Rabu, 24 Januari 2018




( Photos by : Titiek Hariati , St . Kilda 2016 )

01 . cendela cafe yang romantis
02 . " sepanjang jalan kenangan " yang membelah St . Kilda
03 . brosur live music dimeja cafe tempat saya duduk
04 . pasir hitam
05 . pasir putih
06 . monumen di seberang pantai
07 . sudut lain St . Kilda
08 . cantik
09 . bersama teman dari Belanda
10 . " pos jaga " antik di St . Kilda
11 . dimana mana , selfie
12 . area bazar yang selalu ramai
13 . romantisme St . Kilda

.. " Melbourne , Melbourne " ..
Aku " nglangut " di St . Kilda
( 16 0f 30 ) 
  berjarak sekitar 6km dari Melbourne ,
 atau dengan naik trem no 605 dari stasiun ka pusat , 
Melbourne City , selama sekitar 53 menit , kita akan sudah sampai 
di St . Kilda . dengan luasnya yang kurang sedikit dari 4HA , St . Kilda 
merupakan tujuan wisata pantai , belanja , bazar dan bermain serta
 berbagai festival sepanjang kalender tahunannya .
banyak yang bisa disaksikan di sana disamping
 pantainya  yaitu  seperti  play ground untuk anak anak ,
 Luna Park dan 
 area bazar bahkan pada waktu waktu tertentu
St . Kilda menjadi pusat Festival Musik .
 disitu juga cukup banyak tempat tempat untuk hangout yang
 nyaman . ketika saya datang disana , memang matahari 
belum begitu cerah karena udara masih berangin dan sedikit 
mendung tetapi kecantikan St . Kilda tidak terkurangi karenanya .
 bagi yang ingin menikmati St . Kilda lebih lama ,
bisa memukan hotel termahal hingga yang termurah untuk
 para backpacker . St . Kilda juga terkenal dengan 
banyaknya selebriti Australia yang bertempat tinggal disini .
 menyusuri jembatannya yang panjang serta pantainya 
yang berpasir putih bersih , saya sempat " ngglangut " alias 
melamun andai saja saya punya tempat tinggal untuk
 menulis novel di area yang cantik ini hehehe ... 
( pantesnya yang berfantasi seperti ini Hemingway hehehe ... ) .
 ada dua jenis pantai disini ,
satu yang berpasir hitam atau gelap dan berbatu batu gede .
dan yang lain yang ada diseberang jembatan panjang disitu , 
pantainya berpasir putih bersih .
 apakah ini semacam pertemuan sungai dengan laut , 
saya tidak jelas .
 puas menikmati keindahan area pantai dan ngopi sejenak disitu ,
 saya berjalan kearah bazarnya yang sebagian besar 
menjual barang barang handmade khas Aussie ! 
ada kerajinan Aborigin , ada kerajinan kulit , keramik , kayu , 
lukisan , gelas / kaca , dll sampai dengan mamin didalam food-trucks ! 
saya betah berlama lama disini sebab mengingatkan pada
 bazar serupa ditanah air pada saat Car Free Day ,
atau  Malang Tempo Doeloe dll .
 memang saya tidak sempat mengelilingi keseluruhan tempat
 tempat wisata di St. Kilda , tetapi setidaknya saya 
sudah menangkap " ruh " nya yang khas ! 
St . Kilda adalah sebuah warisan budaya abad 18 dengan
 berbagai tempat dan aktivitasnya yang melegenda dan saat ini 
dikemas sedemikian rupa dengan gaya kekinian tanpa
  meninggalkan jejak jejak masa lampaunya . 
cerdik .
( Photos by : Titiek Hariati , Kampung Grafiti Melbourne , 2016 )
01 . dalam proses menyulap area kumuh menjadi kampung grafiti
02 . sebagian yang sudah mulai bisa dinikmati
03 . seorang seniman grafiti sedang sibuk
04 . saya tenggelam dalam dinding grafiti
05 . area kumuh yang tersedia untuk di coreti

.. " Melbourne , Melbourne " ..
Mulai Mengijinkan Dicoreti
( 17 of 30 ) 

ternyata tidak mudah buat para seniman grafiti benua kanguru
 ini untuk mengekspresikan karyanya lewat seni grafiti .
 konon setelah melalui proses " uber uberan " karena
 semula dianggap mengotori kota , 
saat ini agaknya aturan mulai melunak meskipun yang diijinkan 
baru sebatas area area yang memang kumuh 
dan tidak berpenghuni . 
mungkin dengan dihias grafiti , area kumuh ini diharapkan 
bisa lebih menarik bahkan bisa mengundang wisatawan . 
ketika saya kebeberapa diantaranya ,
 saya melihat memang belum sepenuhnya area area tersebut
 dipenuhi seni grafiti . tetapi beberapa diantaranya 
memang terlihat digarap serius meski sebagian
 yang lain lebih terlihat sebagai " keisengan " saja 
alias asal coret . 
saya boleh bangga dengan kota Malang yang bahkan 
sudah memberikan lampu hijau pada para seniman grafiti
 yang akhir akhir ini makin eksis dibeberapa sudut kota Malang .
 contoh yang bagus adalah di jembatan layang arah Arjosari
 yang terlihat cantik dengan berbagai motif lukisan khas Malang
 mulai batik , topeng , aremania dll . 
kita tidak lagi dibuat jenuh melihat beton beton jembatan dll
 dan terhibur disaat macet macet dengan lukisan2 cantik disitu
 ( saya tulis ini secara khusus beberapa bulan yl di blog ini ) .
 maka pelarangan sebenarnya tidaklah efektif ,
 yang diperlukan justru adalah pengarahan agar 
kreatifitas berkembang dan menambah nilai plus untuk lingkungan . 
agaknya Melbourne boleh mencontoh Malang hehehe ... 
( Titiek Hariati )  

 ( Photos by : Titiek Hariati , Pengamen Melbourne , 2016 )
 01 . Sound system lengkap
02 . Karouke jalanan
03 . Musisi Peru 

.. " Melbourne , Melbourne " ..
Musik Internasional Dijalanan
( 18 of 30 )
saat saya berjalan disebuah pusat perbelanjaan ,
 saya tiba tiba dikejutkan oleh " Engelbert Humperdink " dengan
 Release Me nya . saya mencari sumber suara yang
 ternyata berasal dari seorang pria berusia sekitar 50an yang
 sedang asyik melantunkan lagu lagu nostalgia abadi
 dari tahun 70an . mengambil lokasi didepan pusat perbelanjaan ,
 tentu saja kehadirannya menarik perhatian .
 ternyata pria pengamen ini menawarkan daftar lagu ala karouke
 dan setelah kita memilih lagu dan membayarnya maka
 kita tinggal menikmati  pesanan lagu kita .
 musik pengiringnya adalah instrumentalia yang berasal dari 
CD nya dan terdengar megah dari kejauhan seolah kita
 sedang mendengar sebuah live show  hehehe ...
 ditempat lain saya menemukan juga pengamen yang berperangkat
 lengkap dengan lagu lagu country nya .
 dan disebuah pasar besar , saya melihat seorang musisi 
dari Peru sedang ngamen dengan suguhan khas musik 
negaranya yang mengingatkan pada lagu lagu
 jaman Simon & Garfunkel .
 Melbourne yang multi budaya ini memang kaya dengan 
bermacam tontonan jalanan yang menarik . 
saya tidak tahu apakah untuk mengamen juga harus punya
 ijin kerja dinegara yang superketat aturan nya ini ?
( Photos by : Titiek Hariati , 
Pengemis Didepan Art Museum Melbourne , 2016 )
 note : lanjutan .. " Melbourne , Melbourne " ..
( 19 of 30 )
ada dibawah tulisan ini .










Tidak ada komentar: