Jumat, 16 November 2012








Antara Sempu, Goa Cina dan Bajul Mati
( catatan kecil buat Bramantyo )


Mengemudi dijalur uji adrenalin mulai tanjakan Pletes hingga Goa Cina dan Bajul Mati adalah sesuatu yang menyenangkan karena ini melatih orang untuk 
fokus dan konsentrasi apalagi bertemunya " tripletripletripletriple SSSSSSS " yang seperti ular tanpa kepala dan ekor,
 yang kadang tajam menikung dan hampir selalu berpapasan dengan kendaraan2 yang jauh lebih besar  dalam kondisi jalan yang sempit dan kemarin licin karena hujan. 

Tetapi pada hari  Jum'at siang 16 Nopember 2012 kemarin,  terasa sedikit lain karena disepanjang perjalanan ada tambahan " tugas ". 
Jujur, konsentrasi nyetir  agak sedikit terpecah karena saya juga harus memberikan 
" konsultasi gratis " kepada Bram, keponakan yang masih remaja belia usia 15 tahun ini. Bicara keponakan2, kebetulan dalam keluarga besar ini  saya dikepung oleh sekitar 
60/enam puluhan keponakan remaja dan dewasa ( ! ) dengan range usia 
antara antara 7 sampai 41 tahun hehe .. 

Sebanyak itu? Ya, karena buyut2 terdahulu belum mengenal KB dan konyolnya kebiasaan "banyak anak banyak rejeki" ternyata diwarisi oleh generasi2 dibawahnya dan 
baru berhenti pada generasi saya yang mulai pelit dengan anak. 
Tidak ada lagi " banyak anak banyak rejeki " tapi " one is ok, two is more than enough " demikian perubahan jaman .. 

Maka bila saya sesekali nampak berkumpul dengan " banyak cowok cewek remaja ", 
tidaklah perlu heran sebab diusia seperti saya ini banyak kerabat yang sudah alergi computer dan saya menjadi " populer " dikalangan keponakan karena mereka anggap " nyambung " dalam obrolan2 jagad digital. 

Konsultasi malah lebih sering via email atau inbox atau chatting, sebab selain praktis, murah juga lebih cepat mendapat solusinya , istilah mereka:
 " mumpung gratis dan kilat " hehe ...


Seminggu ini saya merasa cukup " laris " dikalangan mereka karena pada Kamis yang lalu bahkan konsultasi memilih tempat di hutan pinus, Batu. 
Bedanya, " pasien " tsb adalah keponakan perempuan dan sudah sangat dewasa. 
Mungkin akan saya tulis secara terpisah tentang ini. Saya juga heran apakah saat  ini musimnya orang galau? Entahlah, atau karena musim penghujan yang membuat hormonal manusia berubah seperti halnya pada pasang purnama?
( wow ... uuuuuu ... raungan srigala yaa ... )

Pilihan Malang Selatan kemarin bukan tanpa alasan selain  saya pribadi dalam seminggu sekali harus mendapat udara laut, bila tidak ingin " sesak napas " . 
Alasan lain adalah mengantar kerabat yang sudah luamaaa tidak ke Malang Selatan dan perubahan2 yang ada dijalur lingkar selatan agaknya sudah membauatnya kangen
 untuk datang kesana.



Penghentian I sebelum Sendang Biru adalah Warung Sempu yang juga milik salah satu keponakan perempuan, berlokasi tepat didepan SPBU Sumawe. 
Cipika Cipiki karena saya memang sudah beberapa waktu tidak pernah singgah di restonya yang nyaman dan sejuk ini. Resto ini lumayan karena untuk Sumawe hampir tidak 
punya saingan dengan kapasitas untuk pertemuan dan prasmanan 
bisa menampung hingga 300 tamu . 

Menu favorit saya disitu adalah Ikan bakar tetapi saya sudah putuskan untuk makan siang di pelelangan ikan di Sendang Biru saja, sekalian capeknya. Obrolan diakhiri setelah sekitar 15 menit bla bla dan perjalanan lanjut ..

Dijok belakang duduk Bram, dan disebelah saya kerabat yang lain. Jangan tanya disebelah Bram itu apa saja. Mirip camping, ada sandal, baju renang, kamera, kue kue camilan, air mineral, T Shirt, cream , majalah dll dll yang semuanya 
" siap melayani kebutuhan2 darurat " hehe .. 

Pemandangan alam yang begitu mendinginkan hati, apalagi disaat masuk belantara, rasanya malas membayangkan keruwetan lalin di Malang apalagi kota2 besar lainnya ...

Tiba tiba " Bude, patah hati itu ngga enak ya ..... ? " ..... saya kaget, 
juga kerabat yang duduk disebelah saya malah ter bahak bahak dan berkomentar :
" waaaa ... berapa sih usiamu kok uda ngomongin patah hati? " ... saya tidak setuju komentarnya dan saya cepat cepat  mengedipkan mata agar tidak melanjutkan komentarnya , saya " mengambil alih " situasi : 
" Bram, saya tahu perasaan kamu, saya juga mengalaminya disaat remaja duluuu, dan  .. 
( saya mengambil napas besar yang saya tidak jelas kenapa ) ... ada apa sebenarnya Bram ?" ...

Saya lihat dari kaca spion remaja ini nampak ragu ragu tetapi saya tahu dia sedang membutuhkan teman curhat, jadi saya tunggu ...
" Engga sih, ini lo temen sekelas sejak kelas I SMP sampai sekarang kelas III. Dulu kita uda pernah putus tapi nyambung lagi. Sekarang ini agak ngga jelas gitu, dia sih baik, 
tapi se hari2nya di kelas kayak ngga perhatian gitu.. jadinya tanda tanya, 
dia itu gimana ke aku  sebetulnya ... " 



Aduhhh, sungguh saya tidak melihat Bram sebagai " anak kecil " 14 tahun , melainkan seorang pria muda yang sedang galau dan saya wajib membantunya sebab jelas jelas dia sedang memerlukan " bantuan " yang mungkin sulit dibaginya dirumah ..  
Saya tahu bahwa masalah hati memang tidak kenal usia .

Justru seusia Bram ini , masalah2 yang timbul dari pergaulannya akan sedikit banyak ikut  menentukan masa depan seseorang. Ada kasus dimana remaja kelas I SMA atau mahasiswa semester akhir ditemukan gantung diri karena ditinggal pacar, 
maka diam diam saya  merasa beruntung mendapat kepercayaan Bram ..

" Apa Bram tidak pernah mencoba membicarakannya dengan ybs? 
Tokh kalian setiap hari bertemu disekolah? " .. 
" Sudah sih tapi dia menganggap kurang serius dan malah seperti ngetawain gitu ... " .. 

" Gini Bram, memang karena kalian temen dikelas jadinya dia mungkin mengiranya becanda aja . Tapi kan dulu kalian pernah jadian to?" .... 
" Jadian sih engga juga tapi waktu itu dia lain, sepertinya fokusnya cuma ke aku diantara temen2 cowo yang lain. Sekarang ngga jelas gitu ... " ...

 Oooo, saya lanjutkan : " Kenapa ngga kamu coba utarakan perasaan hati kamu supaya dia jelas dan ngehhh gitu dan nanti kamu juga jadi tahu perasaan dia ke kamu gimana?  
Sebab memang ada tipe cewek yang harus di omong2in dan ada yang cukup dari body-languange saja dia sudah bisa meraba .. mungkin temenmu itu masuk tipe yang I " .... 

" Saya takut .. " ..
" Takut apa , kurang PD? " .... " Engga, kuatirnya dia ngetawain trus malah nolak .. gara2 ini rank saya juga turun, dari I melorot ke 5 .... " ... wow ... saya makin hati2 mengatur bicara..



" Gini Bram, daripada kamu selalu ber andai andai dia suka atau nolak, suka atau nolak, 
itu kan mengganggu banget konsentrasimu dan prestasimu jadi terganggu.. 
Maka tidak apa kamu coba lagi minta waktu ke dia untuk bicara berdua mungkin di kantin sekolah misalnya, tapi Bram juga harus siap bila ternyata jawabannya tidak seperti yang kamu harapkan. Namun ini jauh lebih baik daripada Bram ber andai2 terus. 
Dengan nantinya Bram tahu perasaan dia ke kamu, Bram akan bisa menentukan sikap ke dia. Berteman saja dulu atau berteman plus, yaitu teman spesial dimana Bram merupakan 
" team work " dengan dia, kalian saling support, saling dukung dan menyemangati menuju persaingan positip dibidang prestasi sekolah, kira2 gitu ... 
Jadi memang jawaban dia itu nanti bisa menyenangkan tapi 
juga bisa sebaliknya yaitu
mematahkan hati kamu, tapi bukannya ini yang ingin kamu ketahui selama ini ?... " 

" Iya sihh, tapi gimana caranya? ", Bram bertanya lagi.
" Bisa langsung kamu utarakan  atau sms minta waktu atau main kerumahnya disaat liburan, rumahnya jauh  jaraknya?" ... 
" Engga, deket aja dan ayahnya kebetulan guru juga disekolah kami ... " ...
ooo, pria muda ini nampaknya sudah sangat mengenal keluarga si cewek.. 
" Cantik Bram?", saya goda agar dia tidak terlalu serius .. 
" Iya, putih gitu, bersih.. dan lebih cantik dari mamaku ... " oooooo .....

Kami tertawa semua dan suasana agak cair ... 
Kerabat yang duduk disebelah  saya yang sedari tadi tidak berani menyela pembicaraan 
malah ikut komentar : 
" Bram, uda aja dilamar sekalian supaya kalian lebih konsentrasi lagi sekolahnya " hushh..

Akhirnya sisa perjalanan dihabiskan dengan membahas berbagai hal  tentang pergaulan remaja dll yang intinya adalah :
" bagaimana cara memenej energi negatip menjadi positip dalam 
berbagai masalah pergaulan remaja "!

Seusai Bram sholat Jum'at dimasjid dekat pelelangan ikan, kami makan siang bersama dikedai langganan saya, ada tuna goreng dan kuah bayam plus es jeruk. 
Perjalanan lanjut ke arah Goa Cina dan berakhir agak lama di pantai Bajul Mati 
( Khusus tentang Pantai Goa Cina silahkan membuka halaman lain yang 
saya tulis sekian bulan lalu ).  

Sudah berulang kali saya nikmati kedua pantai yang luarbiasa ini, tapi masih saja tidak bosan2 dan untuk yang kesekian kali saya masih juga jeprat jepret lokasi yang sama.


Hari ini pantai sepi perenang,  konon menurut penduduk lokal sebaiknya hari2 ini menghindari ombak sebab dalam pergantian tahun baru Islam ini banyak " korban " di pantai2 selatan ... Aduhh, saya sebenarnya tidak termasuk yang percaya hal hal begini, tetapi menghormati mereka maka saya memilih jalan jalan saja disepanjang garis pantai
 mencari " inspirasi " .. 

 Peralatan kanvas dan cat minyak saya biarkan di bagasi sebab saya lihat terlalu banyak pengunjung yang akan camping disitu, ada tiga tenda besar sudah berdiri, 
kelihatannya serombongan mahasiswa yang sedang " ploncoan " dari Malang ....

Ombak pantai Bajul Mati ini memang tidak setinggi sekian waktu yang lalu, tapi ada yang terasa lain, bahwa kesepakatan para nelayan di Sendang Biru untuk saat ini tidak melaut pastilah karena pengalaman mereka menghadapi ombak " tenang " seperti ini,
 saya sungguh awam .. padahal niat semula kami akan menyeberang hingga Sempu,  
terpaksa juga urung ... lha kalau tidak ada yang bersedia menyeberangkan, 
apakah saya harus berenang hehe .. 

Lewat spion dalam perjalanan pulang saya lihat Bram sudah menyanyi nyanyi kecil mengikuti suara radio dimobil, saya lega bahwa pria muda ini sudah lebih " siap " lahir batin menghadapi kenyataan yang dia belum ketahui nanti .. 

Didepan rumahnya, ketika saya mengantarnya pulang, Bram menagih alamat email dan FB saya, wajahnya ceria, dan katanya " Bude, doakan beritanya bagus ya ... ! " ... 
saya terharu bahwa Bram ternyata cukup dewasa menyikapi masalahnya dan bahkan 
" lebih dewasa " dari pria yang benar benar telah dewasa .... 

" Keberanian menghadapi kenyataan ", Bram memilikinya diusianya yang masih " ingusan ", 15 tahun ... Sungguh masalah hati itu bukan masalah kalender usia, 
karena manusia memang diciptakan dengan kelengkapan rasa dan cinta yang dapat hinggap diusia berapa saja, hanya tinggal bagaimana memenejnya agar energi rasa kagum dan suka ini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang 
merubah mimpi mimpi besar menjadi kenyataan ...


" Bram, beri saya berita bagusmu itu yaa..... " .... , Bram mengangguk. ( th )

Keterangan foto : ( taken by th )

01.  Seonggok kayu tua dipantai Bajul Mati, 5km dari Sendang Biru, Malang Selatan.
02.  Hutan bakau, pantai Bajul Mati.
03.  Sepanjang pantai Bajul Mati.
04.  Karang Bajul Mati.
05. Jembatan kearah Goa Cino dan Bajul Mati.
06. Bram.  
07. Salah satu sudut pantai Goa Cina ( lihat halamna lain khusus pantai ini )
08. Salah satu produk lokal yang khas, Abon Ikan Tuna.
09. Kalender yang ada di sebuah kedai mamin di Sendang Biru.

 

 


 

Tidak ada komentar: