Sabtu, 28 Januari 2023



 

 
 
 .. " Cangkruk Di Sarinah ? " ..
Sarinah Malang yang berada di 
Jalan Basuki Rahmat dan berseberangan dengan
 Alun Alun kota Malang ini memang dari dulu 
" bekerja keras " untuk bertahan diberbagai 
perubahan jaman . 
beruntungnya saya , yang pernah mengalami langsung
 perubahan Sarinah dimana ( sisa sisa ) gedung aslinya 
sangat klasik dan mengingatkan pada bangunan 
bangunan Eropa yang megah . 
( itu saat saya masih balita hingga sekitar SD ) 
 
 
sejarah singkatnya :
gedung Sarinah yang asli dan klasik itu dulu adalah 
rumah dinas Bupati pertama di Malang yaitu
 Raden Tumenggung Notodiningrat ( 1820 -1839 ) . 
saat Belanda masuk , gedung dikuasai Belanda
 dan dijadikan semacam 
Gedung Pertemuan atau Societiet Concordia selama 
25 Pebruari - 5 Maret 1947 . KNIP 
( Komite Nasional Indonesia Pusat ) yang merupakan
 cikal bakal Dewan Permusyawaratan Rakyat , 
pernah mengadakan Rapat Akbar disitu yang 
dihadiri antara lain :
 Soekarno, Hatta , Edward Douwes Dekker , 
KH Dewantoro , Dr. Soetomo termasuk juga  
Jendral Sudirman dan Bung Tomo ! 
tahun 1947 , para gerilya kita sengaja membumi 
hanguskan gedung tersebut agar tak dapat lagi digunakan 
oleh bangsa asing . baru pada tahun 1970 , 
gedung tersebut dibangun dan dipakai sebagai 
Pusat Belanja Modern yang pertama di kota Malang 
dan bernama SARINAH !
 selang sekian dekade setelahnya , gedung mengalami
 renovasi lagi dan akhirnya menjadi Sarinah yang 
sekarang ini .
*******************
 
 
( nostalgia :
 saat sisa sisa gedung klasik masih berdiri  setelah 
dibumi hanguskan , saya masih sempat menyaksikannya
 bahkan sering kesalah satu sudutnya 
karena ada penjual soto terkenal saat itu !
dan saya " ketiban sampur " untuk membeli soto 
dirantang disitu sesuai " instruksi " ortu hehehe .. 
tak ada kekhawatiran ortu saat itu dimana saya harus 
menyeberang jalan dari rumah yang tak jauh 
dari gedung tersebut , karena pada jaman itu
 kendaraan masih satu dua dan terbanyak
 adalah sepeda pancal , delman dan hanya 
kadang kadang saja ada mobil entah itu pejabat kita
 atau Belanda yang saat itu masih ada di Malang . 
saat saya di SMP , tiba tiba saja dikejutkan oleh 
perubahan wajah gedung tersebut yang wajah 
klasiknya dirobohkan dan diganti dengan 
bangunan modern
  persegi empat berlantai dua dan sama sekali
 tidak kharismatik seperti bangunan yang aslinya . 
bangunan modern ini ternyata menyandang nama 
" SARINAH " yang saat itu menjadi salah satu
 kebanggaan kota Malang . 
beberapa dekade lewat dan sayapun lama tidak berada
 ditanah air hingga tahu tahu Sarinah sudah
 berubah lagi dan berganti wajah seperti yang
 sekarang kita lihat saat ini  ) 
***************
 
pasang surut Sarinah terutama disaat pandemi 
mendera yl , membuatnya nyaris  " lenyap " ! 
jatuh bangunnya dapat dilihat dari berbagai upaya 
Sarinah dalam mengelola aset asetnya agar
 mampu bertahan ditengah berbagai ancaman
dan tantangan , internal eksternal . 
nama SOEKARNO tentu saja menjadi salah satu
 nilai jualnya karena sejarah nama Sarinah yang
 menjadi salah satu bagian unik dalam perjalanan 
hidup seorang Soekarno yang dia abadikan 
pertama kali di Sarinah Jakarta tahun 60an ! 
 
maka tentu saja Sarinah di Malang harus mampu 
menjadi survivor karena nama Sarinah bukanlah 
 sekedar nama sebuah toko , tetapi Sarinah 
adalah sebuah matarantai sejarah yang 
harus mampu menjadi kebanggaan Anak Bangsa 
lewat produk produk lokal atau dalam negrinya 
yang marak digencarkan hingga saat ini ! 
Sarinah adalah Perwajahan Anak Bangsa . 
naa .. pergantian para tenant nya yang juga jatuh
 bangun seperti halnya Sarinah sendiri , 
juga tetqap tidak mampu merobohkan Sarinah . 
dilantai dua misalnya , dicobakan Pujasera , juga 
tidak begitu berhasil . lalu saya juga pernah 
cangkruk dilantai bawahnya yang disebelah belakang 
dekat halaman parkir , nampaknya juga
 kurang berhasil . 
dan sejak beberapa waktu yang lalu , Sarinah
 membuka diri setiap weekend 
( Jumat , Sabtu , Minggu ) dengan menggelar 
semacam bazar makanan minuman 
dihalaman depannya !
 
mulai pagi jam 7 hingga malam hari , kita bisa 
menikmati berbagai jajanan ditenda tenda yang berjajar 
dihalamannya . ada tenda nasi pecel , siomay , 
mendoan , kopi dan non kopi , dll hingga durian !
 soal harga jangan khawatir , pecel 10K atau mendoan 
satu porsi 10K atau siomay 12K atau berbagai 
minuman rata rata 5-10K adalah harga harga
 yang bahkan anak kospun dapat menjangkaunya ! 
( apalagi standar uang saku anak kos jaman now 
sudah beratus kali lipat dengan standar 
uang saku anak kos jaman saya hehehe .. ) . 
 
 
dalam suasana santai sambil " menikmati " lalin 
yang lalu lalang , kita bisa cangkruk & ngopi atau
 mecel dihalaman Sarinah , terutama jika 
weekend belum ada rencana apapun , 
sebaiknya cari saja tempat duduk dibawah salah satu
 payung disitu sambil ngopi dan nyamil .. 
 
 
healing ? 
terserah saja bagaimana masing masing 
menikmati & menyikapi atmosfernya ..
 yukkkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 20.01.23 )
keterangan foto : 
01 . wajah klasik Sarinah abad 18 -19
( diambil dari google )
02 . wajah klasik Sarinah abad 18 - 19
( diambil dari google )
*****
03 . wajah Sarinah tahun 70 -80 an
*****
04 . wajah Alun Alun Malang tahun 1930an
*****
05 . wajah Alun Alun Malang tahun 1930an
*****
06 . Hotel Riche , depan Sarinah , Januari 2023
07 . weekend bazar Sarinah , Januari 2023
08 . weekend bazar Sarinah , Januari 2023
*****
09 . tenda tenda bazar , Januari 2023
10 . saya menikmati atmosfer bazar Sarinah
*****
11 . siomay di bazar Sarinah
12 . cangkruk dan nyamil di halaman Sarinah
13 . pecel di bazar Sarinah
*****
14 . durian di bazar Sarinah
*****
 
 

Tidak ada komentar: