Senin, 08 Desember 2014








.. " Cinthya Dolores binti Ngatemin " ..

dalam sebuah pertemuan tak resmi ada sekitar 7 ibu ibu yang terhitung dari generasi 
" Jaman Majapahit " hehehe .. terkerucutlah  sebuah topik tak direncanakan yaitu tentang merebaknya nama nama barat atau asing dikalangan orang orang lokal kita, terutama Jawa.
 ibu A berkomentar
" duluuuuu, nama nama Jawa ituumumnya sangat sederhana  misalnya Watini, Ngatmari, Jumain, Ginem dst. lalu generasi sesudah itu agak modern dengan nama nama yang agak berkelas
 pada jamannya misalnya 
Sri Rejeki, Saraswati, Nurhayati, Bambang, Sasmito, Priyanto dan seangkatannya. 
lalu setelah itu datang generasi lebih baru dengan nama nama yang juga lebih modern misalnya Dicky, Lukman, Susy, Lita, Lenny dst. 
lha generasi yang sekarang ini lho membuat pusing sebab tiba tiba saja orang orang kita menjadi bule semua, padahal rambut hitam kulit coklat dan hidung mingslep, ini kenapa ya ? " 
.. diluar dugaan sambutan yang hadir pada Pembukaan UUD ibu tadi luar biasa, semua ingin bicara, sehingga saya sebagai ' moderator tanpa rencana ' terpaksa mengatur giliran.
ini ringkasannya :


ibu B berkomentar begini 
" ya itu kan pengaruh film, sinetron, media2 sosial plus makin banyaknya perkawinan campuran dan artis aktor blasteran sehingga masyarakat tertarik untuk mengabadikan nama nama tertentu 
sesuai idolanya. misalnya yang nge fans dengan JLo menamakan anaknya misalnya 
Erica Lopis e... Lopez, gituuu ... "
disahut oleh ibu C tanpa bisa saya cegah 
" waaa, ya nggak cuma itu, pengaruh para selebriti kita yang pada ganti nama itu juga besar. 
nama nama asli mereka yang dianggap Kurang Menjual itu langsung diganti dengan nama nama yang lebih komersil dan sebagian masyarakat menganggapnya itu wajar wajar saja.
 coba bayangkan nama aslinya misalnya Lilik Setyorini, wa untuk dijual di label ya ngga menjual to, maka bisa saja diganti Lyly Tio atau Lili Rinch hehe ... " .. 
dan ibu D rupanya juga tak mau kalah berkomentar 
 " ahhh, itu sih karena jenuh aja dengan nama nama standar yang selama ini dicekokkan ortunya misal Jatmiko atau Jatmika, Jaka atau Joko, Dewi, Sundari dll bahkan ada yang merasa nama nama itu sudah ketinggalan jaman dan kurang modern, jadi rasanya lebih PD dengan nama nama
 yang berbau bau asing.misalnya  Jaka diganti Jake atau Jack. 


lha yang konyol lagi kalau ada beberapa orang yang berebut memberikan nama seorang bayi, misal bapak ibu si bayi dan ortunya atau mertuanya, waa  si bayi menjadi punya nama yang nggak enak diucapkan atau didengar karena terdiri dari beberapa gabungan kata yang 
sama sekali ngga metcing ! contoh " Laura Bella Catherine Camelia " . 
4 nama depan ini seolah dipaksakan karena semua pihak ingin pilihan namanya untuk si bayi itu dipakai dan yang empunya bayi pun tak ingin mengecewakan semuanya.
 tetapi pernahkah mereka berpikir ' nasib ' si bayi kelak kalau dia  harus menerima beban akibat kemriyeknya namanya ini ? coba ya kita list bebannya :
01. beban pertama adalah dia sama sekali tidak berdarah asing baik ayah atau ibunya bahkan nenek kakeknya, semuanya asli Indonesia. sehingga namanya akan mengundang pertanyaan dan rasa heran banyak pihak terlebih bila secara fisik wajahnya yang sangat Indonesia itu seolah
 Tidak Sesuai dengan namanya.
02. 4/ empat deretan nama nama depan yang digabung dan Tidak Adanya nama keluarga atau marga,  akan sangat menyulitkannya ketika harus berurusan secara administratif dengan berbagai lembaga baik sekolah maupun tempat bekerja dll seperti halnya pada dokumen2 perjalanan dll.
03. nama panggilannya kira kira akan memilih yang mana?
04. apa makna dari namanya ?


( waa diam diam saya kagum dengan ibu D ini, sebab beliau cukup detil dan kritis ) . 
ee .. tak dinyana tiba2 ibu B menyahut lagi: 
" saya setuju, mungkin sudah saatnya ada gerakan Kembali Ke Basic alias Kagumilah Budaya dan Nama Nama Indonesia Asli untuk membedakan kita dengan bangsa bangsa lain ! 
mosok kita menguntungkan bangsa asing dengan nama nama asing untuk anak cucu,
padahal dengan nama nama yang khas Indonesia akan lebih mendapat respek bangsa asing, misal : 
kalau ayahnya bernama Herlambang, anak lelakinya bisa bernama Dimas Aditya Herlambang, 
lho kan lebih khas dibanding Jeremy Kevin Nicolson padahal sama sekali tidak berdarah asing 
ataupun  bermarga Nicolson ?  " 
saya tidak berminat ' nimbrung ' karena saya pikir beberapa ibu sudah cukup mewakili apa yang ingin saya sampaikan. memang obrolan bebas topik ini ada benarnya meskipun saya tahu ini sama sekali menyangkut selera yang tak perlu diperdebatkan. 
tapi kenyataan dimasyarakat saat ini memang demikian, dan saya seolah berada di Eropa atau Amerika ketika membaca daftar murid murid disebuah sekolah yang nama nama siswanya sebagian besar sangat berbau ' bule ' meskipun 95% murid2 disitu adalah keluarga Jawa. saya ambil nama pertamanya saja antara lain : 


Dave, Danish, Devon, Cathy, Chelsea, Brigitta, Barry, dll dll . 
saya dulu juga pengagum nama nama teman saya yang kebetulan bernenek moyang dari Tiongkok, bagi saya nama nama  mereka terdengar eksotis misal Mei Ling, Chen Hua dll. 
saat ini saya hampir sulit membedakan nama nama mereka dengan nama nama teman saya yang asli bule sebab sudah mereka banyak memakai nama nama barat .
  duluuu saat ada peng ' Indonesia ' an nama nama Chinese
saya sering kagum dengan pilihan nama nama ' terjemahan ' Chinesenya kedalam bahasa Indonesia dan berakibat munculnya nama nama indah 
misalnya : Chandra Putra Jaya, Mega Wijaya Perkasa dll.
naa ... tren lain yang muncul saat ini dan juga termasuk sangat Indonesia adalah nama nama yang mengandung kecintaan pada alam misalnya : 
Samodra Biru Langit, Aurora Senja, Pelangi Khatulistiwa, dll.
dan tren lainnya yang terhitung cukup awet dari generasi ke generasi adalah nama nama yang diambil dari riwayat riwayat para tokoh besar baik dalam sejarah sebuah keyakinan 
maupun sejarah dunia. 
tetapi jangan pula kaget kalau ada juga para ortu yang saking nge fans nya pada seseorang atau klub tertentu sehingga serta merta memberi nama anak anaknya sesuai dengan yang mereka idolakan.contoh : nama nama yang mengandung kata 
Chelsea, Barcelona, Ronaldo dll meski bila diurut hingga kenenek moyang ternyata tidak ada yang bersentuhan dengan darah asing maupun nama nama marga yang berbau asing. 
memang memberi nama anak adalah  Hak Prerogatif  ortu tetapi semoga saja tidak " disalah gunakan " semata hanya untuk kepuasaan ortunya tetapi juga mampu mempertimbangkan kepentingan si anak dikelak kemudian hari !  nama yang melekat pada si anak itu akan menjadi Trade Mark disepanjang hayatnya. 


jangan sampai si anak justru terbebani dengan namanya yang Aneh bin Ajaib, misalnya saja saat dipanggil di ruang tunggu dokter begini :
" Nomor sembilan, Chelsea Messy Ronaldo Putra ...... ! " , pastilah pasien pasien yang lain yang mendengarnya akan terkena ' stroke ' ....
 naa, selamat menemukan nama nama yang lebih ' realistis ' ! 
 ( th )
( gambar2 dari google )

Tidak ada komentar: