sedih sudah pasti . prihatin , karena selain faktor
kelelahan juga minimnya alat pelindung diri
bagi para tenaga medis di garda depan
dalam berjuang melawan corona .
kemarin rasa sedih ini muncul setelah beredarnya
berita duka atas wafatnya beberapa dokter garda depan
yang selama ini giat menyelamatkan sesamanya
yang terpapar corona .
lalu adegan lain di Makassar , seorang dokter nampak
jengkel bahkan marah di layar TV ,
seraya menagih janji pemerintah tentang " katanya "
akan segera digrojog APD / Alat Pelindung Diri ..
sungguh bukan uang
atau insentif yang mereka harapkan , tapi APD
adalah perisai para pasukan garda depan yang 24 jam
berjuang untuk sesamanya yang terpapar .
sebuah RS di Surabaya yang ber teriak2
kekurangan APD . saya menangis .
lalu siang kemarin di layar TV tampak adegan
pelepasan pesawat Hercules kita dari bandara
Abdurahman Saleh Malang menuju China
untuk menjemput atau membeli peralatan medis seperti
Rapid Test dan APD , alhamdulillah ,
saya menangis lagi , kali ini menangis lega ..
berita lain kemarin juga ada , yaitu bantuan sejumlah
3juta dollar untuk Indonesia dari
Bank Pembangunan Asia / ADB guna mendukung
penekanan wabah virus corona ditanah air .
pernyataannya mengatakan bahwa bantuan ini diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan Indonesia
untuk melakukan tes , menanganinya dan mengurangi
resiko penularan diantara tenaga medis
disamping penambahan APD .
berita lain lagi , adanya penambahan jumlah pasien
yang sudah menembus angka 400 .
saya lebih mirip agen rahasia yang seharian memonitor
berita2 lokal dan nasional serta internasional .
negara segede USA pun kalang kabut kekurangan
APD , dan anjuran untuk tinggal dirumah bagi
warganya di ulang ulang .
meresahkan saya . disitu ada daftar dari RS Jakarta
yang menjadi rujukan pasien corona .
salah satunya adalah RS dimana menantu saya ,
seorang dokter anak , juga bertugas disana karena
saat ini semua disiplin ilmu kedokteran nampaknya
tidak " pandang bulu " mengingat jumlah
tenaga medis yang terbatas .
untuk dia , tetapi untuk segenap tenaga
garda depan yang berjuang menyelamatkan nyawa
orang lain disamping juga nyawanya sendiri
akibat tingginya resiko tertular sebagaimana
rekan2nya yang sudah mendahului menghadapNYA .
campur aduk emosi ini , tetapi kemana lagi saya
labuhkan rasa prihatin ini jika bukan kepada NYA ?
wabah yang mendunia ini sesungguhnya adalah sebuah
teguran global dari NYA bahwa
telah tiba saatnya kita , termasuk saya tentu saja ,
mencari APD , Alat Pelindung Diri yang paling
mujarab yaitu DOA dan
hari hari kita " dirumahkanNYA " lewat
kebijakan pemerintah , adalah hari hari
dimana kita ditungguNYA untuk lebih mendekat
dan bertobat ...
dan berikanlah tempat terbaikMU bagi saudara2
kami para korban corona dan
pejuang2 garda depan mereka ..
aamiin ..
( Writing by Titiek Hariati , March 2020 )
gambar2 dari google .
01 . ruang isolasi di Italy
02 . Hercules penjemput APD di China
03 . Presiden Bank Pembangunan Asia
04 . Mall di Jakarta yang kosong ..
05 . doa ..
06 . bersujud memohon ampunan
01 . ruang isolasi di Italy
02 . Hercules penjemput APD di China
03 . Presiden Bank Pembangunan Asia
04 . Mall di Jakarta yang kosong ..
05 . doa ..
06 . bersujud memohon ampunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar