Senin, 07 September 2009

YOGYA LAGI?




Gempa kembali mengunjungi Yogyakarta meski "hanya" sebentar.. Trauma gempa hebat sekian tahun lalu dikota yang sama agaknya kembali mengoyak masyarakat Yogya yang mungkin belum sepenuhnya lupa. 

Dibulan suci ini, ujian demi ujian membutuhkan kesabaran kita sekaligus introspeksi yang makin dalam. Hanya masalah waktu bahwa satu saat dapat saja bencana muncul disekitar kita, dirumah kita, di desa kita, dikota kita dsb ...
Masa masa "turun mesin" umat Muslim pada Ramadhan ini, hendaknya dapat kita manfaatkan sebaik baiknya. 24 jam seharipun rasanya belum cukup untuk beribadah dan beramal guna mencuci segala noda dan kerak, apalagi yang tidak mencucinya?

Bersyukurlah kita memiliki Ramadhan sebagai bulan penuh kesempatan dan peluang untuk mendapatkan rahmat dan ampunanNYA, mengapa harus di sia sia kan?

Kekayaan bukanlah seberapa besar tabungan di bank, seberapa banyak rumah dan mobil kita, dll, melainkan seberapa besar dan banyak tabungan kebaikan seseorang. Kekayaan hati akan terpancar lewat perikata dan laku yang santun, tidak menyakiti, dan siap untuk membantu sesama. Sangatlah sederhana. Tetapi mudahkah?

Kemarin seusai tarawih, saya bertemu teman yang berbeda RW, menyapa hangat:
" Lho, mbak, kok tambah muda saja?"
" ( Saya bingung, apanya yang muda? ) ....."
" Wah, mbok ditulari resepnya?" ( Resep awet tua apa muda? ). Saya hanya tertawa dan
" Alhamdullilah.... ya gini ini pensiunan haha ... menikmati hidup saja..."

" Lha itu bagus mbak, saya ini masih terus2an stres wong anak2 masih kecil dan butuhnya banyak..... Sekolah mahal, apa2 mahal, tapi tiap ketemu mbak kok nggak tua2 rasanya..haha "
" Nggak ada rahasianya.. hidup sak madyo saja. Yang penting ( sambil berjalan beriringan kami menuju kearah rumah saya yang pasti harus dia lewati juga ) :
satu, nggak punya hutang meski cuma serupiahpun .
dua, nggak ambisius meski tetap punya misi visi.
tiga, orang2 terdekat yang kita cintai dalam zona aman dan tidak dalam konflik.
empat, mensyukuri sekecil apapun karuniaNYA, misal : masih bisa merasakan manis, pahit, kecut, asin dll sebab kalau sudah berpenyakit macam2 kan harus diet ini itu, repot...
lima, mensyukuri dan ikut bahagia atas keberhasilan orang lain baik itu teman, kerabat, tetangga dll, minimal ucapkan "alhamdullilah".
enam, bagikan apa yang kita miliki kepada yang membutuhkan semampu kita, apakah itu melalui shodaqoh, zakat, dll terutama zakat sebagai hal yang wajib. Shodaqoh akan membantu kita menjadi lebih peduli dan tidak pelit atau kuatir miskin dan berkurang hartanya. Terutama santuni yatim piatu.

Tujuh ( saya akhiri dinomor tujuh ) : bersihkan qolbu, hidup kita akan tenteram dan tidak selalu bingung memikirkan bagaimana mengusik sesama. Dan ketujuh tips ini gratis lo, tanpa harus bayar mahal seperti seminar2 itu hehe....." ( Sudah terlanjur nerocos ya sudah, sebab rasanya tidak bisa di rem lagi .. )

"Mbak, kapan2 boleh ngobrol2 lagi ya?"
"Monggo .....saya kan tidak punya jam bicara hehe...". Kami berpisah di depan pos satpam depan rumah saya. Tentu, saya juga berharap gempa tidak akan pernah datang dilingkungan kami.

Tetapi seandainyapun terjadi, saya berharap masih diberikan kesempatan olehNYA untuk membersihkan diri dan hati agar lebih baik lagi dari hari ini, agar saya diijinkanNYA masuk dalam golongan khusnul khatimah sebab saya amat ngeri membayangkan kalau saja saya "dicabut kontrak" dalam keadaan masih berkerak kerak, naudzubillamindzaliq....

( Gambar dari : http://pinkturtle2.wordpress.com/2009/09/03 gambar-gempa-bumi-di-indonesia )


Tidak ada komentar: