sekian tahun yl , ibu Nelly yang masih terlihat garis garis
kecantikan masa mudanya diusianya yang hampir 80 tahun ,
pernah meminta saya untuk menulis biografinya .
disuatu siang ketika itu , kami berkumpul ber 4 dimeja makannya ,
untuk merembug tentang rencana tersebut .
sebuah kehormatan untuk saya ,
meskipun terbesit keraguan karena ada bagian dimana
kami yang berbeda keyakinan ini pasti akan mengalami " kendala " .
dugaan saya tidak meleset ,
karena sangat tidak mungkin bagi saya untuk " masuk "
dalam bagian itu secara jujur . maka saya kemudian
mengundurkan diri dari tim kecil kami dan penulis yang lebih
tepat akhirnya adalah beliau beliau yang sekeyakinan
dan seiman dengan ibu Nelly .
saya tahu mungkin beliau kecewa tetapi saya harus jujur sejak
awal sebelum terlanjur masuk kedalam " aku " beliau yang
dibagian tertentu saya harus tidak jujur pada nurani .
persahabatan kami masih berlanjut setelahnya meskipun
terkadang terhalang kesehatannya yang mengharuskannya
operasi dll dan saya
tidak ingin mengganggu ketenangannya .
pada kesempatan lain ,
kami terlibat obrolan lagi dimeja makannya ,
dengan topik yang berbeda meski ada sedikit " keluhan " tentang
hasil buku biografinya yang menurutnya kurang pas .
saya tahu bahwa problem penulisan sebuah biografi itu memang
paling pas bila langsung ditulis oleh sipemilik riwayat .
dan menjadi " aku " nya orang lain memang terkadang ada
subyektivitas tertentu yang kemudian buat si empunya biografi
menjadikannya sebuah " ganjalan " .
tetapi bukankah saat editing sudah dikonfirmasikan ? entahlah ,
saya hanya menduga si penulis biografi Ibu Nelly bisa saja
" menyelipkan sedikit aku nya " disitu , mungkin ?
dan siang itu kami berpisah dengan sebuah janji akan ke
karaoke ( ! ) satu saat , karena ada 1 lagu kesayangannya
yang akan dinyanyikannya atau mungkin
saya yang harus " ketiban sampur " ?
tetapi manusia boleh merencana , kesepakatan itu adalah
sekitar 3-4 tahun silam . kesibukan masing masing menjadi
penghalangnya dan baru pada tanggal
10 April 2018 yang lalu terlaksana .
( saya berusaha menepatinya sebelum Agustus nanti
saya sebulan berada jauh dari tanah air ) .
dengan bantuan alat penyangga untuk berjalan ,
selasa tanggal 10 April yl ibu Nelly dan kami ber 3
menghabiskan beberapa jam disebuah karaoke .
keinginannya terkabul ... " I Can't Stop Loving You " bergema ,
meski dengan vocal yang lemah karena gangguan
tenggorokan , saya melihat binar binar dimatanya seolah
lagu itu memberinya kekuatan .
saya tahu untuk siapa lagu itu beliau dedikasikan ,
sebagaimana dalam biografinya , saya melihat
sebuah kekuatan yang bernama cinta memang
tidak lekang oleh waktu ..
bagaimanapun janji telah saya penuhi ,
semoga kegembiraan kegembiraan kecil semacam ini
bisa membuatnya lebih bahagia ..
setelah karaoke , kami meluncur kearah Klenteng di
Jalan Martadinata , Kotalama sebab menurut beliau
konon disitu " ada rujak cingur yang enak " ..
saya lewatkan di Talun atau Jalan Arif Rahman Hakim dan
tidak sengaja saya menunjuk kesebelah kanan saya sambil berseru :
" Itu lho rumah kuno yang sekarang ditempati
Gulai Kepala Ikan yang terkenal " , dengan maksud sekedar
untuk informasi saja .
diluar dugaan beliau justru meminta saya untuk kesitu dan
dengan bersorak gembira beliau berkata
" Lho ... ya itu yang saya cari selama ini ... " .... ( ? )
maka kami ber4 siang itu batal Rujak Cingur dan
berganti dengan Gulai Kepala Ikan Mas Agus
( tentang ini akan saya tulis terpisah ya .. ) .
jam 5 sore kami baru tiba kembali dirumah masing masing ,
saya lega bahwa ternyata kombinasi
I Can't Stop Loving You dan Gulai Kepala Ikan adalah
ramuan ajaib yang bisa membuat Ibu Nelly siang itu
terlihat ceria dan gembira ....
tetapi siapa tahu kegembiraan beliau mungkin belum bisa
menggantikan kekecewaannya pada
pengunduran diri saya dalam tim penulisan biografinya .
tentu harapan saya , semoga lagu
" I Can't Stop Loving You " tadi sudah menghiburnya
( dimana saya hanya sesekali " membantu vocalnya "
ketika beliau menunjuk pada tenggorokannya
yang memang sedang bermasalah ) .
apakah saya pribadi juga baper dengan lagu lawas ini ?
tentu saja jawabannya tidak akan saya tulis disini hehehe ...
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , April 2018 )
kecantikan masa mudanya diusianya yang hampir 80 tahun ,
pernah meminta saya untuk menulis biografinya .
disuatu siang ketika itu , kami berkumpul ber 4 dimeja makannya ,
untuk merembug tentang rencana tersebut .
sebuah kehormatan untuk saya ,
meskipun terbesit keraguan karena ada bagian dimana
kami yang berbeda keyakinan ini pasti akan mengalami " kendala " .
dugaan saya tidak meleset ,
karena sangat tidak mungkin bagi saya untuk " masuk "
dalam bagian itu secara jujur . maka saya kemudian
mengundurkan diri dari tim kecil kami dan penulis yang lebih
tepat akhirnya adalah beliau beliau yang sekeyakinan
dan seiman dengan ibu Nelly .
saya tahu mungkin beliau kecewa tetapi saya harus jujur sejak
awal sebelum terlanjur masuk kedalam " aku " beliau yang
dibagian tertentu saya harus tidak jujur pada nurani .
persahabatan kami masih berlanjut setelahnya meskipun
terkadang terhalang kesehatannya yang mengharuskannya
operasi dll dan saya
tidak ingin mengganggu ketenangannya .
pada kesempatan lain ,
kami terlibat obrolan lagi dimeja makannya ,
dengan topik yang berbeda meski ada sedikit " keluhan " tentang
hasil buku biografinya yang menurutnya kurang pas .
saya tahu bahwa problem penulisan sebuah biografi itu memang
paling pas bila langsung ditulis oleh sipemilik riwayat .
dan menjadi " aku " nya orang lain memang terkadang ada
subyektivitas tertentu yang kemudian buat si empunya biografi
menjadikannya sebuah " ganjalan " .
tetapi bukankah saat editing sudah dikonfirmasikan ? entahlah ,
saya hanya menduga si penulis biografi Ibu Nelly bisa saja
" menyelipkan sedikit aku nya " disitu , mungkin ?
dan siang itu kami berpisah dengan sebuah janji akan ke
karaoke ( ! ) satu saat , karena ada 1 lagu kesayangannya
yang akan dinyanyikannya atau mungkin
saya yang harus " ketiban sampur " ?
tetapi manusia boleh merencana , kesepakatan itu adalah
sekitar 3-4 tahun silam . kesibukan masing masing menjadi
penghalangnya dan baru pada tanggal
10 April 2018 yang lalu terlaksana .
( saya berusaha menepatinya sebelum Agustus nanti
saya sebulan berada jauh dari tanah air ) .
dengan bantuan alat penyangga untuk berjalan ,
selasa tanggal 10 April yl ibu Nelly dan kami ber 3
menghabiskan beberapa jam disebuah karaoke .
keinginannya terkabul ... " I Can't Stop Loving You " bergema ,
meski dengan vocal yang lemah karena gangguan
tenggorokan , saya melihat binar binar dimatanya seolah
lagu itu memberinya kekuatan .
saya tahu untuk siapa lagu itu beliau dedikasikan ,
sebagaimana dalam biografinya , saya melihat
sebuah kekuatan yang bernama cinta memang
tidak lekang oleh waktu ..
bagaimanapun janji telah saya penuhi ,
semoga kegembiraan kegembiraan kecil semacam ini
bisa membuatnya lebih bahagia ..
setelah karaoke , kami meluncur kearah Klenteng di
Jalan Martadinata , Kotalama sebab menurut beliau
konon disitu " ada rujak cingur yang enak " ..
saya lewatkan di Talun atau Jalan Arif Rahman Hakim dan
tidak sengaja saya menunjuk kesebelah kanan saya sambil berseru :
" Itu lho rumah kuno yang sekarang ditempati
Gulai Kepala Ikan yang terkenal " , dengan maksud sekedar
untuk informasi saja .
dengan bersorak gembira beliau berkata
" Lho ... ya itu yang saya cari selama ini ... " .... ( ? )
maka kami ber4 siang itu batal Rujak Cingur dan
berganti dengan Gulai Kepala Ikan Mas Agus
( tentang ini akan saya tulis terpisah ya .. ) .
jam 5 sore kami baru tiba kembali dirumah masing masing ,
saya lega bahwa ternyata kombinasi
I Can't Stop Loving You dan Gulai Kepala Ikan adalah
ramuan ajaib yang bisa membuat Ibu Nelly siang itu
terlihat ceria dan gembira ....
tetapi siapa tahu kegembiraan beliau mungkin belum bisa
menggantikan kekecewaannya pada
pengunduran diri saya dalam tim penulisan biografinya .
tentu harapan saya , semoga lagu
" I Can't Stop Loving You " tadi sudah menghiburnya
( dimana saya hanya sesekali " membantu vocalnya "
ketika beliau menunjuk pada tenggorokannya
yang memang sedang bermasalah ) .
apakah saya pribadi juga baper dengan lagu lawas ini ?
tentu saja jawabannya tidak akan saya tulis disini hehehe ...
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , April 2018 )
01 . Ibu Nelly dalam lukisan , masa muda
02 . salah satu koleksi lukisannya
03 . kediamannya
04 . gulai mas Agus
05 . take order, Ibu Nelly kiri & kerabatnya dikanan
( dan seperti biasa ,
yang njepret tentu saja tidak perlu ada difoto )
( dan seperti biasa ,
yang njepret tentu saja tidak perlu ada difoto )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar