Selasa, 06 November 2012

Negeri Singa yang " Tidak Edan " ....


Berhubung penulis dari Malang, maka ketika menjejak kaki yang kesekian kalinya di negeri Singa, yang terlintas adalah kata Singo Edan meskipun tidak ada hubungan antara keduanya. Patung merlion yang separuh ikan dan separuh singa ini masih tegak berdiri di kawasan Marina Bay Sands dan menjadi ikon sejak berpuluh tahun dimana telah jutaan foto dan kamera mengabadikannya. 

Maka ketika seorang teman bertanya " mau belanja apa mbak di Singapura? ", saya ringan menjawab " tidak cari apa apa, cuma mau ke museum museum ". Jawaban ini sungguh tidak memuaskan, saya tahu, sebab museum umumnya bukan tujuan orang berwisata. Lha mengapa saya pilih? Saat itu, 7 ( tujuh ) museum di negeri mini ini sedang menggelar gawe besar " Singapore Arts Festival 2012 " , Puisi Puisi Yang Hilang ( Our Lost Poems ) dan ditangan saya ada setumpuk agenda padat dari ke 7 museum yang menggelar festival besar tahun 2012 ini. 

Maka tertebak sudah kearah mana tulisan ini dibuat yakni penjelajahan dari satu ke lain museum . Ini bukan perkara mudah untuk menyusunnya dalam satu tulisan menarik karena saya tidak akan bicara soal merk sepatu atau baju terkenal , juga  saya memang bukan ahlinya. 

Seminggu penuh setiap harinya saya punya bekal rutin ditangan, ada : peta, kamera, air mineral, dan sepotong sandwich yang selalu saya beli di kedai " 7.11 " yang tersebar diseantero stasiun MRT bawah tanah, alasannya : murah, bersih, enak, dan saya selalu pilih yang sama : tuna sandwich. 

Oya MRT itu angkotnya Singapur yang melayani transpotasi umum ( Mass Rapid Transit ) untuk warganya dengan kereta bawah tanah . Sistim pemetaannya sangatlah mudah dipahami bahkan untuk yang baru I kali memakainya, dikarenakan pengaturannya yang sedemikian rupa. Tiketnya? Terserah pada agenda anda, apakah kira2 kita berada disana untuk jangka pendek atau semi permanen  bahkan permanen. Sesuaikan saja lama tinggal kita dengan jenis tiketnya.

Misalnya untuk turis yang rata2 hanya tinggal selama 2-3 hari dapat membeli tiket turis berlangganan, dengan harga lebih murah dibanding yang membeli secara harian. Kita tidak harus menemukan loket karcisnya, karena sudah tersedia sejenis atm untuk membelinya dengan memasukkan uang kertas maupun logam dan bersiaplah menerima kembaliannya, mudah bukan?

Apakah anda lupa atau sengaja tidak menandai karcis di gerbang masuk MRT? Sebaiknya tidak coba coba karena negeri mini ini tersohor sebagai Fine City alias negeri denda yang konon menerapkan denda menendanya sangat ketat untuk berpuluh alasan. 

Sebut saja : kentut di lift, memberi makanan burung dijalanan, meludah dijalan, membuang sampah sembarangan, merokok sembarangan dll. Maka daripada puluhan dollar melayang untuk membayar denda lebih baik dipakai untuk oleh oleh yang dirumah hehe ..

Harga mamin sangatlah tergantung pada lokasi yang dipilih. Saya bahkan menemukan Smash Chicken alias ayam penyet yang penjualnya dari jawa tengah dengan harga terjangkau dan kedainya penuh sesak karena  sambalnya yang konon menggoyang lidah. Petualangan kuliner tidaklah harus mahal , banyak tempat tempat nyaman , murah dan enak serta tentu saja " halal " dimana orang harus cukup teliti agar tidak tercampur dengan yang  
" terlarang " .

Bagi yang benar benar ingin " menaklukkan " Singapur dari segala sisinya, baik kuliner, lokasi lokasi wisata baik night and day tour, pusat2 belanja, museum, petualangan2 alam dan artifisialnya, siap siaplah dengan agenda yang padat plus lembaran dollar Singapur yang tebal karena entrance fee yang tak terlalu murah. 

Seperti misal Universal Studio yang menjadi tujuan favorit para turis, pada hari biasa tiketnya adalah 74 SD/dewasa dan weekend 80 SD.Disarankan sebaiknya anda memilih paket tour dua hari untuk mengunjungi beberapa lokasi wisata sekaligus, ini akan lebih hemat waktu dan biaya serta tenaga kecuali anda ingin tidak terikat jadwal.

O ya, mengunjungi 7 museum juga bukan hal mudah karena saya harus menghabiskan waktu seharian hanya untuk  dua museum. Bukan masalah jarak, melainkan " konten " festivalnya yang sarat pesan pesan universal. Semisal di Esplanade, saya masuk di museumnya  yang bicara soal bencana kelangkaan air dunia. Giris. Mengobrol dengan dua seniman disana, saya seolah dibawa ke sungai sungai di Vietnam dan Thailand tempat keduanya menggali inspirasi, dimana bencana mulai terasa mengancam manusia. 

Rasanya tidak ada lagi jarak bangsa, ras dan  keyakinan, karena ancaman ini bersifat global yang dapat terjadi dimana dan kapan saja tanpa memandang perbedaan yang ada. Saya tercenung.

" Cenungan cenungan " inilah yang membuat saya jadi ber lama lama ditiap museum.Di Art Museum dekat hotel saya di Bras Basah Road misalnya, saya melihat karya karya seniman Indonesia antara lain ada sketsa black-white dari Chairil Anwar dan RA Kartini yang ( maaf ) sedang merokok. Lho? Tapi seniman memang bebas ber ekspresi dan pesan yang hendak disampaikanpun harus dipahami agar tidak salah persepsi. 

Sementara itu dipojok lain saya melihat ada kendaraan Bajaj yang di beri mahkota wayang penuh ukiran terbuat dari logam dan karya ini diberinya judul " Bajaj Pasti Berlalu " ( generasi yang tidak mengenal album terkenal tahun 80 an " Badai Pasti Berlalu " Chrisye dan Berlian Hutauruk mungkin sulit memahaminya )

Malam hari ketika badan mulai terasa pegal tapi masih ada keinginan menengok Singapur sebelum dan setelah sunset, saya turun ke stasiun MRT terdekat mencari peta arah Marina Bay Sands sebagai pengganti GPS hehe .. 

MBS ini terkenal sebagai kawasan favorit warga lokal maupun turis yang ingin bersantai bersama keluarga . Lokasi ini termasuk tujuan wisata terbaru yang mampu mengubah wajah Singapura sepenuhnya menjadi lebih cantik jelita. Yang menjadi pusatnya adalah sebuah bangunan berbentuk 3 menara setinggi lebih dari 200 meter yang menyangga sebuah " kapal raksasa " dimana diatasnya terdapat hotel, pusat belanja dan lain lain.

Dari atas " kapal " inilah kita dapat saksikan Singapur hampir 360 derajat dan pengambilan foto sunset dari kamera saya menghasilkan gambar2 yang fantastis bukan karena kepiawaian saya melainkan secara alami sudah sangat luar biasa lighting yang disediakan alam. 



Puas menikmati dari atas, saya turun kelantai terbawah melihat atraksi favorit Water and Light Show atau Wonder Full yang full atraksi laser, searchlights, LEDs, video projectors dan layar air raksasa yang memantulkan efek luar biasa . Tontonan ini gratis , diudara terbuka dan tepat didepan teluk Marina dan gedung gedung pencakar langit . 

Dalam semalam ditampilkan dua kali show. Saya menelusup mencari tempat duduk paling strategis untuk memotret. Teknologi dan Art yang dipadu dalam sebuah karya memukau dengan latar belakang musik Wonderful World dari Louis Amstrong mampu membius penonton untuk sejenak terlempar kedunia lain, Wonderful World. Ah yaa, kalau saja dunia seindah yang digambarkan disitu, tidak ada peperangan dan bencana yang dibuat manusia ...

Masih tersisa waktu hingga 24.00, ada beberapa atraksi menarik lain  di lokasi yang sama. Rain Oculus di Waterfront Prominade karya Ned Kahn. Paduan karya arsitektur gelas kaca dan atraksi air ini sangat indah terutama disaat air yang ber gulung2 meluncur kebawah kearah  restoran yang ada dilantai bawah. 

Dan terakhir, saya habiskan waktu didepan stage dari tampilan kelompok jazz terkemuka Singapura yang malam itu menggelar show nya yang atraktif. Nomor nomor jazz klasik sampai yang modern diolah dalam  aransemen yang dinamik sampai tidak terasa dua jam berlalu cepat.


Tidak ada kekhawatiran berjalan dimalam hari dinegeri Singa ini, saya lihat bahkan masih banyak yang menikmati sisa malam di taman taman bersama teman dan keluarga. Sungguh berbeda dengan kota kota besar ditanah air yang seolah memiliki " jam malam " dengan berdenyutnya jantung lebih keras ketika terpaksa harus mengambil transpotasi umum dimalam hari meski itu taxi sekalipun, apalagi di Jakarta yang  pada akhirnya  paling  aman adalah memilih dirumah saja hehe ..

Hari hari berikutnya disamping museum2 , saya juga menfaatkannya ke tempat2 yang kurang terkenal  karena saya ingin melihat sisi lain Singapura seperti Kampung Arab , masjid masjid besar dll. Bertemu dengan orang orang yang sebelumnya tidak kita kenal dan  menginspirasi  kita dalam cara bagaimana mereka menapaki kesuksesannya, adalah selalu menarik.

" Saya imigran Itali, 20 th disini dan saat ini dipercaya sebagai salah satu direktur di museum ini " atau " Saya memulai bisnis dari berjualan pkl hingga memiliki restaurant sendiri seperti yang anda lihat " atau " Saya insinyur teknologi laser dan asisten manajer di sini " dst dst.. seperti membaca sebuah buku kehidupan yang tanpa akhir.



Menelusuri pasar tradisional semacam Bugis Street juga asyik karena diperlukan kepiawaian menawar dan rasanya orang indonesia termasuk jawaranya. Jadi perkara oleh oleh barangkali disini salah satu habitatnya.

Sebut saja di Singapura ada sekitar 200 an tempat tempat menarik untuk dikunjungi, tentu saya tidak akan membahasnya semua. Pada tulisan berikutnya barangkali bisa kita rampungkan negeri mini ini dalam beberapa 
hari lagi.

Terus terang saya salut dengan cara negeri ini menjual daya tariknya, sebab negeri yang dibangun sebagian diatas pasir yang diimpor ataupun mungkin dicuri dari tanah air kita ini sebenarnya " tidak ada apa apanya " dibanding Indonesia yang maha luas dan kaya dengan SDA ini, tapi kok pinter ya menarik investor dan turis? 

Contoh sederhana adalah New River yang sebetulnya dibanding Indonesia dengan Bengawan Solo atau Kapuas bisa lebih dahsyat membuat atraksi, tapi ternyata Singapura piawai menyulap sebuah sungai kecil menjadi kawasan wisata yang menarik terutama kuliner dan night-lifenya. 

Maka ber jalan2 kenegara tetangga memang bukan sekedar buang buang waktu atau bersantai, tetapi banyak hal yang dapat dipelajari sebagai pembanding dan pe motivasi.


Kangen durian sejenis petruk atau bangkok yang gede gede? Ayo ke Bugis Street atau es Turki yang gemerincing di New River? Negeri mini ini memiliki segalanya meski secuil2 . Mampukah kita meniru kecerdikannya? Benar benar negeri Singa ini memang " waras " alias tidak edan ... ( TH )

Keterangan foto  ( taken by TH ) :

01. Water  and Light Show, Marina Bay Sands.
02. Demo membuat dan memasak mie.
03. Mass Rapid Transit ( MRT ) diambil dari : Fitriya/detik.com
04. Kedai Duren, Bugis Street.
05. Salah satu lapak PKL.
06. Patung patung dipusat belanja Orchad Road.







 



















Tidak ada komentar: