.. " Djadoel , Bersahaja , Bertahan ,
Tak Termakan Jaman :
Bakso Haji Akrom , Kauman " ..
di Malang tak banyak warung yang layak diberi gelar
The Legend yang mampu bertahan hingga saat ini .
kebanyakan justru " hanya tinggal nama " dan
sulit ditelusuri lagi jejaknya .
mengapa ?
salah satu alasannya yakni umumnya
pengelolanya sudah wafat dan
penerusnya tidak lagi ( bisa / mampu ) mempertahankan ketenaran pendahulunya . juga beberapa diakibatkan
alasan ekonomi yaitu warungnya dijual dan ketenarannya
ikut lenyap bersama dengan itu .
alasan lain yang saat ini lebih populer yaitu
penerus penerus mereka telah beralih wajah dan selera
dalam meneruskan usaha pendahulunya dan
muncullah cafe cafe gaya milenial .
salah satu yang legendaris dan masih bertahan
saat ini yaitu sebuah kedai mungil di
Jalan Kauman Gang IVA/ 45 Malang
yang minggu lalu masih saya temukan bahwa pemilik
dan pengelolanya juga masih sama ,
hanya saat ini nama warung baksonya ada tambahan
" Haji " dan menjadi " Bakso Sehat , Haji Akrom " .
alhamdulillah .
mengapa saya begitu mengenal warung bakso
yang satu ini ?
bagaimana tidak kalau dulu saya juga besar didaerah
ini , tepatnya adalah di samping Gereja Imanuel
atau persis dibelakang Kantor Jiwasraya dan
berdampingan dengan Masjid Jami ,
yang alamat " modern " nya adalah :
Jalan Merdeka Barat Gang 1/ 65 .
( antara Masjid Jami , Kantor Jiwasraya dan
Gereja Imanuel ada gang masuk ,
kami berada dirumah yang pertama )
sebuah rumah yang penuh riwayat dengan halaman yang
luas dan pohon jambunya yang terkenal saat itu .
naa ... saat saya kembali ketanah air dengan
dua kurcaci saya 3 dan 4 tahun , ternyata disatu siang
mereka sangat menyukai oleh oleh
Bakso Akrom yang dibawa ibunda ( alm ) saya .
sejak itu anak anak selalu menagih bakso tersebut bahkan
hingga mereka menamatkan kuliah di ITS ,
tiap kali pulang ke Malang mereka selalu mencari
Bakso Akrom ini !
( bahkan saat saya dan anak anak " boyong " ke rumah
yang sekarang ini pada tahun 1991 , Bakso Akrom pun
masih menjadi favorit saat kami sowan
ke bapak ibu di Kauman ) .
naa .. apa saja sebetulnya keistimewaannya ?
diolah dan dimasak oleh dua wanita yang saat ini sudah
terlihat sepuh sepuh , ternyata bakso Akrom ini beda
dengan bakso bakso lainnya yaitu
rasa dagingnya yang asli ( bukan berasa tepung seperti
warung warung bakso lainnya ) , dan satu lagi
istimewanya yaitu goreng nya yang kemripik bahkan
tanpa kuah atau sauspun sangat lezat !!
sebagai plusnya , pecinta Es Dawet Beras disini juga
ada dan sebagai teman bakso rasanya pas banget !
diwarungnya yang mungil dan tak berubah sejak dulu ,
pengunjung nampak berdesakan sehingga
saya lebih memilih mbungkus saja demi amannya
dimasa pandemi ini .
mas mas gofood juga bergantian dan mengantri
membuat saya sempat berfikir :
" mengapa tidak ada upaya untuk sedikit memanfaatkan
lorong kecil yang menurun kearah warungnya itu
dengan penambahan kursi kursi agar bisa menampung pengunjung yang mengantri berdiri ? "
tetapi saya pernah mendapat " nasehat " seorang
pakar kuliner yang ringkasnya begini :
" jangan serakah dalam berbisnis ,
rizki sudah dibagikanNya secara adil , dengan warung
yang sempitpun mereka sudah merasakan
sangat cukup dan bersyukur ,
keserakahan bahkan akan menimbulkan kerugian
karena pengunjung menjadi berkurang "
waduh .. diam diam saya jadi teringat sebuah
usaha kuliner yang namanya sangat nge top diawalnya
di Malang ini ,
sehingga mendorong pengelola untuk
membuka beberapa cabangnya yang tersebar hampir
disetiap kecamatan . tetapi ups ... !
rencana tetap rencana , ternyata cabang demi cabang
saat ini runtuh dan berganti nama atau pemilik ( ? )
menyedihkan ...
maka saya berbalik salut kepada pengelola
" Bakso Sehat Haji Akrom " yang mampu
" mengendalikan diri " pada titik dimana sangat disadari
bahwa Allah telah sedemikian bermurah selama
sekian dekade masih membuat warungnya bertahan
dan ramai tanpa ada keinginan untuk berserakah ..
sebuah renungan yang bagus sambil saya menikmati
bakso dan gorengnya yang yummyyy...
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
diposting pada 12 .02.22 )
keterangan foto :
01 . gang kecil yang legendaris
02 . " dandang " bakso
********
03 . kedai Haji Akrom ,
mungil namun tak pernah sepi
********
04 . " napak tilas " ...
********
05 . antara Masjid Jami dan Gereja Imanuel inilah
masa kecil saya dibesarkan
********
06 . karena dimakan dirumah maka masih
ada nasi sebagai pelengkapnya ,
olalala ... karbo .. karbo..
********
07 . jangan lupakan sejarah hehehe ..
********
08 . dapur Bakso Sehat Haji Akrom
********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar