jaman dulu , perkataan yang keluar dari seorang raja adalah
hal yang tidak terbantahkan meskipun itu sesuatu yang
salah , tidak adil atau se wenang2 .
hal yang tidak terbantahkan meskipun itu sesuatu yang
salah , tidak adil atau se wenang2 .
dan ketika jaman kerajaan berganti menjadi jaman republik
dimana presiden menjadi orang nomor satu ,
ia mempunyai tim yang disebut kabinet dan kekuasaannya
diatur oleh UU meskipun sejarah menunjukkan adanya
pimpinan2 negara yang
" otoriter dan memiliki kekuasaan tidak terbatas " !
tetapi sejarah sekaligus juga memperlihatkan bahwa pada
akhirnya pemimpin2 otoriter ini harus menyerah pada kekuasaan
yang lebih tinggi , yaitu :
Rakyat dan tentu saja TUHAN sebagai penakdir nasibnya !
naaa ... sejarah agaknya berulang meski dalam skala yang lebih kecil
yaitu dilengserkannya seorang ( IBU ) Kepala Sekolah di sebuah SMAN di
Malang minggu yl oleh " rakyatnya " alias siswa siswanya sendiri , ironis !
tentu ini menjadi peristiwa fenomenal karena sejak republik ini berdiri
ditahun 1945 , baru sekarang terjadi seorang ( IBU ) Kepala Sekolah dipaksa
turun justru oleh siswa2nya sendiri , luar biasa .. !
apa pasal ?
Punishment Oriented rupanya menjadi pilihan Ibu Kasek ini ,
dimana segala hal yang tidak sesuai dengan aturan dan keinginannya
berakhir dengan beragam hukuman baik secara fisik maupun mental
kepada siswa2nya yang notabene sudah bukan anak kecil lagi .
bentuk2 teguran kepada siswa lebih bersifat melecehkan atau merendahkan
sehingga menimbulkan ketersinggungan dan luka hati .
juga perlakuan2 sebagai Kasek yang konon " kurang layak " dan
menyebabkan " Kekesalan Massal " .
misal melarang siswa2nya sholat duha dan melemparkan sepatu2 mereka kelapangan .
maka setelah segala kekecewaan , kekesalan , kemarahan dan
ketakutan siswa2nya menumpuk , sebagaimana Bom Waktu ,
minggu yl secara berani seluruh siswanya mendemonya dengan
tuntutan tunggal " Kasek Turun " !
dan itu memang akhirnya terjadi , ybs terlengserkan !
maka pelajaran apakah yang bisa ditarik dari peristiwa ini ?
sebagai " outsider " saya hanya punya beberapa resep sederhana bagi
mereka2 yang kebetulan karena
Takdir ataupun Peluang bahkan Pemaksaan
menjadi seorang leader :
01 . leader dan leadership adalah dua hal yang tidak selalu selaras .
pemimpin seyogyanya memiliki Jiwa Kepemimpinan yang berdiri
diatas huruf " M " yaitu :
Matang , Momong , Mendengarkan , Memotivasi ,
Mempedulikan , Menghargai , Memusyawarahkan sebelum yang
terakhir Memutuskan dengan mempertimbangkan " M " terakhir
yaitu Menghukum sebagai pilihan akhir .
bentuk bentuk ancaman atas pelanggaran yakni Menjatuhkan Sanksi
atau Menghukum sebenarnya dapat diganti dengan
" Menghadiahi sebagai wujud penghargaan atas kepatuhan
dan kedisiplinan ataupun atas prestasi mereka yang dipimpinnya " .
maka kalimatnya adalah :
" Bila Anda Menunjukkan Sikap Keteladanan ( + ) Kepada Yang Lain ,
Anda Akan Menerima Reward " .
ini adalah lebih berhasil dibanding kalimat
" Anda Akan Saya Hukum Yang Berat Bila
Melakukan Hal Hal Yang Menurut Saya melanggar dan atau
Tidak Saya Sukai " !
02 . maka jangan terburu Gembira bila mendapat peluang sebagai
pemimpin sebab disana ada sebuah amanah besar yang harus senantiasa
Dirawat , Dijaga dan Dipagari dari segala hal yang dapat
mengancam amanah itu sendiri . siapa ancaman terbesarnya ?
adalah Sang Pemimpin itu sendiri ,
karena dengan wewenang dan kekuasaan yang ada dalam genggamannya ,
seringkali mereka lupa bahwa keduanya Hanyalah Titipan Sementara
yang diberikan kepadanya untuk
Mensejahterakan Orang2 Yang Dipimpinnya , Lahir dan Bathin .
ini tidak mudah , karena ia harus berhadapan dengan beragam
karakter , latar belakang budaya , pendidikan , sosial , politik , ekonomi dll
dimana ia harus mampu mengubah perbedaan2 yang ada ini
menjadi sebagai sebuah kekuatan untuk maju dan berhasil bagi
orang , golongan , lembaga atau institusi apapun yang dipimpinnya !
03 . menjadi pemimpin yang baik tidak harus mengupayakan
agar dicintai semua orang . kesadaran bahwa Pro Kontra akan selalu ada ,
membuat seorang pemimpin yang baik menjadi lebih Bijak .
alasan alasan untuk Menyukai dan Tidak Menyukai dirinya sebagai
pemimpin adalah bumbu bumbu yang harus mampu dia ramu menjadi
sebuah menu atau masakan yang lezat bagi semuanya tanpa kecuali
yang dalam teori komunikasi dikenal dengan
Win Win Solution !
pengalaman saya pribadi dalam perbagai jenis industri maupun
kampus yang berbeda beda dengan peran yang juga beragam
dengan segala kesulitan dan kesukacitaannya ,
telah mengajarkan pada saya satu kalimat sederhana sebagai
benang merahnya yaitu :
" Pemimpin Adalah Melayani dan Bukan Dilayani " !
maka .. siapkah Anda untuk menjadi pemimpin ?
( Foto Diambil Dari Koran Malang Post 5 April 2018 )
( Titiek Hariati , Museum Budaya , Melbourne )
dimana presiden menjadi orang nomor satu ,
ia mempunyai tim yang disebut kabinet dan kekuasaannya
diatur oleh UU meskipun sejarah menunjukkan adanya
pimpinan2 negara yang
" otoriter dan memiliki kekuasaan tidak terbatas " !
tetapi sejarah sekaligus juga memperlihatkan bahwa pada
akhirnya pemimpin2 otoriter ini harus menyerah pada kekuasaan
yang lebih tinggi , yaitu :
Rakyat dan tentu saja TUHAN sebagai penakdir nasibnya !
naaa ... sejarah agaknya berulang meski dalam skala yang lebih kecil
yaitu dilengserkannya seorang ( IBU ) Kepala Sekolah di sebuah SMAN di
Malang minggu yl oleh " rakyatnya " alias siswa siswanya sendiri , ironis !
tentu ini menjadi peristiwa fenomenal karena sejak republik ini berdiri
ditahun 1945 , baru sekarang terjadi seorang ( IBU ) Kepala Sekolah dipaksa
turun justru oleh siswa2nya sendiri , luar biasa .. !
apa pasal ?
Punishment Oriented rupanya menjadi pilihan Ibu Kasek ini ,
dimana segala hal yang tidak sesuai dengan aturan dan keinginannya
berakhir dengan beragam hukuman baik secara fisik maupun mental
kepada siswa2nya yang notabene sudah bukan anak kecil lagi .
bentuk2 teguran kepada siswa lebih bersifat melecehkan atau merendahkan
sehingga menimbulkan ketersinggungan dan luka hati .
juga perlakuan2 sebagai Kasek yang konon " kurang layak " dan
menyebabkan " Kekesalan Massal " .
misal melarang siswa2nya sholat duha dan melemparkan sepatu2 mereka kelapangan .
maka setelah segala kekecewaan , kekesalan , kemarahan dan
ketakutan siswa2nya menumpuk , sebagaimana Bom Waktu ,
minggu yl secara berani seluruh siswanya mendemonya dengan
tuntutan tunggal " Kasek Turun " !
dan itu memang akhirnya terjadi , ybs terlengserkan !
maka pelajaran apakah yang bisa ditarik dari peristiwa ini ?
sebagai " outsider " saya hanya punya beberapa resep sederhana bagi
mereka2 yang kebetulan karena
Takdir ataupun Peluang bahkan Pemaksaan
menjadi seorang leader :
01 . leader dan leadership adalah dua hal yang tidak selalu selaras .
pemimpin seyogyanya memiliki Jiwa Kepemimpinan yang berdiri
diatas huruf " M " yaitu :
Matang , Momong , Mendengarkan , Memotivasi ,
Mempedulikan , Menghargai , Memusyawarahkan sebelum yang
terakhir Memutuskan dengan mempertimbangkan " M " terakhir
yaitu Menghukum sebagai pilihan akhir .
bentuk bentuk ancaman atas pelanggaran yakni Menjatuhkan Sanksi
atau Menghukum sebenarnya dapat diganti dengan
" Menghadiahi sebagai wujud penghargaan atas kepatuhan
dan kedisiplinan ataupun atas prestasi mereka yang dipimpinnya " .
maka kalimatnya adalah :
" Bila Anda Menunjukkan Sikap Keteladanan ( + ) Kepada Yang Lain ,
Anda Akan Menerima Reward " .
ini adalah lebih berhasil dibanding kalimat
" Anda Akan Saya Hukum Yang Berat Bila
Melakukan Hal Hal Yang Menurut Saya melanggar dan atau
Tidak Saya Sukai " !
02 . maka jangan terburu Gembira bila mendapat peluang sebagai
pemimpin sebab disana ada sebuah amanah besar yang harus senantiasa
Dirawat , Dijaga dan Dipagari dari segala hal yang dapat
mengancam amanah itu sendiri . siapa ancaman terbesarnya ?
adalah Sang Pemimpin itu sendiri ,
karena dengan wewenang dan kekuasaan yang ada dalam genggamannya ,
seringkali mereka lupa bahwa keduanya Hanyalah Titipan Sementara
yang diberikan kepadanya untuk
Mensejahterakan Orang2 Yang Dipimpinnya , Lahir dan Bathin .
ini tidak mudah , karena ia harus berhadapan dengan beragam
karakter , latar belakang budaya , pendidikan , sosial , politik , ekonomi dll
dimana ia harus mampu mengubah perbedaan2 yang ada ini
menjadi sebagai sebuah kekuatan untuk maju dan berhasil bagi
orang , golongan , lembaga atau institusi apapun yang dipimpinnya !
03 . menjadi pemimpin yang baik tidak harus mengupayakan
agar dicintai semua orang . kesadaran bahwa Pro Kontra akan selalu ada ,
membuat seorang pemimpin yang baik menjadi lebih Bijak .
alasan alasan untuk Menyukai dan Tidak Menyukai dirinya sebagai
pemimpin adalah bumbu bumbu yang harus mampu dia ramu menjadi
sebuah menu atau masakan yang lezat bagi semuanya tanpa kecuali
yang dalam teori komunikasi dikenal dengan
Win Win Solution !
pengalaman saya pribadi dalam perbagai jenis industri maupun
kampus yang berbeda beda dengan peran yang juga beragam
dengan segala kesulitan dan kesukacitaannya ,
telah mengajarkan pada saya satu kalimat sederhana sebagai
benang merahnya yaitu :
" Pemimpin Adalah Melayani dan Bukan Dilayani " !
maka .. siapkah Anda untuk menjadi pemimpin ?
( Foto Diambil Dari Koran Malang Post 5 April 2018 )
( Titiek Hariati , Museum Budaya , Melbourne )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar