01 . elizabeth street , arcade
02 . great ocean
03 . brunetti cafe , clasic
04 . an afternoon
05 . great ocean's cave
06 . great ocean's rocks
07 . beautiful old building
08 . flinder street
.. " Melbourne , Melbourne " ..
( 01 of 30 )
hampir 1,5 tahun ( ! ) saya " menelantarkan " tulisan tentang perjalanan
saya ke Australia pada Juli sampai Agustus 2016 yang lalu dan
baru saat ini betul betul saya ingin merampungkannya .
beberapa alasan sudah saya siapkan ,
antara lain waktu yang dibutuhkan untuk pengeditan foto fotonya yang ratusan itu , yang kedua adalah tetek bengek kesibukan yang remeh remeh tapi menjauhkan saya dari mengetik penulisan ini .
karena sudah " kadung " kelamaan dalam ingatan ,
maka untuk
tidak kehilangan detil detilnya , terpaksa saya membaginya
dalam 30 / tiga puluh sekuel supaya
tidak kehilangan " ruh " nya Melbourne !
tentu saja akan saya mulai dari rumah sebagai
base - camp perjalanan ini .
( Photos by : Titiek Hariati )
09 . KL Airport ( 01 )
10 . the wings ..
11 . KL Airport ( 02 )
12 . KL Airport ( 03 )
13 . KL Airport ( 04 )
14 . KL Airport ( 05 )
15 . warning in KL Airport : ZIKA ! ( 06 )
16 . berbagai bangsa " ngglethak "
rame rame di bandara KL ( 07 )
17. self check-in ( 08 )
18 . lunch @ KL Airport ( 09 )
19 . otw to the airplane ( 10 )
.. " Melbourne , Melbourne " ..
( 02 of 30 )
( Backpacker Amatir )
berawal dari sebuah reuni dengan ex kolega kantor di Yogya
.. " Melbourne , Melbourne " ..
.. " Melbourne , Melbourne " ..
Hak Pejalan Kaki Atas Trotoar
( 06 of 30 )
3 L ( Lalulintas Lengang Lancar )
( 07 of 30 )
melihat lalulintas kota2 besar ditanah air
termasuk Malang yang saat ini ruwetmumet ,
maka ketika saya melihat lalulintas Melbourne ,
rasanya seperti masuk planet lain .
yang sangat nyata adalah hampir tidak
adanya motor ( ! ) kecuali yang gede gede seperti
HD atau Ducati dan sekelasnya yang itupun
hanya sesekali . lalu taxi taxi yang juga tidak
" ngruwel " dan mobil mobil pribadi yang
bisa dihitung , kecuali dipusat pusat kotanya dan itupun
masih sangat teratur . mengapa ?
apakah penduduk Melbourne tidak mampu beli
mobil seperti di Indonesia yang rumah rumah kampung tanpa
garasipun pada berlomba punya mobil
yang akhirnya menyesakkan jalanan yang sempit 2 ?
ternyata tidak , sebab rata rata mereka
mampu untuk beli tetapi dengan
Cara Berfikir Yang Lebih Efisien mereka
lebih memilih naik transpotasi umum .
bahkan trem2 listrik jadulpun masih dioperasikan bukan
saja untuk atraksi turis tapi juga dimanfaatkan
masyarakatnya secara optimal .
MRT lancar jaya dan sangat jelas petunjuk2nya
bahkan untuk sayayang belum pernah kesana , saya langsung
bisa tahu kemana saya akan pergi atau berpindah kereta .
bus bus kota juga lancar , dan ongkos taxipun untuk
ukuran saku Indonesia rasanya masih
bisa dijangkau . sebagai contoh , dari tempat saya di Dockland
ke bandara saat itu adalah 50 $Aus .
meskipun jalan jalan terkesan lengang dan
kendaraan hanya sesekali melintas ,
jangan coba coba langsung menyeberang seperti
di Indonesia kalau tidak ingin kena penalty !
maka tidak perlu " nggrundhel " kalau tempat yang
akan dituju ada diseberang mata ,
tetapi harus muter dulu untuk sampai kesana hehehe ..
Flinderstreet adalah pusat kota plus Stasiun Central ,
naa .. yang punya tujuan ke tempat2 tertentu ,
di stasiun ini tersedia lengkap informasi dll nya .
buat yang punya rencana tinggal di Melbourne 3 , 5 , 7
atau 30 hari dll tinggal memilih jenis tiket abonemen
yang sesuai dengan lama tinggal kita
dan program " kluyuran " nya agar efisien .
( Photos by : Titiek Hariati )
01 . menunggu trem datang ( 01 )
02 .ini termasuk yang " terpadat dan ruwet "
03 . menunggu trem datang ( 02 )
04 . Flinderstreet , Stasiun Pusat
05 . menunggu trem datang ( 03 )
06 . siap siap menyeberang ..
07 . trem jadul yang berfungsi masih bagus
Catatan : sambungan " Melbourne , Melbourne "
(08 sd 30 )
setelah yang ini , silahkan ikuti dibawahnya.
09 . KL Airport ( 01 )
10 . the wings ..
11 . KL Airport ( 02 )
12 . KL Airport ( 03 )
13 . KL Airport ( 04 )
14 . KL Airport ( 05 )
15 . warning in KL Airport : ZIKA ! ( 06 )
16 . berbagai bangsa " ngglethak "
rame rame di bandara KL ( 07 )
17. self check-in ( 08 )
18 . lunch @ KL Airport ( 09 )
19 . otw to the airplane ( 10 )
.. " Melbourne , Melbourne " ..
( 02 of 30 )
( Backpacker Amatir )
berawal dari sebuah reuni dengan ex kolega kantor di Yogya
pada April 2015 ,
kami " ngobrol kosong " tentang kemungkinan bertemu di
Melbourne untuk sebuah " petualangan kecil " bersama ,
karena kami cukup lama tidak saling bertemu
Melbourne untuk sebuah " petualangan kecil " bersama ,
karena kami cukup lama tidak saling bertemu
setelah pada tahun 1999 berpisah .
maka rencanapun mulai disusun dan kebetulan teman ini
pernah beberapa tahun menetap di Melbourne sehingga kerinduannya
kepada " kampung halaman kedua " di benua kanguru
pernah beberapa tahun menetap di Melbourne sehingga kerinduannya
kepada " kampung halaman kedua " di benua kanguru
akan dituntaskannya bersama saya .
tetapi kami sepakat tidak datang sebagai turis bintang lima ,
melainkan lebih seperti " turis kelas singkong " sebab
kami tidak mengikuti program
kami tidak mengikuti program
tour manapun alias " turwe " ( ngatur dewe ... hehehe .. )
ditengah persiapan , ternyata bermacam hal terjadi ,
mulai dari sakit hingga wafatnya ibunda tercinta dll ,
sehingga baru pada Juli 2016
sehingga baru pada Juli 2016
seluruh persiapan rampung .
" mbak jangan ditunda lagi lho ya , nanti keburu visaku habis "
" mbak jangan ditunda lagi lho ya , nanti keburu visaku habis "
begitu bunyi WA dari Melbourne saat itu .
hunting tiket murah secara online ,
saya mendapat tiket promo
Surabaya - Kuala Lumpur - Melbourne - Kuala Lumpur - Surabaya .
saya mendapat tiket promo
Surabaya - Kuala Lumpur - Melbourne - Kuala Lumpur - Surabaya .
laa .. kok " nggladrah " ke Kuala Lumpur dulu , apa ini ?
mestinya dari Denpasar memang sudah bisa langsung Melbourne .
namanya saja tiket promo , hitung hitung saya juga kangen
melihat KL lagi ( terakhir 2014 ) ,
melihat KL lagi ( terakhir 2014 ) ,
jadi dengan sukarela saya " belok " dulu ke KL !
ransel atau tas punggung saya hanya berisi yang penting2 saja
sebab saya memakai resep
sebab saya memakai resep
"pacu" alias Pakai & Cuci hehehe ..
yang terberat justru adalah kamera , laptop dan jaket tebal .
sepatu saya pakai casual saja dan oleh2 dari Malang
yang terberat justru adalah kamera , laptop dan jaket tebal .
sepatu saya pakai casual saja dan oleh2 dari Malang
sengaja saya pilih yang dalam kemasan kaleng mini .
pokoknya saya siap Untuk Tidak Memberati Diri Sendiri dengan
bawaan yang
bawaan yang
seminimalis mungkin . alat makeup ? hahaha ..
saya tidak butuh banyak , hanya pelembab ,
saya tidak butuh banyak , hanya pelembab ,
wes itu saja , lha wong seusia saya ini kalau macem2 malah
mirip badut sirkus hihihi ..
mirip badut sirkus hihihi ..
berangkat menuju Juanda dan sambung ke KL ,
saya punya waktu sekitar 8/ delapan jam di KL sebelum terbang
ke Melbourne .
ke Melbourne .
cuaca lumayan cerah dan saya putuskan untuk tidak keluar
dari airport Kuala Lumpur sebab saya ingin mengeksplor hanya
ke sekitar airport KL yang menjadi
dari airport Kuala Lumpur sebab saya ingin mengeksplor hanya
ke sekitar airport KL yang menjadi
salah satu airport terbesar se Asia Tenggara ini .
bagasi tidak ada yang harus saya urusi , saya berkeliling
hanya untuk jeprat jepret dan berakhir
hanya untuk jeprat jepret dan berakhir
disebuah kedai untuk makan . masih tersisa 3 jam ,
maka saya ke area khusus untuk mereka yang menunggu pesawat
sambil leyeh leyeh .
sambil leyeh leyeh .
disitu sudah ada sekitar 15 calon penumpang dari berbagai
bangsa dan tujuan , ada yang tidur , leyeh leyeh , makan , ngobrol dll .
bangsa dan tujuan , ada yang tidur , leyeh leyeh , makan , ngobrol dll .
saya buka2 lapotop untuk memindahkan foto2 sekaligus
nyicil ngedit nya .
nyicil ngedit nya .
check in dilakukan sendiri oleh calon penumpang ,
jadi tidak perlu ngantri . o ya ..
jadi tidak perlu ngantri . o ya ..
mengingat Australia termasuk salah satu negara paling
" njlimet " diurusan Visa dan pabean ,
" njlimet " diurusan Visa dan pabean ,
maka sebaiknya hindari hal hal yang bisa menyulitkan ,
seperti membawa oleh2 / makanan yang enak buat kita tapi
mungkin mencurigakan buat mereka ,
seperti membawa oleh2 / makanan yang enak buat kita tapi
mungkin mencurigakan buat mereka ,
contoh : bumbu pecel dll meskipun itu pesanan
orang orang tercinta hehehe ..
orang orang tercinta hehehe ..
perjalanan ke Melbourne dari KL akan memakan waktu sekitar
7 jam , jadi tinggal berdoa semoga kita mendapat teman
sebelah kursi yang nyaman
7 jam , jadi tinggal berdoa semoga kita mendapat teman
sebelah kursi yang nyaman
( tidak brisik , batuk dll hehehe .. ) .
saya mengirim WA terakhir ke teman di Melbourne saat boarding ,
supaya saat dijemput nanti
supaya saat dijemput nanti
tidak berselisih jam . setelahnya kontak terputus ..!
doa saya terkabul, sebelah kursi saya adalah pasangan bule
yang sepanjang perjalanan
yang sepanjang perjalanan
tenang dan percakapan seperlunya terasa menyenangkan .
selamat tinggal Kuala Lumpur ,
sampai ketemu lagi saat pulang nanti ...!
sampai ketemu lagi saat pulang nanti ...!
ternyata pesawat saya ini termasuk Extra Long sesuai yang
tertera di promonya ,
tertera di promonya ,
sehingga jumlah penumpangnya lebih banyak dan ( ini yang penting )
ruang untuk kaki sedikit lebih panjang ( tidak sesek ) ,
jadi lumayan he he he ....
selama perjalanan nyaman nyaman saja ,
masih kebagian menu Nasi Lemak yang menjadi kebanggaan
Malaysia ( menurut saya sebetulnya lebih mirip Uduk )
dengan perbandingan waktu sekitar 4 jam dengan Melbourne ,
pesawat mendarat pada
petang hari waktu setempat . dan oiiiii ....
langsung disambut angin dingin yang lumayan keras yang
sesuai dengan pesan dari teman yang menjemput bahwa
" ojo lali jaket dan syal " maka sayapun tidak terlalu kaget .
cipika cipiki , kami langsung menuju daerah Dockland
tempat saya bakal " mondok " selama
di sana . dengan bis kota dan sambung trem akhirnya
sampai di apartemen yang kebetulan balkonnya menghadap ke area
pelabuhandan salah 1 jembatan terbesar Melbourne .
sebuah panorama cantik.
saya disambut makan malam I yang menghangatkan perut setelah
tadi disambut angin kencang Melbourne ,
kentang dan ayam bumbu bule
( maklum teman ini juga pernah lama melanglang dan
hidup " diluar " , maka kami sepakat
" makan yang praktis2 saja " supaya waktu bisa lebih dimanfaatkan
untuk meng eksplore Melbourne dan tidak habis
didapur saja hehehe .. )
( photos by : Titiek Hariati )
31 . Elizabeth Arcade
.. " Melbourne , Melbourne "
selama perjalanan nyaman nyaman saja ,
masih kebagian menu Nasi Lemak yang menjadi kebanggaan
Malaysia ( menurut saya sebetulnya lebih mirip Uduk )
dengan perbandingan waktu sekitar 4 jam dengan Melbourne ,
pesawat mendarat pada
petang hari waktu setempat . dan oiiiii ....
langsung disambut angin dingin yang lumayan keras yang
sesuai dengan pesan dari teman yang menjemput bahwa
" ojo lali jaket dan syal " maka sayapun tidak terlalu kaget .
cipika cipiki , kami langsung menuju daerah Dockland
tempat saya bakal " mondok " selama
di sana . dengan bis kota dan sambung trem akhirnya
sampai di apartemen yang kebetulan balkonnya menghadap ke area
pelabuhandan salah 1 jembatan terbesar Melbourne .
sebuah panorama cantik.
saya disambut makan malam I yang menghangatkan perut setelah
tadi disambut angin kencang Melbourne ,
kentang dan ayam bumbu bule
( maklum teman ini juga pernah lama melanglang dan
hidup " diluar " , maka kami sepakat
" makan yang praktis2 saja " supaya waktu bisa lebih dimanfaatkan
untuk meng eksplore Melbourne dan tidak habis
didapur saja hehehe .. )
( photos by : Titiek Hariati )
20 . apartemen yg saya tempati
21 . apartemen tampak depan
22 . breakfast di apartemen
23. atmosfer dijalanan ( 01 )
24 . atmosfer dijalanan ( 02 )
25 . atmosfer dijalanan ( 03 )
26 . atmosfer dijalanan yang nyaman ( 04 )
27 . menikmati angin ditaman
029. atmosfer dijalanan, kontras dengan Jakarta
yang Lautan Macet ( 05 )
30 . halaman Museum Pahlawan31 . Elizabeth Arcade
.. " Melbourne , Melbourne "
Apartemen Untuk Siapa ?
( 03 of 30 )
hari I saya sengaja khususkan hanya untuk memperoleh
" ruh " dari Melbourne dengan cara
" ngintir " alias " pergi tanpa tujuan dan mengikut saja
kemana trem atau bus kota membawa saya "
atau istilah gaulnya " let's go lost ! " .
saya membeli tiket abonemen trem yang berlaku untuk
beberapa hari atau beberapa tujuan supaya saya bebas
naik turun tanpa mikir ongkosnya guna menangkap soul
dari kota yang terpilih untuk
yang ke 6X sebagai Kota Ternyaman Dunia ini .
kesan saya tentang kota Melbourne selintas pintas pada hari I ini
Tidak Padat / Ruwet / Macet , Berangin
( setidaknya pada saat saya disana ) ,
transpotasi lancar dan nyaman baik dengan bis kota ,
trem jadul maupun
yang modern sejenis MRT dan taxi , jumlah motor yang nyaris bisa
dihitung jari dan itupun dengan CC gede sekelas
Ducati , HD dll , penduduknya multinasional
( meski yang lebih sering saya jumpai adalah bangsa India ) .
Melbourne dengan jumlah penduduk yang nyaris hanya 1/4 Jakarta ,
memiliki banyak bangunan apartemen yang besar2 dan modern yang tentu
menimbulkan pertanyaan " siapa penghuninya " ?
apalagi Australia terkenal sulit dan njlimet
bagi seseorang untuk masuk dan menetap serta bekerja di benua
kanguru ini . beribu kota di Canberra , Australia atau Aussie
ternyata hanya berpenduduk sekitar 24 jutaan saja atau kalau
dibagi rata dengan luas daratannya maka 1 penduduk menempati
sekitar 3,2km persegi !!
sebuah perbandingan yang fantastis dibanding pulau Jawa
yang" sumpeg " .... ! penghuni aslinya dikenal dengan
nama Aborigin yang menjadi trademark hampir disetiap souvenir
yang khas Australia seperti Bumerang , Patung patung , Lukisan dll .
tapi karena saya tidak berniat menuliskan sejarah Aussie ,
stop disini ya dan balik ke petualangan kecil saya di Melbourne saja ya ..
bangunan2 lama yang sudah berabad berdiri sejak kedatangan bangsa
Eropa di benua ini , tetap dilestarikan dan dilatar belakangnya
berdiri bangunan2 modern pencakar langit .
ini membuat saya sedih ingat bagaimana " brutalnya " kita ditanah air
menghancurkan bangunan2 bersejarah dan menggantikannya
dengan mall , ruko , perumahan , cafe dll
yangbahkan tidak bernilai sejarah !
trem2 listrik jadul disini juga dilestarikan sebagai daya tarik wisata ,
yang saya ingat di Malang semasa saya kecil dulu masih ada
tetapi kemudian lenyap dan rel relnya pun diangkat ( diloakkan ?? )
Melbourne kaya dengan museum2 ,
taman taman dan cafe cafe antik disamping yang modern .
maka kesan Melbourne sebagai paduan Klasik dan Modern memang
tidak terbantah .
32. Harbour Town Cafe dekat apartemen
33 . Waterfront Apartement , Dockland
.. " Melbourne , Melbourne "
" ruh " dari Melbourne dengan cara
" ngintir " alias " pergi tanpa tujuan dan mengikut saja
kemana trem atau bus kota membawa saya "
atau istilah gaulnya " let's go lost ! " .
saya membeli tiket abonemen trem yang berlaku untuk
beberapa hari atau beberapa tujuan supaya saya bebas
naik turun tanpa mikir ongkosnya guna menangkap soul
dari kota yang terpilih untuk
yang ke 6X sebagai Kota Ternyaman Dunia ini .
kesan saya tentang kota Melbourne selintas pintas pada hari I ini
Tidak Padat / Ruwet / Macet , Berangin
( setidaknya pada saat saya disana ) ,
transpotasi lancar dan nyaman baik dengan bis kota ,
trem jadul maupun
yang modern sejenis MRT dan taxi , jumlah motor yang nyaris bisa
dihitung jari dan itupun dengan CC gede sekelas
Ducati , HD dll , penduduknya multinasional
( meski yang lebih sering saya jumpai adalah bangsa India ) .
Melbourne dengan jumlah penduduk yang nyaris hanya 1/4 Jakarta ,
memiliki banyak bangunan apartemen yang besar2 dan modern yang tentu
menimbulkan pertanyaan " siapa penghuninya " ?
apalagi Australia terkenal sulit dan njlimet
bagi seseorang untuk masuk dan menetap serta bekerja di benua
kanguru ini . beribu kota di Canberra , Australia atau Aussie
ternyata hanya berpenduduk sekitar 24 jutaan saja atau kalau
dibagi rata dengan luas daratannya maka 1 penduduk menempati
sekitar 3,2km persegi !!
sebuah perbandingan yang fantastis dibanding pulau Jawa
yang" sumpeg " .... ! penghuni aslinya dikenal dengan
nama Aborigin yang menjadi trademark hampir disetiap souvenir
yang khas Australia seperti Bumerang , Patung patung , Lukisan dll .
tapi karena saya tidak berniat menuliskan sejarah Aussie ,
stop disini ya dan balik ke petualangan kecil saya di Melbourne saja ya ..
bangunan2 lama yang sudah berabad berdiri sejak kedatangan bangsa
Eropa di benua ini , tetap dilestarikan dan dilatar belakangnya
berdiri bangunan2 modern pencakar langit .
ini membuat saya sedih ingat bagaimana " brutalnya " kita ditanah air
menghancurkan bangunan2 bersejarah dan menggantikannya
dengan mall , ruko , perumahan , cafe dll
yangbahkan tidak bernilai sejarah !
trem2 listrik jadul disini juga dilestarikan sebagai daya tarik wisata ,
yang saya ingat di Malang semasa saya kecil dulu masih ada
tetapi kemudian lenyap dan rel relnya pun diangkat ( diloakkan ?? )
Melbourne kaya dengan museum2 ,
taman taman dan cafe cafe antik disamping yang modern .
maka kesan Melbourne sebagai paduan Klasik dan Modern memang
tidak terbantah .
32. Harbour Town Cafe dekat apartemen
33 . Waterfront Apartement , Dockland
.. " Melbourne , Melbourne "
Kota 1001 Museum
( 04 of 30 )
salah satu ciri sebuah negeri atau kota yang sudah " matang "
masyarakatnya adalah adanya museum museum .
mengapa ? karena menurut pendapat saya ,
semua perjalanan sejarah baik yang menyangkut sejarah budayanya , sosialnya , ekonominya , teknologinya dll itu layak
didokumentasikan guna diketahui , dipelajari , diteladani dan
dikembangkan oleh generasi generasi yang selanjutnya
dari negeri atau bangsa atau kota tersebut .
naa .. aktivitas pendokumentasian inilah yang dalam masyarakat kita
belum membudaya , sehingga terkadang ada semacam
" rantai putus " dalam urutan perjalanan sebuah sejarah
dibidang apapun .
kebetulan Melbourne yang masyarakatnya multi budaya dan ras ini
sudah memiliki kesadaran tinggi pada pentingnya
pendokumentasian sesuatu hal ,
maka sebagai pengunjung Melbourne kita tinggal memilih sejarah
dibidang apa yang ingin kita ketahui .
ada Museum Imigrasi , Museum Pos , Museum Aborigin ,
Museum Pahlawan dll yang secara lengkap dan detil menampilkan
keping keping sejarah mereka dibidang masing masing .
sengaja saya kosongkan sehari secara khusus menelusuri
beberapa diantaranya . dan dibeberapa bagian bahkan sangat mirip
dengan museum2 yang ada di Eropa sehingga
sesaat saya merasa seolah berada di Eropa
( tapi ya maklum kalau diingat bahwa penduduk pendatang
yang pertama dibenua ini adalah para imigran Eropa yang
saat itu bahkan dikenal sebagai " benua buangan para kriminal "
dengan alasan tertentu pada jamannya ) .
( Photos by : Titiek Hariati )
34 . lukisan2 koleksi Eropa di Melbourne Museum
35 . gedung pusat pameran & MICE
36 . kumpulan panci2 , Art Museum
37 . halaman sebuah gedung
38 . kain Peru di Art Museum
34 . lukisan2 koleksi Eropa di Melbourne Museum
35 . gedung pusat pameran & MICE
36 . kumpulan panci2 , Art Museum
37 . halaman sebuah gedung
38 . kain Peru di Art Museum
.. " Melbourne , Melbourne " ..
Gelandangan ?
( 05 of 30 )
siapa bilang di Aussie tidak ada gelandangan ?
bahkan ditanah airpun tidak seperti yang terlihat di Melbourne !
saya sempat " melongo " melihat betapa santainya beberapa
" gelandangan " tidur santai di emper emper toko
dipusat pusat belanja Melbourne .
bukan hanya tidur , merekapun membuat tulisan agar terbaca
oleh para pejalan kaki yang lewat yaitu :
" tolong .. bantu kami " !
yang tampak bukan hanya sleeping - bag mereka dengan selimut dll
tapi juga perbekalan lengkapnya sehingga betul betul
mereka sangat " mengganggu pemandangan " !
saya tidak betah untuk tidak mencari tahu , dan ketika seorang
pramuniaga saya tanya tentang para gelandangan ini , dijawab :
" pemerintah memang mengijinkan mereka untuk 1-2 hari tinggal
di emper emper toko meski tokonya masih
dalam business-hour .
mereka kadang datang dari jauh dan tidak mempunyai uang
untuk bermalam di hotel .
setelah 1-2 hari " ngemper " mereka lalu melanjutkan kembali
perjalanannya ."
" memang ini adalah sebuah kontradiksi dengan ketertiban dan
kebersihan kota yang terjaga rapih ,
tetapi mungkin ada keterlibatan isu HAM disitu sehingga
terjadilah " boleh tapi dibatasi " begitulah .... "
diam diam saya " kagum " dengan gelandangan serupa ditanah air ,
yang meskipun mereka ngemper tetapi setelah toko atau
tempat ngempernya itu tutup dan esoknya mereka juga sudah
tidak berada disana sebelum aktivitas disitu buka kembali .
padahal tidak ada aturan yang menentukannya .
( Photos by : Titiek Hariati )
39 . keranjang , selimut , dll didepan etalase
40 . yang ini parahhhh ....
siapa bilang di Aussie tidak ada gelandangan ?
bahkan ditanah airpun tidak seperti yang terlihat di Melbourne !
saya sempat " melongo " melihat betapa santainya beberapa
" gelandangan " tidur santai di emper emper toko
dipusat pusat belanja Melbourne .
bukan hanya tidur , merekapun membuat tulisan agar terbaca
oleh para pejalan kaki yang lewat yaitu :
" tolong .. bantu kami " !
yang tampak bukan hanya sleeping - bag mereka dengan selimut dll
tapi juga perbekalan lengkapnya sehingga betul betul
mereka sangat " mengganggu pemandangan " !
saya tidak betah untuk tidak mencari tahu , dan ketika seorang
pramuniaga saya tanya tentang para gelandangan ini , dijawab :
" pemerintah memang mengijinkan mereka untuk 1-2 hari tinggal
di emper emper toko meski tokonya masih
dalam business-hour .
mereka kadang datang dari jauh dan tidak mempunyai uang
untuk bermalam di hotel .
setelah 1-2 hari " ngemper " mereka lalu melanjutkan kembali
perjalanannya ."
" memang ini adalah sebuah kontradiksi dengan ketertiban dan
kebersihan kota yang terjaga rapih ,
tetapi mungkin ada keterlibatan isu HAM disitu sehingga
terjadilah " boleh tapi dibatasi " begitulah .... "
diam diam saya " kagum " dengan gelandangan serupa ditanah air ,
yang meskipun mereka ngemper tetapi setelah toko atau
tempat ngempernya itu tutup dan esoknya mereka juga sudah
tidak berada disana sebelum aktivitas disitu buka kembali .
padahal tidak ada aturan yang menentukannya .
39 . keranjang , selimut , dll didepan etalase
40 . yang ini parahhhh ....
.. " Melbourne , Melbourne " ..
Hak Pejalan Kaki Atas Trotoar
( 06 of 30 )
ditanah air , sudah " dianggap biasa " kalau rumah ataupun toko
atau ruko atau kantor dll yang berada ditepi jalan raya ,
secara " tanpa ijin " menyerobot wilayah pejalan kaki dan dijadikan
seperti Hak nya Sendiri atau Seolah Itu Tanah Embahnya !
parahnya , bahkan di perumahan2 elit ,
area pejalan kaki itu dipageri sendiri sendiri sehingga pejalan kaki
harus berjalan beriringan dengan mobil , motor dll Tanpa Protes !!
ada lagi yang lebih " sakit " dan itu ada di Malang ,
yaitu area pejalan kaki itu " dimasukkan " dan " ditambahkan "
pada bangunan rumahnya sehingga bangunan rumah
atau toko atau kantornya menjadi lebih lebar karena " merampok "
area pejalan kaki disepanjang rumah atau kantornya tadi !
entah Pemkot melihatnya atau pura pura tidak melihat ,
yang jelas praktek praktek seperti ini masih didiamkan dan dianggap
" biasa " ! maka nasib pejalan kaki semakin lama semakin
dekat dengan bahaya karena makin terdesak ketengah jalan raya
yang penuh dengan kendaraan bermacam macam
baik ukuran maupun kecepatannya !
bahkan di Jakarta misalnya , area pejalan kaki ini dibuat lewat
para pengendara motor yang tidak sabar dengan
kemacetan dan ketika diingatkan mereka ngamuk2 menyerang
yang mengingatkan. dunia sudah terbalik balik ,
dimana ketidak benaran itu yang jadi trend !
naa .. di Melbourne ,
para pejalan kaki dan pengendara sepeda pancal mendapatkan
haknya secara penuh , bahkan bagi yang melanggar dan tidak memberikannya , akan terkena sanksi berat !
saya melihat di banyak tempat tulisan " Area Pejalan Kaki "
atau " Area Pengendara Sepeda " ( bukan motor lo ! )
waa , kalau tulisan seperti ini ditanah air ,
saya hampir pasti banyak yang " No Reken " karena trotoar
ditanah air kebanyakan difungsikan untuk yang lain seperti :
menggelar dagangan , untuk lahan parkir , bahkan ditambahkan
pada luas bangunan yang ada didekatnya seolah
area pejalan kaki itu adalah wilayah pribadi !
kapan bisa seperti di Melbourne dll yang tertib itu ?
mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk menghormati hak
pengguna jalan kaki atas wilayahnya ,
sebab jalan itu memang BUKAN milik kita !
( Photos by : Titiek Hariati )
41 . Area Utama Bagi Pejalan Kaki
42 . tempat penyimpanan sepeda penghuni apartemen
43 . " Berkendaralah Sepeda Dengan Perlahan "
.. " Melbourne , Melbourne " ..3 L ( Lalulintas Lengang Lancar )
( 07 of 30 )
melihat lalulintas kota2 besar ditanah air
termasuk Malang yang saat ini ruwetmumet ,
maka ketika saya melihat lalulintas Melbourne ,
rasanya seperti masuk planet lain .
yang sangat nyata adalah hampir tidak
adanya motor ( ! ) kecuali yang gede gede seperti
HD atau Ducati dan sekelasnya yang itupun
hanya sesekali . lalu taxi taxi yang juga tidak
" ngruwel " dan mobil mobil pribadi yang
bisa dihitung , kecuali dipusat pusat kotanya dan itupun
masih sangat teratur . mengapa ?
apakah penduduk Melbourne tidak mampu beli
mobil seperti di Indonesia yang rumah rumah kampung tanpa
garasipun pada berlomba punya mobil
yang akhirnya menyesakkan jalanan yang sempit 2 ?
ternyata tidak , sebab rata rata mereka
mampu untuk beli tetapi dengan
Cara Berfikir Yang Lebih Efisien mereka
lebih memilih naik transpotasi umum .
bahkan trem2 listrik jadulpun masih dioperasikan bukan
saja untuk atraksi turis tapi juga dimanfaatkan
masyarakatnya secara optimal .
MRT lancar jaya dan sangat jelas petunjuk2nya
bahkan untuk sayayang belum pernah kesana , saya langsung
bisa tahu kemana saya akan pergi atau berpindah kereta .
bus bus kota juga lancar , dan ongkos taxipun untuk
ukuran saku Indonesia rasanya masih
bisa dijangkau . sebagai contoh , dari tempat saya di Dockland
ke bandara saat itu adalah 50 $Aus .
meskipun jalan jalan terkesan lengang dan
kendaraan hanya sesekali melintas ,
jangan coba coba langsung menyeberang seperti
di Indonesia kalau tidak ingin kena penalty !
maka tidak perlu " nggrundhel " kalau tempat yang
akan dituju ada diseberang mata ,
tetapi harus muter dulu untuk sampai kesana hehehe ..
Flinderstreet adalah pusat kota plus Stasiun Central ,
naa .. yang punya tujuan ke tempat2 tertentu ,
di stasiun ini tersedia lengkap informasi dll nya .
buat yang punya rencana tinggal di Melbourne 3 , 5 , 7
atau 30 hari dll tinggal memilih jenis tiket abonemen
yang sesuai dengan lama tinggal kita
dan program " kluyuran " nya agar efisien .
( Photos by : Titiek Hariati )
01 . menunggu trem datang ( 01 )
02 .ini termasuk yang " terpadat dan ruwet "
03 . menunggu trem datang ( 02 )
04 . Flinderstreet , Stasiun Pusat
05 . menunggu trem datang ( 03 )
06 . siap siap menyeberang ..
07 . trem jadul yang berfungsi masih bagus
Catatan : sambungan " Melbourne , Melbourne "
(08 sd 30 )
setelah yang ini , silahkan ikuti dibawahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar