.. " D'LIMASAN ,
Mimpi Indah Seorang Effendy " ..
mimpi ? tentu saja boleh , sebab setiap hal besar ,
hampir selalu berawal dari sebuah mimpi .
bedanya , ada yang berkemampuan hanya sebatas bermimpi .
sementara bagi sebagian lainnya ,
berupaya keras mengejar dan mewujudkan mimpinya
menjadi kenyataan !
dan buat yang terakhir ini , saya tertarik untuk berbincang
dengan " si pewujud mimpi " yakni bapak Effendy
disatu siang di " markas " nya ,
D'LIMASAN , Rumah Singgah dan Resto
yang khas Jawa Timur, di desa Tlekung , Batu .
disitu masing masing bangunan joglonya memiliki fungsi
yang berbeda beda mulai untuk penginapan ,
ruang pertemuan dll dengan
tetap memberikan privasi yang tinggi untuk masing masing .
dan saya berada di bangunan joglo yang difungsikan
sebagai resto .
sebagai owner , pak Effendy yang lulusan
Fakultas Peternakan UB yang " nyemplung "
didunia perbankan hingga pensiun ini ternyata
ingin mengisi masa masa purna tugasnya dengan
sesuatu mimpi yang luar biasa !
menurutnya ,
diawali dengan perjuangan mencari " utangan "
lewat bank tempatnya bertugas dulu untuk membeli
sebidang tanah di sebuah desa di Batu
dengan harga yang sangat " mustahil " dari seorang
temannya . peluang yang sangat langka ini
memang sempat membuatnya stres karena sempitnya
waktu untuk melunasinya .
jalan panjang dan berliku agaknya harus dilalui , dan
dari sinilah kemudian muncul ide untuk
" menyulap " lahan yang ber lembah lembah itu menjadi
sebuah sumur inspirasi yang tidak pernah kering !
" saya sangat mencintai budaya Jawa beserta
segenap tradisi , filosofi dan aplikasinya
dalam hidup keseharian ,
maka dilahan inilah saya ingin masa pensiun saya
menjadi lebih bermanfaat melalui kegiatan
pelestarian budaya Jawa !
dijaman yang sudah serba modern dan berteknologi
canggih ini , saya ingin agar generasi penerus tidak
kehilangan jatidirinya sebagai bangsa yang
memiliki kekayaan budaya yang luar biasa " ! .
nama D'Limasan sendiri menurutnya adalah rumah
yang berbetuk segilima .
( bahkan disalah satu bangunannya yang terletak
paling atas , disebutnya sebagai Pitulungan
yang artinya bertumpang sari tujuh )
lebih lanjut menurutnya , tentu saja semua ini tidak
" mak bleg " terwujud melainkan harus melewati
tahapan tahapan dengan bermacam kesulitannya .
" saya ini pemulung ... " katanya sambil tertawa .
" pemulung " karena hobinya memburu barang barang antik
untuk kelengkapan bangunan joglonya
maupun asesorisnya , meskipun untuk ini ternyata
pak Effendy punya perkecualian yaitu
tidak akan ada Patung , Foto dan Sajam di propertinya .
( saya lupa bertanya mengapa disatu sisi
( saya lupa bertanya mengapa disatu sisi
saya masih menemukan patung Semar dan
lukisan seorang ibu
di jalan masuk ke museum atau galerinya hehehe .. )
dan saya beruntung bahwa pada Sabtu siang kemarin ,
saya bahkan diantar berkeliling ke Galeri nya
yang dipadati koleksi benda bersejarah baik dari
anggota keluarga maupun pihak luar .
sebetulnya , saya sama sekali tidak membayangkan
sejauh ini yang akan saya temui ,
sebab tujuan utama ke D'Limasan ini adalah untuk
makan siang setelah batal makan siang di
Kelapa Gading yang kemarin dipadati pengunjung
hingga mengular dihari pertama Grand Openingnya .
pusing melihat kerumunan ini ,
saya kehilangan rasa lapar dan memilih
lanjut kearah Batu
yang akhirnya melewati bangunan ala Joglo Jawa
berjuluk D' LIMASAN .
melihat papan papan ucapan selamat atas pembukaannya,
hampir saja saya batal masuk juga ,
sebab khawatir akan adanya kerumunan lagi .
dugaan saya 1000% meleset total ,
karena ternyata setelah masuk lebih kedalam yang
saya temui adalah suasana yang adem ayem ...
wow , penuh penasaran saya masuk dan dipintu utama
saya disambut oleh Batara Ismaya alias Semar
dengan wajah dan posturnya yang khas dan
disitulah pertama kali saya bertemu dengan pak Effendy
yang dengan ramah mempersilahkan masuk .
sudah kepalang tanggung berada disitu ,
maka setelah memesan mamin , saya masih ingin
" meng eksplor " lebih jauh area yang menarik ini
hingga ke bagian yang lebih atas dengan
tanjakan yang tidak melelahkan karena dikelilingi oleh
suasana alam dan bangunan bangunan yang cantik !
di Rumah Singgah ini tamu dapat
memilih ruangan sesuai kebutuhan .
dan dengan kontur tanahnya yang ber lembah lembah,
menjadikan area ini sebuah
tempat beristirahat yang luar biasa tenang dan ayem ..
puas jeprat jepret diatas ,
saya turun kearah bangunan terbawah untuk
menikmati pesanan mamin saya .
wow .. wedhang barley atau Barley Drink nya
sangat segar dan bikin kangen , juga Rawon dan
Nasi Srepeh Daging nya yang yummyyyy... !
saya juga sempat mencicipi Pastelnya yang
terhidang dipiring kue yang cantik .
obrolan bersama bapak Effendy masih disempurnakan
oleh secangkir kopi khas D'Limasan yang
" dihadiahkan " pak Effendy dimeja kami .
keramahannya sesuai dengan apa yang diinginkannya
melalui Rumah Singgah dan Resto nya ini yaitu
" menambah dan memperluas pertemanan dan
persaudaraan dengan siapa saja " .
lengkap rasanya bahan saya untuk hari Sabtu ini ,
mulai makan siang , atmosfer dan keramahan ownernya
serta success story nya yang inspiratif !
dari skala 1 -10 , rasanya saya tidak ragu
memberikan nilai 7 ! saya tahu tulisan ini kurang lengkap ,
karena saya tidak atau belum mengunjungi satu lagi
Rumah Singgah nya yang juga ada di Batu ,
yaitu Rumah Singgah Kayu Limasan
" Kebun Sayur Batu " yang
sejak dibuka sudah mulai dipadati tamu tamu .
tetapi dari foto foto di sosmed dan penjelasan
pak Effendy , konsep Rumah Singgah itu juga senada
dengan tempat ngobrol kami .
tentu , mimpi mimpi indahnya masih jauh lebih besar
dari apa yang sudah dicapainya saat ini .
tetapi jalan setapak memang
sudah rampung yang kelak akan menuju jalan tol nya !
disaat para milenial menggilai tempat tempat
cangkruk modern dengan menu menu negara asing ,
maka kehadiran D'Limasan dengan kekentalan warna
budaya tradisionil Jawa ini laksana oase ditengah gurun .
bagaimana tidak jika milenial lebih kenal
dan suka budaya Korea lewat BTS nya atau
sinetron sinetronnya
atau jajanan Kimchi , Bulgogi , Bibimbap dll
dibanding wayang atau gamelan atau rawon
atau ronde atau jemblem ?
maka investasi besar seorang Effendy bukan saja
terletak pada nilai propertynya ,
tetapi lebih besar dari itu
adalah mimpi mimpi besarnya untuk ikut serta
memagari generasi penerus dari gerusan budaya asing
dan mengembalikan mereka kepada akarnya
sebagai pemilik kekayaan budaya
khususnya Jawa
yang justru banyak digandrungi bangsa asing ini !
sesaat sebelum meninggalkan D'Limasan ,
keberuntungan lain adalah bahwa saya
sempat bertemu dengan Ibu Effendy yang
ramah dan pinter masak ini
( matur nuwun kopinya njih bu .. )
saya tinggalkan D'Limasan dengan sebungkah harapan
bahwa kedepan D'Limasan akan menjadi
salah satu
peta dunia bagi mereka yang ingin belajar lebih dalam
tentang budaya khususnya Jawa melalui semacam
Padepokan Budaya
yang bahkan membuka akses bagi peminat peminat
budaya Jawa ditataran internasional !
semoga ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 27.02.22 )
keterangan foto :
01 . bapak Effendy
02 . lorong kearah Resto dan Vila
03 . planet hijau ..
*********
04 . salah satu kamar yang cukup untuk ber 10 !
05 . salah satu Vila , sejuk & tenang ..
*********
06 . diteras atas yang ayem ..
07 . sulit untuk dilewatkan tanpa jepretan
*********
08 . gembok antik
09 . pak Effendy bersama tamu tamunya
*********
10 . jalan masuk ke Museum atau Galeri nya
11 . salah satu kecantikan barang antik
*********
12 . halaman parkir ( 01 )
13 . halaman parkir ( 02 )
*********
14 . disambut Batara Ismaya
15 . atmosfer dalam resto
*********
16 . salah satu ikonnya : Nasi Srepeh !
17 . Nasi Rawon !
*********
18 . Barley Drink yang segar ditemani pastel !
19 . Kopi D'Limasan , hingga tegukan yang terakhir !
*********
20 . atas bawah sama cantiknya
21 . apalagi kalau sambil nyamil pastel ...
*********
22 . Ibu Effendy yang ramah
*********
23 . sesaat sebelum meninggalkan D'Limasan
24 . cermin di toilet yang cantik
********