Minggu, 20 Juni 2010

Kerajaan AREMANIA , Arema Indonesia !!







Saya diingatkan seorang teman : " Kok ngga ada tulisan tentang Aremania nya di blognya ? " , waduh .. ini namanya kecolongan, sebab ide itu sudah luamaa ada di otak tapi belum belum ditulis sampai akhirnya keduluan kena tegur teman. Iya betul, kalau blog yang ditulis orang orang asli Malang memang akan janggal bila tidak menyentuh soal klub bola Arema Indonesia yang menjadi salah satu ikon kota Malang.

Menuliskan masalah Aremania bukan sesuatu yang " ujug ujug " atau " mak jleg " jadi, tetapi mau tak mau harus diurut kebelakang agar tidak ada yang tercecer atau merasa dicecer kan, sebab baik nama maupun aktivitasnya itu semua tidak lepas dari sejarah panjang aremania sendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari klub bola Arema Indonesia.

Bicara nama saja, kita harus menengok sejenak ke jaman kerajaan Singosari di Malang yang kala itu dibawah kuasa raja Kertanegara, sekian abad lewat. Alkisah, patihnya yang bernama Kebo Arema bersama Mahisa Anengah merupakan duo perkasa dalam menaklukkan kaum pemberontak kerajaan plus dalam ekspansi kerajaan hingga Selat Malaka.

Nah, apakah terinspirasi oleh nama patih perkasa ini, dimana nama Arema kemudian populer sebagai kependekan dari Arek Malang yang terkenal sebagai biangnya musik rock dan olahraga ini. Adapun kesebelasan Arema sendiri resmi berdiri sejak 11.08.87 dan tidak terpisahkan dari nama nama pendirinya yakni alm. ( Jendral ) Acub Zainal serta putranya Ir. Lucky Acub Zainal.

Tetapi sangatlah tidak fair bila tidak mencantumkan sebuah nama lain yang ikut membidani lahirnya kesebelasan Arema, yakni Ovan Tobing yang kala itu menjadi Humas dari klub bola Persema, Malang. Dikenal dengan singkatan namanya OT, dialah yang bersusah payah kala itu memenuhi permintaan sang jendral untuk membentuk sebuah klub galatama di Malang.

TNI-AU pun berandil besar menawarkan Pagas Abdurahman Saleh sebagai home-based dan tahun 1992 Arema keluar sebagai juara galatama. Tercatat sejak ikut dalam Liga Indonesia, Arema 3X masuk dalam putaran kedua ( 8 besar ) . Ter seok seok dibelit masalah keuangan, maka pada setiap pergantian musim Arema selalu berganti manajemen. Sebagai misal tahun 2003, Arema terpaksa diambil alih oleh PT Bentoel Internasional Tbk, meski akhirnya tidak banyak menolong bahkan Arema harus merosot ke Divisi I.

Dengan suntikan dana dari manajemen baru, sekali lagi Arema membuktikan keperkasaannya sebagai Juara Divisi I Liga Indonesia 2004 dan kembali ke Divisi Utama pada tahun 2005.
Tahun 2008 pada era Liga Super Indonesia, Arema berada di posisi ke 10.

Tahun 2009, lagi lagi Arema tersandung masalah sponsorship . Maka Arema terpaksa dikembalikan kepada Yayasan Arema, sebab kebetulan pada saat yang sama PT Bentoel Internasional Tbk juga mengalami perobahan manajemen internalnya.

BLI selaku Badan Liga Indonesia membuat ketentuan baru yakni tim tim LSI diharuskan berbadan hukum. Maka pada kesempatan inilah Arema sekaligus memproklamirkan nama barunya yakni PT Arema Indonesia.

Bangganya? Sudah pasti. Sebab Arema Indonesia adalah SATU SATU nya klub bola yang 1000% ( seribu persen ! ) mendanai klubnya dari kocek sendiri alias swasta murni dan BUKAN dari dana APBD. Mungkin AI ini akan merupakan cikal bakal Klub Bola Profesional Indonesia I yang akan menjadi Industri Bola dimasa depan dengan pengelolaan manajemen profesional yang handal dan mencontoh klub klub bola prof dunia yang juga berhasil menghidupi sendiri klubnya bahkan ber ekspansi ke LN melalui FC FC nya ( Fans Club ) yang ber standar internasional!

Langkah langkah kecil itu akan menjadi langkah besar dikemudian hari, karena AI sudah dikenyangkan dengan kesulitan2 dan jatuh bangun dalam sejarah hidupnya. Yang lebih hebat lagi adalah para pendukungnya yang dikenal dengan sebutan AREMANIA, yang tidak putus putusnya mendukung dan mendukung klubnya dimanapun mereka bermain. Di dalam kota, diluar kota, diluar provinsi, diluar pulau bahkan kalau perlu luar negeri, selalu berkibar bendera bendera supporter AI yang ber logo SINGO EDAN !

Singo itu mungkin diambil dari lambang kelahiran bulan Agustus, yakni Lion, Arema lahir 11.08.87. Dan Edan adalah simbol betapa perkasanya semangat dan fisik para Singo mempertahankan klubnya. Lha wong Singo saja sudah perkasa, masih Edan pula, jadi dobel perkasa dan gilanya , kira kira begitu ?

Hadiah terindah yang diberikan AI kepada supporter dan kota Malang adalah keluarnya AI sebagai juara LSI 2010 yang lalu. Konvoi berlangsung 10/ sepuluh hari lebih di kota Malang dan sekitarnya. Adakah kota lain yang bisa menyaingi euphoria ini? Meski sempat dikeluhkan para pengguna jalan karena ber hari hari macet di mana mana, tetapi euphoria ini memang setimpal dengan perjuangan keras para pengurus, pelatih, pemain dan pendukung AI selama ini hingga akhirnya menjadi juara !! Tentu nama meneer Robert selaku pelatih AI dalam LSI yang lalu akan selalu terukir dalam ingatan publik bola Malang sebagai arsitek AI yang mumpuni dan menjadi pujaan Aremania .

Masih ada catatan penting lainnya khusus mengenai supporter AI, mungkin AREMANIA ( julukan supporter AI ) adalah satu satunya kelompok supporter bola yang " yatim piatu " alias sama sekali tidak mendapatkan bantuan dana maupun fasilitas, jadi " swasta murni " sama seperti klub yang dibelanya. Tetapi Aremania dengan segala sejarah, fanatisme dan loyalitasnya yang sudah teruji pada klub bola kesayangannya, patut dijadikan teladan dan ikon dari supporter bola lainnya ditanah air. 

Kreativitas, disiplin dan konsistensinya dalam ikut memelihara sportivitas dan fairness serta keamanan dan kenyamanan sebuah pertandingan bola, mendorong PSSI menganugerahi kelompok ini sebagai The Best Supporter sekian tahun silam. Bila klub bola lain masih dipusingkan dengan kebrutalan pendukungnya didalam dan luar stadion, maka kehadiran Aremania seolah menghapus citra brutal dan anarkis itu.

Getaran bumi dalam stadion setiap kali AI bertanding, adalah datang dari berbagai gerak, suara dan pekik pekik patriotis Areamania. 10 menit sebelum bertanding, Aremania senantiasa mengumandangkan Padamu Negeri yang membuat bulu kuduk berdiri karena bangga, haru dan
luapan rasa cinta pada bumi tercinta Indonesia seolah dibakar. Lalu siapa orang orang dibalik kreasi kreasi dahsyat yang memukau dan sudah diakui publik bola Indonesia ini?

Tersebut sampai saat ini ada dua " dalang " Aremania, yakni Yuli Sumpil dan Yosep. Pemilihan keduanya bukan melalui pemilu ala politikus yang suka berbohong tetapi hanya secara spontan saja, karena keduanya dianggap paling nyentrik, komunikatip, kreatip dan mungkin paling edan sesuai nama komunitasnya : Singo Edan.

Bila ada yang mau meneliti fenomena Aremania sebagai bahan desertasinya, mungkin menarik, sebab puluhan ribu manusia dalam stadion dengan mudah ditundukkan keduanya melalui
bahasa bahasa isyarat maupun yel yel yang heroik. Sang dirigen, itulah kata paling pas buat keduanya. Keduanya juga bukan tokoh pemuda atau organisasi, keduanya " hanyalah " supporter supporter yang amat fanatik dengan klub bola kecintaannya, Arema indonesia. 

Tetapi kesungguhan hati senantiasa membuahkan hasil positif, Yuli Sumpil lah yang terpilih mewakili Aremania ke Jakarta untuk menerima penganugerahan hadiah sebagai kelompok supporter Indonesia terbaik dan mendapat kiriman tiket pesawat gratis pp. Besar dan tumbuh dalam keluarga yang " pas pas an " membuat Yuli harus sering berkorban materi demi selembar tiket pertandingan AI, bila perlu dengan berat hati harus menjual asesoris2 klub kesayangannya mulai kaos, syal dll. Tapi Yuli memang mewakili potret dari kebanyakan supporter Aremania yang selalu siap berkorban apa saja demi klub kesayangannya, apalagi kalau harus ber hari hari " terlunta lunta " di Ibu Kota demi AI, maka para survivors ini sudah sangat teruji fisik dan mentalnya dalam menghadapi kerasnya Jakarta sekedar untuk bertahan hidup beberapa hari mendampingi klub kesayangannya.

Bayangkan, meskipun Aremania tidak mendapat support apapun , mereka tokh piawai mengatur kelompoknya dengan membuat Korwil ( Koordinator Wilayah ) di areanya masing masing yang saat ini sudah ada sekitar 125 Korwil lebih. Tiap Korwil diketuai seorang koordinator yang bertugas mengatur para supporter diareanya baik untuk masalah tiket, transpotasi dll nya. 

Inilah yang membuat Aremania disegani, sebab mereka bukan supporter bonek/ bondo nekad yang menerobos tanpa tiket atau berbuat anarkis. Tertib dan terkendali, inilah yang selalu ditunjukkan pada setiap laga. Hebatnya lagi mereka sudah saling komit untuk TIDAK meleburkan diri dalam sebuah organisasi yang mengikat atau dilebur oleh sebuah organisasi apalagi politik. Jadi para politikus yang ber siap siap akan " memanfaatkan " masa Aremania boleh kecewa sebab Aremania bukan masa yang bisa diajak ber money-politic .. !!

Keunikan klub bola Arema Indonesia plus komunitas supporternya yang heroik ini adalah semisal " mimi lan mintuno " kata orang Jawa, sehidup semati. Bila nanti AI tumbuh dan berkembang sebagai sebuah industri raksasa dengan melakukan diversifikasinya, harapan kita hanyalah semoga Aremania tidak pernah berubah semangat dan jiwanya sebagai kelompok supporter yang senantiasa menjunjung tinggi sportivitas dan fairness !!

Salam Satu Jiwa .... !! ( th )

Sumber :

01. http://zegreb.wordpress.com/2007/05/23/sejarah-arema/
02. http://suporter.info/yuli-sumpil-sang-dirigen-aremania/

Foto dari :

http://flickr.com/photos/29403947@N05/4677462291
http://ongisnade.wordpress.com/2008/07/31/merah-putih-aremania

Keterangan foto dari atas kebawah :

01. Aremania : supporter heroik !
02. Perang Bintang, Stadion Kanjuruhan, Malang, penganugerahan piala juara LSI 2010.
03. Salah satu kreasi Aremania.
04. Tim Arema Indonesia pada LSI 2010.






Tidak ada komentar: