Minggu, 21 Desember 2014






 .. " Sulitkah Menjadi Seorang Ibu ? " ..

menjadi istri itu mudah, tolong dicatat : mudah . 
tetapi menjadi ibu, tidak mudah.
bukan hanya karena ia harus melahirkan anak anaknya, bukan saja karena ia harus menyusuinya, bukan cuma karena ia wajib membesarkan mereka, dan bukan semata mata karena ia bertugas mengisi kanvas kosong anak anaknya dengan goresan goresan indah penuh makna,
 tetapi lebih dari itu semua, seorang ibu adalah 
sebuah  Pekerjaan Sekaligus Karir Yang Baru Berhenti Diliang Lahat .
bukankah ketika anak anaknya menikah dan memiliki kehidupan sendiri tugasnya telah usai? 
secara kasat mata iya. 
tetapi sesungguhnya tidak atau belum. 
seorang ibu akan terus dan terus berpikir, merenungi, mencemasi, mendoakan, mengupayakan kebahagiaan anak anaknya meski mungkin terpisah oleh jarak. 
kesibukan anak anaknya yang tidak membuat telepon seorang ibu berdering seperti yang selalu dirindukannya, tidaklah membuatnya mengeluh, tetapi disiramnya kerinduannya dengan air wudhu dan membawa segenap harapannya dalam doa dan dzikir.
mungkin tak semua Ibu beruntung dimasa tuanya berada dekat dengan anak anaknya, maka sebagian menjadi penghuni Rumah Jompo atau bahkan berkesendirian dirumahnya atau bahkan ibu ibu yang terlupakan ada di teras teras toko berselimut dingin.


 saat saat gembira anak anaknya, ia tidak berada disana,
  namun saat saat sulit dan penuh masalah, anak anaknya mencari sandaran jiwa yang tak lagi ditemukan dan ibu senantiasa membukakan pintunya lebar lebar agar anak anak bermasalah ini dapat bersandar dalam kehangatan hatinya yang penuh pemaafan. 
ia adalah teman, sahabat dan soulmate bagi anak anaknya, tak peduli disaat anak anaknya mendapat cercaan dunia, ibu adalah penambal luka anak anaknya.
maka bila ada pepatah " setiap wanita bisa menjadi seorang istri, tetapi tidak menjadi ibu " adalah sangat benar karena antara keduanya ada " Persyaratan Wajib " yang berbeda dan persyaratan menjadi Ibu jauh lebih kompleks. 
sukses dan gagal dari anak anak adalah 90% lahir dari tangan ibu ibu yang menjadi ' designer ' dari pendidikan dasar dan pembentukan kepribadian anak anaknya terutama 
di awal awal tahapan usia seorang anak.
 anak yang manja, anak yang disiplin, anak yang mandiri, anak yang memiliki rasa tanggung jawab, anak yang cuek, anak yang asosial dll dll adalah " produk " dari sebuah pola asuh seorang ibu yang waktunya relatif lebih banyak disamping anak anaknya atau sebaliknya,
 ia adalah produk dari seorang ibu yang hampir tidak memiliki waktu cukup untuk anak anaknya.
maka taklah heran bila muncul kalimat populer 
" bila sebuah rumah tangga ditinggalkan oleh seorang bapak, selama peran ibu disana masih sempurna, rumah tangga terutama anak anaknya tidak akan mengalami kesulitan atau goncangan. tetapi bila yang meninggalkan rumah adalah seorang ibu,
 peran akan sulit tergantikan oleh ayah dan anak anak akan mengalami kegoncangan jiwa yang relatif mengganggu " . hanya pada kasus perkecualian saja,
 sang ayah mampu menggantikan peran ibu dengan relatif sempurna meskipun ini sangat langka.
maka di Hari Ibu 22 Desember ini, 
marilah kita memberi Ibu sebuah pelukan dan sungkeman yang teramat tulus karena apapun materi yang bisa kita berikan akan tidak pernah sebanding dengan pengorbanan dan darah yang Ibu tumpahkan saat kita dialhirkan dan dibesarkan.
wahai Ibu, maafkanlah anak anakmu.
( th )


( gambar2 dari google )













Tidak ada komentar: