Tidak ada yang aneh dengan kisah hujan. Siraman air dari langit ini memang bisa melahirkan beragam kisah. Bagi petani hujan sangatlah ditunggu terutama setelah kemarau panjang. Bagi penduduk di daerah daerah gersang, hujan juga berarti berkah bagi kelangsungan hidup mereka karena siapakah didunia ini yang mampu bertahan tanpa air dalam jangka lama?
Tetapi ketika air yang jatuh melebihi kebutuhan, bahkan sangat berlebih lebih, biasanya yang timbul justru bencana. Pertanyaannya menjadi : siapakah didunia ini yang mampu bertahan dengan air dalam jumlah berlebihan untuk jangka yang lama?
Demikian manusia dengan segala keterbatasannya. Dan ketika hujan lebat tiba, sayapun senang mengamati betapa curah air dari langit ini indah. Jatuh dan meresap ketanah, dan keesokan harinya rumput dan segala tanaman yang lain tampak semakin melebat dan menghijau.
Sulit membayangkan bagaimana bila hujan tidak pernah turun ber bulan bulan bahkan tahun..
Maka bagaimanapun : marilah bersyukur atas karuniaNYA yang satu ini : hujan.
Sebagaimana tertulis dalam surat AL HJIR, ayat 22 :
" Wa arsalnar riyaha lawaqiha fa anzalna minas sama'i ma'an fa asqainakumuh (u) , wa ma antum lahu bi khazinin (a) "
( Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan ( tumbuh tumbuhan ) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya ) .
( Sebuah renungan sederhana disaat hujan dan foto foto diatas saya jepret diteras rumah juga disaat hujan lebat, Januari 2010 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar