( saya ketiban AZ )
awal Juni yang lalu ,
saya ikut antrian disebuah klinik di
daerah saya , Tlogomas Malang ,
untuk divaksin yang pertama .
AstraZaneca .
malam sebelumnya ada beberapa WA
masuk al : " lho , berani ikut AZ ya ? "
.. WA lain berbunyi :
" " Wow .. hati2 lho .. "
dan yang ketiga begini
" Ya lah , bismillah saja .. kita kan wajib
berupaya , selebihnya
serahkan sama Tuhan " ...
tentu mereka berhak berpendapat
macam macam sebab isu isu seputar
AZ ini memang sempat mencekam ,
mulai pengentalan darah
hingga kematian ..
juga pernah datang agar saya mendaftar
dulu secara online untuk
ikut yang Sinovac .
sayangnya sebulan lebih mendaftar
tidak ada " jluntrung " nya
sehingga saya akhirnya berkeputusan
ikut yang mana saja sejauh itu
sudah direkom WHO
( padahal saat saya disuntik AZ yang
pertama , rekom WHO untuk
Sinovac saat itu malah
belum keluar hehehe .. ) .
saya hanya merasakan sedikit demam
malam harinya dan rasa lapar dan haus
sehingga semalaman saya hanya
sibuk nyamil ini itu dan
minum air mineral ber botol2 kecil !
ditempat saya tiba tiba dinyatakan
sebagai zona merah akibat keteledoran
sebagian jamaah di masjid yang
melonggarkan prokes ,
saya bersyukur bahwa saya telah
divaksinasi meskipun saya tahu
bahwa kekebalan yang terbangun masih
membutuhkan waktu dari
saat pertama divaksin .
beberapa kerabat dan teman bertahan
menunggu Sinovac dan beberapa
yang lain " nekad " ikut AZ
karena tidak sabar menunggu
Sinovac didaerahnya .
sebagian lain bahkan " lari " ke
Surabaya mengejar Sinovac .
kesimpangsiuran informasi memang
menimbulkan keresahan seolah olah
AZ adalah " hantu yang mengancam
keselamatan " dan Sinovac
adalah
" malaikat penyelamat " .
belum divaksin , anda masih punya
waktu untuk memilih antara
dua itu dan contoh2 dari mereka yang
sudah divaksin dua macam vaksin
yang berbeda semoga dapat memberikan
gambaran bagaimana sebenarnya
kebenaran dari isu isu tersebut .
bagi penyakit2 penyerta atau komorbid
memang beresiko lebih tinggi
dibanding yang tidak memilikinya ,
terutama saat terserang covid19 maupun
saat di vaksin . maka pengisian
formulir sebelum vaksinasi adalah
penting untuk diisi secara jujur agar
terhindar dari hal2 yang
tak diinginkan .
naa .. dalam pemberitahuan yang tertulis
di kartu vaksinasi saya ,
tertulis 16 Agustus 2021 adalah saat
saya menerima suntikan kedua .
inipun ditanggapi oleh beberapa
orang dengan berbagai " kecurigaan " :
" lho .. kok lama ya mbak , saya dulu
dapat suntikan kedua Sinovac cuma
berjarak sekitar dua minggu saja ..
kok AZ beda ya ? " ..
sendiri awam perbedaannya dan biarlah
para pakar pembuatnya saja yang
tahu karena sudah pasti mereka
bukan ngawur , jadi mengapa saya
yang harus pusing hehehe ..
golongan terakhir yang belum mau
divaksin dari kerabat atau juga teman saya adalah mereka yang masih setia
menunggu Pfizer !
( entah lewat jalur mana lagi Pfizer
akan bisa datang di Indonesia dan entah
itu kapan kalaupun bisa datang ) .
maka silahkan saja berdebat
panjang lebar tentang jenis2 vaksin
dan efikasinya ,
sementara itu biarkan saya menikmati
pisang goreng dan coklat panas saya
sambil menonton petualangan
Ed Stafford First Man Out
yang menguras adrenalin itu hehehe ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
diposting pada 15 . 06 . 21 )
keterangan foto :
01 . menunggu giliran ..
02 . berpose setelah divaksin
03 . bertemu eks teman kantor semasa
di BES ( Bursa Efek Surabaya /
Surabaya Stock Exchange )
04 . kartu vaksinasi
05 . semakin siang semakin ramai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar