Minggu, 23 Agustus 2015









( The Lost Poems )

.. " Ia Mengira ( dirinya dapat meng ) Hilang " ..
 ( 02 )

" sodara , sodara ,
kontrak dan perjanjian suciku memang harus begini ,
aku harus taati demi sekeping hati ,
yang ( daripada tidak ada sama sekali ) masih aku bisa miliki,
meski ini agak kupaksa,
dan bahkan aku sungguh tidak cinta ,
 hanya karena aku takut binasa ,
diruang sepi dan lautan tawa,
padahal aku harus terlihat perkasa ,
dimata dia yang jauh dan sejujurnya paling aku cinta ,
tetapi dengan cara apa aku bisa bicara ,
karena dia tak pernah mau percaya ,
padahal sumpah ,
aku cinta ,
meskipun memang ,
aku juga mengobral gombal ,
pada beberapa,
agar dimatanya aku lah si penakluk setengah dewa
tapi nyatanya,
aku malah diberinya SP 3
serta katanya :
"  kembalilah bila engkau telah lajang "
lho ?
sodara sodara ,
salah apa aku pada wanita itu ?
bukankah sudah benar bahwa aku sangat cintai dia ( dan beberapa yang lain ) ?
maka biar saja ' kontrak ' dengan yang lain ini sementara kujalani,
hingga wanita yang sangat kucintai itu menyadari,
betapa ' lajang ' nya aku "
( klik ... pettt  .. suara lenyap ..  .. duk .. duk .. duk .. hanya tersisa suara kresek kresek kresek di radio, maka daripada telinga sakit mendengar siaran yang edhan tadi, radio saya matikan )

malang , agustus 2015 , 
coretan diatas buat seorang sahabat yang ' lajang 'disertai kalimat :
" wanita bukanlah ban2 cadangan meskipun ada yg mungkin bersedia diperlakukan seperti itu  , maka bersyukurlah bila masih bisa menemukannya karena ia adalah 
wanita hebat yang bersedia berbagi dengan wanita lainnya , 
sayangnya saya tidak masuk jenis yang hebat ini "
( gambar dari google )




 

Tidak ada komentar: