THE LOST POEMS
Ada halaman baru yang saya tambahkan di blog ini, yaitu The Lost Poems.
Sebenarnya sudah puluh mungkin ratus puisi yang tertulis, tapi tercecer tidak jelas belantaranya, dan semoga bisa saya temukan lagi.
Sementara itu, puisi puisi yang baru seringkali " mbrojol " tanpa permisi dan bahkan di tempat tempat yang " kurang layak " seperti yang dibawah ini.
Sementara itu, puisi puisi yang baru seringkali " mbrojol " tanpa permisi dan bahkan di tempat tempat yang " kurang layak " seperti yang dibawah ini.
" Bayang Diatas Bangku " itu lahir saat saya tenguk tenguk menunggu antrian toilet ( maaf .. ) disebuah pusat belanja di Bandung , Nopember 2012,
meski saya tak sedang shopping.
Saat itulah saya celingukan mencari sesobek kertas dan ditulis dengan bolpoin pinjaman petugas toilet.
meski saya tak sedang shopping.
Saat itulah saya celingukan mencari sesobek kertas dan ditulis dengan bolpoin pinjaman petugas toilet.
Dan ketika giliran saya tiba untuk masuk WC, saya malah lewatkan karena sudah sampai di baris baris akhir puisi BDB ini.
Setelah mengembalikan bolpoin dan memotret bangku tempat saya duduk,
baru saya dengan rasa lapang memasuki toilet hehe ..
Setelah mengembalikan bolpoin dan memotret bangku tempat saya duduk,
baru saya dengan rasa lapang memasuki toilet hehe ..
Tapi " sumpah " pembaca tidak perlu repot mencari cari hubungan puisi ini dengan kehidupan saya, sebab itu tidak selalu harus berhubungan atau di hubung hubungkan agar terlihat menyambung nyambung,
sebab bisa saja sebuah inspirasi muncul karena melihat
semut, sandal jepit, penyemir sepatu, daun jatuh, penjual bubur ayam dll.
sebab bisa saja sebuah inspirasi muncul karena melihat
semut, sandal jepit, penyemir sepatu, daun jatuh, penjual bubur ayam dll.
Dan yang membuat saya menulis BDB ini adalah bangku yang saya duduki dan disebelah saya kebetulan kosong, sesederhana itu saja, tidak ada yang istimewa
Selamat menempati bangku kosong disebelah saya !
Selamat menempati bangku kosong disebelah saya !
Bayang Diatas Bangku
Jarak dan waktu
merampas angan hingga bangkrut tanpa sisa
menjelma bahkan bernama pikun ..
Serupa karat karat paku
yang tertancap lelah dibangkuku ..
Jawab saja ini :
masih adakah yang perlu dipercakapkan lagi?
sementara ..
iblis iblis bahagia menari gembira
mendapat kudapan penyebab diabetes ...
Maka,
remuk saja sesengguk yang masih tersisa
biar puas asa mu yang bengis penuh bara
kepak sayap malaikat penjemput
dengan iringan ratap menuju lahat
Hantarkan saja badai itu,
falseto laut nan sumbang adalah musiknya,
menerobos dinding telinga menghancurkan gendang
sementara karang karang menganga menanti mangsa ..
........
Mari ..
aku masih dibangku yang sama,
dan tak hendak kemana mana,
telah gamblang hasratmu,
jemput saja dengan pasukan setanmu,
lampiaskan kesumat itu,
dan aku memang bukan siapa siapa,
dan cuma ini yang aku punya :
asma M U disetiap butir tasbihku ..
( Bandung, Nopember 2012 / th )
Keterangan foto :
bangku kosong itu saya jepret diantrian toilet disebuah pusat belanja,
Bandung, Nopember 2012.
Keterangan foto :
bangku kosong itu saya jepret diantrian toilet disebuah pusat belanja,
Bandung, Nopember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar