.. " Obrolan Ditengah Alas Jati " ..
kemarin saya di japri temen di WIC
" pengen ngobrol2 nih , terakhir di Bajul Mati to ? "
kebetulan saya kemarin memang ada urusan
kearah Joyo Agung , ya sudah sekalian saya
jemput teman tadi dan tepat jam 10.30 sudah berada
ditengah alas jati disitu sambil
minum wedhang uwuh ..
lho lho pandemi kok ngobrol ?
pertama , tempatnya terbuka ditengah kebun jati .
kedua , bawa gelas sendiri dan
prokes ketat yaitu dobel masker , cuci tangan
sebelum masuk dan ukur suhu meski
petugasnya yang harus diingatkan hehehe ..
ditempat seluas itu hanya ada 4 orang yaitu
meja kami dan meja satu lagi dengan jarak sekitar
25 meter dari kami . setelah basa basi
soal kesehatan masing masing dan
aktivitas selama pandemi , terjadi obrolan
antara lain sbb
( T / temen ) : gimana ya sepertinya
pandemi ngga abis2..
( S / saya ) : sepertinya ngga perlu dipikirin
banget2 kapan berakhirnya , anggap saja
ngga ada akhirnya alias kita memang ditakdir
akan hidup berdampingan dengan
virus ini sepanjang hayat ..
( T ) : waduh , lha gimana dengan mereka2
yang kehilangan pekerjaan , bangkrut dll kan
tambah parah kedepannya
( S ) : itulah tantangannya sekaligus hikmahnya..
harus putar otak untuk mengerahkan
segenap kreativitas agar bisa survive
dan tidak terlampau menggantungkan diri pada
pemberi kerja tapi menciptakan kerja
atau pekerjaan atau syukur2 membuka lapangan kerja ..
( T ) : nggak mudah ..
( S ) : sangat betul , tetapi inilah era baru kita ,
teknologi menjadi tumpuannya sebab
sudah tidak bisa lagi meninggalkannya baik
untuk pendidikan , pekerjaan , kesehatan dan
segala aspek kehidupan sudah akan
bergantung teknologi dan cara cara
manual sudah akan terlindas ..
( T ) : iya sih .. tapi kan masih banyak juga
yang belum nggeh dengan internet ..
( S ) : lha boleh2 saja asal siap dengan ketertinggalan
( T ) : oya mbak , omong2 aku dan suami
kemarin rasan rasan karena pas kami lewat jalan
yang agak ruwet lalinnya kok malah ada
baliho atau iklan itu lho yang guede guede
dari para politikus ..
( S ) : wah , ganti topik yo ..
( T ) : iya nih , kan 2024 masih lama dan
lagian ini masih dipusingkan pandemi kok ya
sudah mulai kampanye .. biaya baliho atau
iklan2 itu kan mahal ,apalagi tersebar
diberbagai provinsi , kan lebih baik untuk
mendukung pencegahan covid19 atau mendukung
program vaksinasi ?
( S ) : ada duitnya kok ..
( T ) : lha justru itu , mbok buat membantu
rakyat kecil kek misalnya , itu kan juga
kampanye halus tapi lebih mengundang simpati
katimbang iklan2 itu ..
( S ) : saya buta politik , tapi saya setuju pendapatnya
situ ..memang upaya mendapat dukungan
atau simpati masyarakat itu lebih tepat
dengan aksi yang nyata , misal mendatangi
tempat2 terpencil untuk membantu masyarakat
disana dengan membangunkan fasum
yang saat pandemi ini dibutuhkan sekali
misalnya posko posko baik untuk
yang terpapar maupun isoman ataupun
untuk tempat penyimpanan bantuan sembako dll .
mereka itu harus mau naik perahu atau
jalan kaki ke tempat2 yang sulit dijangkau,
nah .. kira kira mau tidak ?
( T ) : walahhh .. paling paling kalau program
blusukan ya ke pasar pasar di kota kota besar ..
pokoknya agar terlihat sedikit merakyat
hihihi .. ( kami tertawa bersama )
sudah ada gambaran siapa idola capres ?
( S ) : lho kalau aku ditanya idolaku ya pasti ada to ..
tapi masih terlalu dini untuk memastikan
apakah ybs melangkah kesana karena
nampaknya sejak sekarang saja sudah banyak
yang ingin menjegal njegal ..
( kami serentak tanpa direncana menyebut
sebuah nama dan kami tertawa lagi bersama )
( sampai disini wedhang uwuh kami datang
dan kami mengalihkan topik obrolan ke isu lain )
( T ) : waduh gara gara pandemi , rencana kita ke
New Zealand batal yo mbak ,
tapi duitnya sudah menguap ..
( S ) : hehehe .. iya ..
( kami mengobrolkan sejenak club kami di FF
yang memang rutin melakukan
perjalanan2 ke LN dalam rangka kerjasama
persahabatan & budaya & bertukar akomodasi
( T ) : tambah sulit kayaknya ya ,
mungkin nanti disini sudah aman tapi negara
yang dituju masih keberatan .. atau sudah
dinegara tujuan tiba tiba saja kita harus
dikarantina dan nggak bisa ngapa2 disana ,
percuma ..lha virusnya ngga bisa ditebak ..
( S ) : itulah .. pokoknya , kita jaga saja
imunitas diri agar orang orang terdekat dan
lingkungan kita juga terjaga ..
masalahnya kita menghadapi ancaman yang
tak kasat mata ..
( T ) : iya sih .. ee iya , rujak cingur yang masih
buka dimana ya ?
( S ) : ( lho .. secepat kilat topik berganti ke rujak )
kenapa ?
pandemi gini kok beli rujak ?
( T ) : dibawa pulang kok ,
tapi kalau penjualnya ngga bermasker ya batal
dan warungnya harus yang bersih ..
Oro Oro Dowo dan bersebelahan dengan soto
yang terkenal disitu , ada warung rujak yang
terlihat bersih dan penjualnya bermasker
serta suaminya yang bagian menerima uang
atau semacam kasir )
maka teman tadi memesan dua bungkus dan
saya ditraktirnya sebungkus dan kami
menunggu selesainya rujak kami setelah
pembeli sebelum kami mendapat rujaknya 5 bungkus .
sepanjang perjalanan pulang ternyata teman
tadi masih melanjutkan isu capres karena kami
melewati salah satu baliho atau
iklan yang dimaksud . gerutunya terdengar lagi
" mosok ukurannya bikin sumpeg jalan,
lagian tanpa iklanpun orang ya sudah tahu .. "
saya tidak berkomentar karena saya berfikir
lebih sederhana yaitu bahwa
Pemimpin Sebuah Bangsa Itu Adalah PilihanNya ,
siapapun , lepas dari itu idola kita atau bukan ,
sebab setiap jaman membutuhkan pemimpin
yang pas dan sesuai dengan kebutuhan
pada masanya yang tidak dapat
dipertukar tukarkan dan Allah Maha Tahu .
Soekarno misalnya , dibutuhkan untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan
memompa semangat bangsa yang baru merdeka dan
merangkak untuk lepas kemiskinan akibat
tekanan lama penjajahan .
lalu Soeharto muncul untuk mengisi kemerdekaan
yang dirintis Soekarno dengan
disiplin militernya guna mengamankan bangsa
dari berbagai ancaman secara politis , sosial
maupun ekonomi .
setelahnya muncul BJ Habibie yang
meskipun " hanya " melanjutkan masa jabatan
Soeharto yang saat itu terkena tuntutan mundur ,
mengisi catatan sejarah bangsa Indonesia
dengan berbagai langkah diplomatis dikancah
internasional meskipun dibawah Habibie
kita kehilangan TimTim .
tetapi kepiawaian seorang Habibie dibidang
kedirgantaraan yang membuatnya mendapat
gelar kehormatan di Jerman yang dikenal sebagai
negara yang sulit mengakui kepandaian
bangsa lain , sangatlah membanggakan Indonesia .
teknologi menjadi perhatian utama Habibie
meskipun ide ide cemerlangnya tak dapat
terealisir sepenuhnya karena habisnya
masa jabatannya .
kehadiran Gus Dur sebagai presiden ke 4 ,
melengkapi pilar pilar
yang sudah ditegakkan presiden2
sebelumnya yaitu Spiritual dan Toleransi .
gaya nya yang spontan dan penuh humor
namun sarat sindiran , sering membuat mereka2 yang
" kesinggung " lumayan kepanasan .
tetapi lagi lagi tak sampai diujung perjalanan ,
Megawati muncul sebagai presiden ke 5 dst dst ...
hingga presiden yang terakhir .
jadi saya tidak khawatir bahwa kelak Jokowi akan
digantikan oleh " mereka yang kurang tepat "
sebab memimpin 250 juta lebih rakyat sudah
pasti Allah akan memilihkan yang terbaik
untuk bangsa ini meski mungkin saja melalui
perjalanan yang tidak mudah alias terjadi
saling sikut dll seperti yang sudah sudah dalam proses
perekrutannya . sesuatu yang " wajar " .
kekhawatiran teman tadi bahwa baliho baliho yang
" nggedablah " akan membawa pengaruh
pada cara rakyat menentukan pilihannya ,
saya tidak sependapat .
saya lebih meyakini sebuah kerja nyata yang
dampaknya langsung bisa diarasakan oleh
rakyat itulah yang akan mempengaruhi
mereka dalam memilih pemimpinnya .
kejengkelan teman tadi saya balas dengan
menghidupkan radio di gerobak saya dan
terdengar potongan lagu jadul
" One Moment In Time " dan saya dengar
teman tadi lamat lamat ikut menyanyi hehehe ..
berakhir ketika saya mengedropnya di depan
McD Watu Gong karena di area itu
memang komplek para akademisi dan
dia tidak mau diantar hingga depan rumahnya
konon " biar mbak bisa lurus pulang ,
ngga harus belak belok " .. setuju .
( Penulis & Foto : Titiek Hariati , 14 .08 .21 )
keterangan foto :
01 . sd 07 suasana di Alas Jati .
08 . Teman ngobrol
09 . Rujak Cingur Oro2 Dowo
10 & 11 . Yang nulis & njepret2 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar