Sarinah Malang yang berada di
Jalan Basuki Rahmat dan berseberangan dengan
Alun Alun kota Malang ini memang dari dulu
" bekerja keras " untuk bertahan diberbagai
perubahan jaman .
beruntungnya saya , yang pernah mengalami langsung
perubahan Sarinah dimana ( sisa sisa ) gedung aslinya
sangat klasik dan mengingatkan pada bangunan
bangunan Eropa yang megah .
( itu saat saya masih balita hingga sekitar SD )
sejarah singkatnya :
gedung Sarinah yang asli dan klasik itu dulu adalah
rumah dinas Bupati pertama di Malang yaitu
Raden Tumenggung Notodiningrat ( 1820 -1839 ) .
saat Belanda masuk , gedung dikuasai Belanda
dan dijadikan semacam
Gedung Pertemuan atau Societiet Concordia selama
25 Pebruari - 5 Maret 1947 . KNIP
( Komite Nasional Indonesia Pusat ) yang merupakan
cikal bakal Dewan Permusyawaratan Rakyat ,
pernah mengadakan Rapat Akbar disitu yang
dihadiri antara lain :
Soekarno, Hatta , Edward Douwes Dekker ,
KH Dewantoro , Dr. Soetomo termasuk juga
Jendral Sudirman dan Bung Tomo !
tahun 1947 , para gerilya kita sengaja membumi
hanguskan gedung tersebut agar tak dapat lagi digunakan
oleh bangsa asing . baru pada tahun 1970 ,
gedung tersebut dibangun dan dipakai sebagai
Pusat Belanja Modern yang pertama di kota Malang
dan bernama SARINAH !
selang sekian dekade setelahnya , gedung mengalami
renovasi lagi dan akhirnya menjadi Sarinah yang
sekarang ini .
*******************
( nostalgia :
saat sisa sisa gedung klasik masih berdiri setelah
dibumi hanguskan , saya masih sempat menyaksikannya
bahkan sering kesalah satu sudutnya
karena ada penjual soto terkenal saat itu !
dan saya " ketiban sampur " untuk membeli soto
dirantang disitu sesuai " instruksi " ortu hehehe ..
tak ada kekhawatiran ortu saat itu dimana saya harus
menyeberang jalan dari rumah yang tak jauh
dari gedung tersebut , karena pada jaman itu
kendaraan masih satu dua dan terbanyak
adalah sepeda pancal , delman dan hanya
kadang kadang saja ada mobil entah itu pejabat kita
atau Belanda yang saat itu masih ada di Malang .
saat saya di SMP , tiba tiba saja dikejutkan oleh
perubahan wajah gedung tersebut yang wajah
klasiknya dirobohkan dan diganti dengan
bangunan modern
persegi empat berlantai dua dan sama sekali
tidak kharismatik seperti bangunan yang aslinya .
bangunan modern ini ternyata menyandang nama
" SARINAH " yang saat itu menjadi salah satu
kebanggaan kota Malang .
beberapa dekade lewat dan sayapun lama tidak berada
ditanah air hingga tahu tahu Sarinah sudah
berubah lagi dan berganti wajah seperti yang
sekarang kita lihat saat ini )
***************
pasang surut Sarinah terutama disaat pandemi
mendera yl , membuatnya nyaris " lenyap " !
jatuh bangunnya dapat dilihat dari berbagai upaya
Sarinah dalam mengelola aset asetnya agar
mampu bertahan ditengah berbagai ancaman
dan tantangan , internal eksternal .
dan tantangan , internal eksternal .
nama SOEKARNO tentu saja menjadi salah satu
nilai jualnya karena sejarah nama Sarinah yang
menjadi salah satu bagian unik dalam perjalanan
hidup seorang Soekarno yang dia abadikan
pertama kali di Sarinah Jakarta tahun 60an !
menjadi survivor karena nama Sarinah bukanlah
sekedar nama sebuah toko , tetapi Sarinah
adalah sebuah matarantai sejarah yang
harus mampu menjadi kebanggaan Anak Bangsa
lewat produk produk lokal atau dalam negrinya
yang marak digencarkan hingga saat ini !
Sarinah adalah Perwajahan Anak Bangsa .
naa .. pergantian para tenant nya yang juga jatuh
bangun seperti halnya Sarinah sendiri ,
juga tetqap tidak mampu merobohkan Sarinah .
dilantai dua misalnya , dicobakan Pujasera , juga
tidak begitu berhasil . lalu saya juga pernah
cangkruk dilantai bawahnya yang disebelah belakang
dekat halaman parkir , nampaknya juga
kurang berhasil .
dan sejak beberapa waktu yang lalu , Sarinah
membuka diri setiap weekend
( Jumat , Sabtu , Minggu ) dengan menggelar
semacam bazar makanan minuman
dihalaman depannya !
menikmati berbagai jajanan ditenda tenda yang berjajar
dihalamannya . ada tenda nasi pecel , siomay ,
mendoan , kopi dan non kopi , dll hingga durian !
soal harga jangan khawatir , pecel 10K atau mendoan
satu porsi 10K atau siomay 12K atau berbagai
minuman rata rata 5-10K adalah harga harga
yang bahkan anak kospun dapat menjangkaunya !
( apalagi standar uang saku anak kos jaman now
sudah beratus kali lipat dengan standar
uang saku anak kos jaman saya hehehe .. ) .
yang lalu lalang , kita bisa cangkruk & ngopi atau
mecel dihalaman Sarinah , terutama jika
weekend belum ada rencana apapun ,
sebaiknya cari saja tempat duduk dibawah salah satu
payung disitu sambil ngopi dan nyamil ..
terserah saja bagaimana masing masing
menikmati & menyikapi atmosfernya ..
yukkkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 20.01.23 )
keterangan foto :
01 . wajah klasik Sarinah abad 18 -19
( diambil dari google )
02 . wajah klasik Sarinah abad 18 - 19
( diambil dari google )
*****
03 . wajah Sarinah tahun 70 -80 an
*****
04 . wajah Alun Alun Malang tahun 1930an
*****
05 . wajah Alun Alun Malang tahun 1930an
*****
06 . Hotel Riche , depan Sarinah , Januari 2023
07 . weekend bazar Sarinah , Januari 2023
08 . weekend bazar Sarinah , Januari 2023
*****
09 . tenda tenda bazar , Januari 2023
10 . saya menikmati atmosfer bazar Sarinah
*****
11 . siomay di bazar Sarinah
12 . cangkruk dan nyamil di halaman Sarinah
13 . pecel di bazar Sarinah
*****
14 . durian di bazar Sarinah
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar