Dilayar kaca terlihat sepotong kaki terjepit direruntuhan bangunan. Disaat lain seorang ibu meratapi anaknya yang tewas pada waktu sedang mengikuti les disebuah ruang kelas. Gambar lain ada sepasang suami isteri merangkak dari bawah puing atap rumahnya.... dan masih banyak adegan lainnya yang membuat hati miris. Kota Padang, Medan, wilayah Pariaman dan sekitarnya bahkan hingga Singapur dan Malaysia merasakan guncangannya yang hebat, 7.6 SR.
Ya Allah, semoga Engkau ampuni dosa2 kami, dosa2 ibu bapak kami, dosa2 kaum kerabat kami, dosa2 tetangga ataupun handai taulan kami yang mungkin dihadapanMU sudah tidak terhitung jumlahnya. Ampuni pemimpin2 bangsa kami, ampuni segala kekotoran yang pernah mereka perbuat yang mungkin menimbulkan kemurkaanMU...
Rasanya hanya masalah WAKTU bahwa satu ketika bencana yang sama atau bahkan lebih dahsyat menimpa lingkungan kita. Tidak mungkin? Itu adalah hitungan manusia. BagiNYA segala sesuatunya senantiasa mungkin karena IA memang Maha Menentukan Segalanya.
Maka ketika kita saat ini masih bisa merasakan " nyaman dan tidur nyenyak ", mengapa kita membuang waktu dengan sia sia? Mari kita sisihkan sebagian rejeki kita untuk saudara saudara kita yang sedang tertimpa bencana, mari kita rapatkan doa untuk arwah arwah yang mendahului kita dalam bencana ini agar dilapangkan disisiNYA, mari kita mohonkan ampunan bagi bangsa ini agar Indonesia diperingankanNYA dari bencana....
Kemaksiatan2 yang mungkin ada disekitar kita, mulai yang terkecil hingga yang terberat, adalah tantangan bagi kita untuk ikut serta membasuhnya dengan mempertebal keimanan. Mungkin ada tempat2 kos yang menjadi sarang kumpul kebo, mungkin ada warung yang menjual miras dan narkoba, mungkin ada ustadz yang menyiarkan kebohongan, mungkin ada anak yang mendurhaka, mungkin ada pelajar atau mahasiswa atau ibu2 rumah tangga yang merangkap PSK, mungkin ada paranormal yang laris didatangi pemilik2 usaha untuk penglaris atau pelet, ... mungkin.... mungkin... dan 1001 mungkin lainnya yang pada intinya adalah berbuat maksiat ataupun musyrik.
Masihkah bencana demi bencana ini belum cukup menggetarkan hati kita?
Atau kita sudah mati rasa karena terbiasa ? ( th )
( Photo by : th )
Pantai Tamban, Malang Selatan.
( Photo by : th )
Pantai Tamban, Malang Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar