Rabu, 12 Agustus 2009

RR ( Rawon Rampal ) dan RM ( Rujak Mentawai )



RR dan RM diatas bukanlah singkatan Raden Roro dan Raden Mas, melainkan Rawon Rampal dan Rujak Mentawai. Ceritanya : dua minggu terakhir ini saya betul2 dihafal oleh petugas2 di bandara Abdurahman Saleh gara gara seringnya mengantar jemput. Bisnis baru? Bukan. Sebagai "host" yang baik di Malang, saya pun memberikan layanan terbaik ketika beberapa kerabat secara beruntun mengunjungi Malang. Yang mereka kangeni di Malang sebetulnya bukan saya, tetapi makanan makanan khasnya he he ....

Maka sayapun sudah menyiapkan agenda kunjungan mulai jam breakfast sampai supper. RR ini memang "ngangeni" dengan irisan2 dagingnya yang uempuekkkkkk.... belum lagi deretan piring dari kue2 basahnya yang uenak2 seperti lumpia, lemper, lumpur, onde2 dll.. Pokoknya : mak nyusssssssssss....

 
Adapun Rujak Mentawai sesuai namanya memang di jalan Mentawai. Saya sungguh tidak kenal keduanya, jadi tidak perlu khawatir bahwa saya dibayar keduanya untuk mempromosikan warung mereka di blog ini. Tetapi sebagai orang Malang, saya ingin pembaca2 blog saya dari luar Malang mengenali beberapa "destination" khas ini. Rujaknyapun khas karena irisan cingurnya yang juga besar besar dan uempuekkkkkk....plus es dawetnya yang suegerrr...


Oya sorenya sempat melongok Pujasera di gang buntu Kajoetangan dekat Fuji. Gang ini padat dengan berbagai makanan minuman murah meriah, mulai Tahu Campur, Siomay, Kupang, Lalap Ayam, Bebek , Ronde, dll.

Lha lucunya, pada hari kepulangan mereka ke Jakarta, kami semua mengejar makan pagi terpagi di RR yaitu jam 7 karena pesawat berangkat jam 8.55. Diwarung RR ternyata sudah dipadati para " early-bird " seperti kami. Ternyata para "penyarap pagi " ini bertemu lagi semuanya di bandara Abd. Saleh, dan semua terlihat menenteng kresek hitam berisi kotak2 kue dan rawon.... oalaa..

Demikian daya pikat Malang, yang sulit tergantikan. Sudut2 jajanan lain masih banyak yang bisa ditulis, seperti misal Toko Oen yang dua hari lalu saya kunjungi pada jam 11.00 siang bersama beberapa kerabat. Tumplek blek turis bule disetiap sudut Toko legendaris ini. Sayangnya mereka kurang merawatnya, sebab disana sini saya melihat kekumuhan. Taplak " mangkak " dan kotor, kaca2 etalase dan ruangan yang belepot, lantai yang penuh flek flek dan kursi2 yang catnya mulai "mrotoli"..... Adakah si pemilik tidak sempat merawatnya karena kepadatan tamu2nya? Sangat disayangkan sebab Toko Oen terlanjur masuk dalam Travel Guide ini ternyata tidak sebersih yang diharapkan.

Oya siang ini saya mendapat undangan makan siang bersama teman2 lama di HTS Lawang, mungkin saya bisa membuat catatan kecil lagi setelahnya.
Malang, Malang : "I Love You Fulllllll, hahaha....!!" ( th )

( Gambar diambil dari : http://t.1gstatic.com )

Tidak ada komentar: