dunia sedang menyoroti Afganistan ,
tak terkecuali Indonesia . saya hari hari ini
lebih banyak ke channel berita2 ,
baik nasional maupun internasional .
politikus ? jelas bukan .
saya hanya orang awam yang kebetulan tertarik
pada isu isu yang menyangkut kemanusiaan .
belum lah reda isu Palestina ,
tersusul masuknya Taliban menguasasi Afganistan .
sebagai wanita , juga ibu ( kalau eyang belum ) ,
saya ikut prihatin , sedih dan miris
melihat di TV bagaimana ratusan ribu masyarakat
berdesakan didekat bandara Kabul
untuk bisa lepas dari negaranya yang sedang
bergolak . para manula , wanita dan
anak anak yang " terpanggang " diterik matahari
bahkan hingga pingsan serta bayi bayi yang
menangis kehausan atau kepanasan
dan pemanjatan2 tembok tinggi untuk bisa
masuk kedalam bandara mencari perlindungan .
orang berusaha memanjat pesawat
yang sudah akan lepas landas berakibat
beberapa orang jatuh dan meninggal karenanya ...
wahai , begitu besarkah ketakutan mereka
akan sesuatu yang dapat mengancam
jiwanya dan keluarganya ?
nampaknya memang demikian .
kemarin MetroTV mewawancarai
Sazawar Muhammad Musa , ex wartawan
tv lokal di Afganistan yang berada di Bogor
sejak 2013 bersama 7500 pengungsi Afganistan
lainnya dan mereka tersebar
kota di Indonesia sejak saat itu .
" Saya melaporkan kejahatan Taliban saat itu
dan saya mendapat ancaman akan dibunuh .
Saat ini saya aman di Indonesia
tetapi saya cemas akan keselamatan keluarga
saya yang masih ada disana .. " , ujarnya .
MetroTV mewawancarai beberapa tokoh
yang mengambil topik
" Efek Taliban Pada Terorisme di Indonesia " .
ketiga tokoh yang hadir secara daring adalah :
01 ) Boy Rafli Amar ,
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
/ BNPT .
02 ) Ketua PBNU Marsudi Suhud
dan 03 ) Nasir Abbas , mantan ketua
Jamaah Islamiah / JI Wilayah Timur .
bahasan menjadi menarik karena masing masing
tokoh mengulas dari latar belakang
dan sudut pandang yang berbeda meskipun
pada akhirnya ketiganya bermuara pada
satu kesamaan pandangan .
dinamika politik Afganistan memang tidak lepas
dari keterlibatan sejumlah negara yang ikut serta
" mengamankan Afganistan " meskipun tentu
saja bukan tanpa pamrih .
pasukan2 asing yang sudah beberapa tahun berada
disana sudah tentu pernah terlibat langsung
dengan berbagai kelompok dan kepentingan
yang ada di Afganistan maupun
kepentingan negara mereka masing2 .
dinamika yang sedang berlangsung di Afganistan
agaknya masih membuat Indonesia
" bersabar " menunggu perkembangan
yang lebih riil kearah mana negara mereka
akan dibawa , sebelum Indonesia menentukan sikap .
( sebab kalau pengakuan kedaulatan
sebuah negara hanya ada dikalangan mereka
sendiri apalagi mereka juga terpecah pecah
secara ideologi maupun politik ,
maka sudah tentu pengakuan dunia internasional
tidak akan tercapai ) .
saya tidak akan merinci detil tentang pembicaraan
3 tokoh diatasdi TV pagi tadi ,
tetapi saya akan coba mensarikan inti pemikiran
mereka yang menurut saya cukup menarik
untuk disimak :
sedang berupaya menemukan
Jati Dirinya yang pas .
02 . pergantian kekuasaan sebelum dan sesudah
yang kemudian kembali lagi ke Taliban ,
menjadikan bangsa ini ( seolah )
Tidak Sempat menata dirinya .
03 . berbagai aliran dan ideologi didalam
mereka sendiri , semakin mempersulit mereka
dalam mencapai sebuah kesepakatan nasional
yang dapat diterima semua pihak .
04 . kembalinya Taliban dengan " janji " untuk
berubah dan tidak akan melakukan tekanan ,
masih diragukan banyak pihak .
05 . ditengarai , kemenangan Taliban saat ini
membuat euphoria kelompok tertentu di Indonesia
dan ini berpotensi adanya rekrutmen2 baru
bahkan dikalangan milenial yang salah
memahami bahwa kekuasaan Taliban saat ini
sebagai suatu kemenangan agama ( Islam ) .
06 . ditekankan bahwa itu adalah
Bukan Kemenangan Agama tetapi kemenangan
sebuah kelompok dengan faham tertentu .
07 . Indonesia dalam beberapa kali pertemuan
dimasa lalu dengan pemuka2 Afganistan
senantiasa berupaya untuk memberikan atau
membagikan pandangannya tentang
pentingnya sebuah bentuk negara yang
berlandaskan sebuah kesepakatan nasional yang dapat
diterima oleh segala pihak , golongan ,
maupun kelompok yang ber beda beda dinegara mereka .
Indonesia , betapa keberagaman yang kita miliki
disatukan dalam sebuah kalimat sederhana
yang luar biasa yaitu :
Bhinneka Tunggal Ika , beragam tetapi satu !
juga kita memiliki filosofi2 yang " kesaktiannya "
sudah teruji dalam memelihara
kesatuan dan persatuan Indonesia yaitu
Panca Sila serta UUD 45 yang menjelaskan
kedaulatan Indonesia sebagai
sebuah bangsa yang merdeka dll secara utuh .
09 . kewaspadaan kepada potensi adanya
pendukung2 Taliban ditanah air memerlukan
dukungan masyarakat secara menyeluruh
karena seringkali ditemukan mereka yang
berfaham radikal ini justru memilih bermasyarakat
secara " normal " dan tidak menjadi " penyendiri " .
berbagai kelompok radikal lainnya juga
harus tetap diwaspadai meskipun
tidak perlu berlebihan .
10 . kelompok radikal ini muncul dari
kesalahpahaman dalam memahami sesuatu
ajaran agama sehingga mengakibatkan
sikap intoleran .
11 . maka bersyukurlah kita sebagai
bangsa Indonesia yang telah memiliki
fondasi falsafah yang sedemikian utuh sempurna
yang menyatukan keragaman
keyakinan , tradisi dan budaya sehingga
kita senantiasa bisa lolos dari berbagai percobaan
alih kekuasaan maupun ideologi yang
bertentangan dengan falsafah yang sudah
kita miliki dan sepakati bersama .
bangsa Indonesia yang dapat menikmati kehidupan
yang bebas merdeka sebagai
warganegara , wanita , ibu dan anggota masyarakat
karena saya dapat melakukan apapun yang
saya inginkan dan impikan dan cita2kan dan
harapkan dibumi indah Indonesia bahkan
kalaupun saya ingin merasakan atau mengetahui
kehidupan diluar Indonesia ,
sayapun bisa melakukannya .
tidak ada setitikpun keinginan atau cita2saya
untuk mengabdi pada perjuangan atau filosofi
bangsa lain apalagi yang tidak sesuai dengan
falsafah bangsa Indonesia ,
karena bagi saya perjuangan adalah untuk
Indonesia dimanapun saya ( mungkin ) berada !
kita bersama sama
mendoakan saudara saudara kita yang masih
sedang berjuang lepas dari berbagai tekanan
dimanapun mereka berada terutama para
manula , wanita dan anak anak mereka,
yang harus ikut menderita dibawah teriknya surya ,
dahaga dan laparnya perut serta rasa takut
yang menghantui ,
semoga Allah SWT segera memberikan lindungan
dan pertolonganNYA , aamiin yaa Robbal alamiin ..
( Titiek Hariati , 24 .08 .21 )
( gambar2 dari layar TV nasional dan google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar