa pengajar
dari China juga diundang untuk membina
bahasa Mandarin bagi mahasiswa , dosen dan staf .
( untung saya pernah belajar dua tahun baik
di klenteng Malang dengan para native speaker
dan setahun di UB ) .
UMC berkembang dan staf sayapun bertambah
dua orang karena wilayah kerja yang makin
meluas dan pembagian tugas yang mendesak .
namun menjelang angkatan maba ke 4 ,
saya harus dengan berat hati berpamitan karena
alasan2 pribadi yang saat itu membutuhkan perhatian .
segenap kenangan dengan ibu rektor yang sering
mentraktir saya di resto2 Jepang atau menemani
beliau ceramah dll , juga bersama semua staf saya
yang sudah tidak terhitung jumlah
perjalanan dinas kami plus sukadukanya ,
saya tinggalkan UMC dengan segenap kesedihan
dan kegembiraan karena saya pernah ikut
" membidani kelahirannya " ..
maka saat saya melihat ada acara
Singing Dancing di hall UMC yang dulu terkesan
" sakral " karena hanya diijinkan untuk
kegiatan2 akademis seperti
Kuliah Umum , Ceramah / Seminar , olahraga kampus ,
dll saya tidak tahu perasaan yang
sesungguhnya yang ada dalam hati saya ..
mungkin saja hall memang diijinkan disewa
untuk berbagai event , mulai wedding , ultah dll
yang itu juga menjadi sebuah alternatif
pemasukan bagi kampus .
tetapi membayangkan saat saat pertama UMC
diresmikan dan hall ini menjadi kebanggaan
karena merupakan salah satu ikon UMC
maka sayapun hanya bisa menghela nafas ..
( dulu kami semua diminta ber hati2 saat berada di hall ,
di Balai Pertiwi yang berlantai kayu mulus ,
dihimbau supaya tidak ' melukai ' lantainya baik dari sepatu
ataupun kegiatan2 yang ekstrem .
jadi saat saya melihat di tv acara Singing Dancing dengan puluhan
pasangan sedang nge dance dan para wanitanya
memakai sepatu2 tinggi yang lancip ,
saya hanya berharap semoga UMC tidak " menangis "
karena lantai hallnya terluka hehehe .. )
jaman berubah , dimana kampus bukan lagi
' steril ' dari kegiatan2 Non Akademis
karena kampus ( swasta utamanya ) harus mampu
survive tanpa subsidi dan harus memanfaatkan
setiap asetnya dalam ikut serta menunjang
kelangsungan hidupnya ! begitukah ?
apapun SPIRIT yang sejak awal ditanamkan di
benak dan hati Civitas Academica UMC
agaknya harus " menyesuaikan " dengan
kebutuhan agar lembaga bisa terus survive
dalam rangka menyediakan
fasilitas dan perlengkapan proses belajar para
anak didiknya .
di layar tv saya lihat lagu lagu country dan rock n'roll
mengalun seru di lantai hall UMC
yang luas dan semula " sakral " itu ,
untuk menemani para tamu yang asyik nge dance
dengan makeup dan busananya yang
aneka ragam dan gaya ..
diam diam saya merasa ' beruntung ' pernah
mengalami masa masa dimana
kampus UMC
masih saya rasakan dan nikmati atmosfernya
sebagai sebenar benar kampus
pada sekian belas tahun yang lalu ..
bagaimanapun ,
Selamat Ultah Ke 13 UMC ... !
however , I still love you ..
( Titiek Hariati , Malang , 07 .07.20 )
catatan :
ingin menulis ini . kemarin saya melihat di sebuah
TV Swasta Lokal di Malang ,
ada kegiatan singing dancing disebuah hall yang
sangat saya kenal ber tahun tahun ,
Balai Pertiwi dari Universitas Ma Chung, Malang .
beragam rasa saya melihatnya , campur aduk .
ingatan saya terseret ke sebuah tanggal yang cantik :
07 . 07 . 2007 .
saat itu , setelah persiapan beberapa bulan sebelumnya ,
saya terikut dalam sebuah gawe penting yakni
peresmian Universitas Ma Chung , Malang .
kelahirannya menimbulkan banyak tanya dan bahkan
rasa asing , " mahluk " apa gerangan UMC ini ?
ikut membidani lahirnya sebuah lembaga pendidikan
bukan perkara mudah sebab tim kami saat itu
masih sangat kecil bahkan bisa terhitung jari
tidak sampai sepuluh !
Dr . Shinta PhD yang pakar dalam riset chlorofil
adalah rektor pertamanya . juga ada Prof . Sadtono
sebagai salah satu guru besarnya .
juga ada satu sekretaris rektor dan beberapa dosen saja .
sementara itu saya sebagai PRM sekaligus marketing ,
dibantu oleh 4/ empat staf saya yang terbilang
masih culun2 ..
para pendiri UMC sendiri terdiri dari nama nama besar
dibidang bisnis yang 99% memang
pengusaha ( sukses )Tionghoa seperti
Mochtar Riady , Sugeng , Teguh, Alim Markus dll .
bekerja dalam tim kecil dengan fasilitas yang masih
terbatas bukan perkara mudah apalagi memperkenalkan
" mahluk asing " UMC kepada publik yang
sudah terlanjur " tercuci otak " oleh
nama nama besar universitas ditanah air seperti
ITS , ITB , UI dll dan swasta2 terkemuka
seperti Trisakti dll .
secara fisik bangunan dan lokasi UMC memang
meyakinkan bahkan terkesan elite karena berada
dilingkungan perumahan kelas atas .
tetapi tim kecil kami saat itu harus berjuang ekstra keras
agar tampilan fisik ini dapat diimbangi oleh
kesiapan internal dalam menerima mahasiswa2 baru
angkatan pertama UMC ! maka dalam tahap awal
kami hanya membuka 3 jurusan
sambil mempersiapkan jurusan2 lain yang sudah
ada dalam rencana pengembangan .
peresmian UMC yang membahana saat itu adalah
laksana genderang perang awal ... !dan kerja keras
setelahnya sudah menanti guna memenuhi semua
Janji Janji yang pernah diberikan kepada
para maba maupun orangtuanya .
meeting lebih mirip seperti air mengalir ,
dan sayapun memulai safari kebeberapa provinsi dalam
dan luar Jawa secara maraton dan ... sendiri !
" babat alas " saya saat itu adalah sebagai
sarana pembuka jalan bagi staf staf saya yang
dikemudian hari diharapkan dapat
" dilepas sendiri tanpa saya " .. !
maka tahun tahun pertama UMC adalah tahun tahun
yang penuh perjuangan dan catatan .
kota2 besar di Jabar , Jateng dan Jatim sudah
menjadi langganan dari mobil marketing yang
hampir tidak pernah istirahat .
dan tiket tiket pesawat untuk luar Jawa merupakan
' pelanggan tetap ' dimeja kerja saya yang hampir
tidak pernah sempat saya pakai berlama lama dikantor .
pameran pameran pendidikan tidak ada yang kami
lewatkan baik didalam maupun luar provinsi .
dan disanalah kami harus bersaing dengan
nama nama besar universitas lain yang sudah mapan,
tetapi masih tetap mempromosikan lembaganya .
kami akhirnya menemukan " trik kecil " agar
stan pameran UMC lebih menonjol disetiap arena
pameran yaitu dengan menciptakan
yel yel khas UMC hehehe .. !
upaya ini ternyata lumayan berhasil dan stan kami
hampir selalu dipadati para calon maba ... !
untuk brosur2 awal dimana kami masih harus
serba mandiri membuatnya , saya lakukan sendiri
pemotretan2 awal dengan para modelnya
adalah para maba .
sebuah percetakan brosur , banner dll di
Jalan Kalimantan Malang adalah tempat tim kami
lalu lalang hampir tiap hari untuk
mendiskusikan desain brosur dll nya bersama
pak Roni sebagai ownernya . jumpa pers adalah sisi lain
dari kebutuhan berpromosi . rekan2 media dari
Radar Malang , Malang Post , Surya , Kompas , dll
serta beberapa radio swasta menjadi patner tetap
untuk setiap informasi baru UMC .
on air di radio juga menjadi langganan .
saat itu belum dikenal teknologi internet secanggih
sekarang seperti FB , WA , IG , VC ataupun
Zoom Meeting dll sehingga kami masih bekerja
50 : 50 yakni antara promosi secara
manual dan secara online lewat email .
ruang kerja ibu rektor dan Prof. Sadtono adalah tempat
dimana saya paling sering ber lama lama
untuk mendiskusikan berbagai isu UMC yang
membutuhkan percepatan penanganan
terutama menghadapi bermacam keluhan para
orang tua yang umumnya adalah menyangkut
biaya study dll .
kasus per kasus ditangani dengan secara bijak karena
UMC harus berdiri ditengah antara
Universitas Berfasilitas Kelas Dunia
dengan
Universitas Yang Mengedepankan Prestasi
Calon Maba diatas kesanggupannya
membayar biaya study , sebuah langkah yang sungguh
tidak mudah dilapangan .
dengan perjalanan waktu , beberapa pengajar
dari China juga diundang untuk membina
bahasa Mandarin bagi mahasiswa , dosen dan staf .
( untung saya pernah belajar dua tahun baik
di klenteng Malang dengan para native speaker
dan setahun di UB ) .
UMC berkembang dan staf sayapun bertambah
dua orang karena wilayah kerja yang makin
meluas dan pembagian tugas yang mendesak .
namun menjelang angkatan maba ke 4 ,
saya harus dengan berat hati berpamitan karena
alasan2 pribadi yang saat itu membutuhkan perhatian .
segenap kenangan dengan ibu rektor yang sering
mentraktir saya di resto2 Jepang atau menemani
beliau ceramah dll , juga bersama semua staf saya
yang sudah tidak terhitung jumlah
perjalanan dinas kami plus sukadukanya ,
saya tinggalkan UMC dengan segenap kesedihan
dan kegembiraan karena saya pernah ikut
" membidani kelahirannya " ..
maka saat saya melihat ada acara
Singing Dancing di hall UMC yang dulu terkesan
" sakral " karena hanya diijinkan untuk
kegiatan2 akademis seperti
Kuliah Umum , Ceramah / Seminar , olahraga kampus ,
dll saya tidak tahu perasaan yang
sesungguhnya yang ada dalam hati saya ..
mungkin saja hall memang diijinkan disewa
untuk berbagai event , mulai wedding , ultah dll
yang itu juga menjadi sebuah alternatif
pemasukan bagi kampus .
tetapi membayangkan saat saat pertama UMC
diresmikan dan hall ini menjadi kebanggaan
karena merupakan salah satu ikon UMC
maka sayapun hanya bisa menghela nafas ..
( dulu kami semua diminta ber hati2 saat berada di hall ,
di Balai Pertiwi yang berlantai kayu mulus ,
dihimbau supaya tidak ' melukai ' lantainya baik dari sepatu
ataupun kegiatan2 yang ekstrem .
jadi saat saya melihat di tv acara Singing Dancing dengan puluhan
pasangan sedang nge dance dan para wanitanya
memakai sepatu2 tinggi yang lancip ,
saya hanya berharap semoga UMC tidak " menangis "
karena lantai hallnya terluka hehehe .. )
jaman berubah , dimana kampus bukan lagi
' steril ' dari kegiatan2 Non Akademis
karena kampus ( swasta utamanya ) harus mampu
survive tanpa subsidi dan harus memanfaatkan
setiap asetnya dalam ikut serta menunjang
kelangsungan hidupnya ! begitukah ?
apapun SPIRIT yang sejak awal ditanamkan di
benak dan hati Civitas Academica UMC
agaknya harus " menyesuaikan " dengan
kebutuhan agar lembaga bisa terus survive
dalam rangka menyediakan
fasilitas dan perlengkapan proses belajar para
anak didiknya .
di layar tv saya lihat lagu lagu country dan rock n'roll
mengalun seru di lantai hall UMC
yang luas dan semula " sakral " itu ,
untuk menemani para tamu yang asyik nge dance
dengan makeup dan busananya yang
aneka ragam dan gaya ..
diam diam saya merasa ' beruntung ' pernah
mengalami masa masa dimana
kampus UMC
masih saya rasakan dan nikmati atmosfernya
sebagai sebenar benar kampus
pada sekian belas tahun yang lalu ..
bagaimanapun ,
Selamat Ultah Ke 13 UMC ... !
however , I still love you ..
( Titiek Hariati , Malang , 07 .07.20 )
catatan :
saya tidak dapat memakai foto2 semasa di UMC
dari file pribadi yang 99% berbentuk CD
dan sudah tersimpan rapih di rak rak ,
jadi gambar2 saya ambil dari
berbagai sumber di google .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar