( Photos by : Titiek Hariati , Melbourne 2016 )
01 . salah satu cafe legendaris Melbourne yang selalu padat
02 . kedai bunga segar
03 . brunetti , italian cafe ( 01 )
04 . brunetti , italian cafe ( 02 )
05 . ikan segar di pasar
06 . trem listrik antik yang masih difungsikan
07 . country road ( 01 )
08 . country road ( 02 )
09 . berbagai bangsa , budaya , kuliner , sovenir ,
cafe dll di Night Market ( 01 )
10 . - sda - ( 02 )
11 . - sda - ( 03 )
12 . - sda - ( 04 )
13 . Elizabeth Arcade .
14 . China Town Gate .
15 . Chadstone Mall ( 01 )
16 . Chadstone Mall ( 02 )
17 . Buku Harian Militer di Museum Pahlawan Melbourne
18 . skydeck , melihat Melbourne dari lantai 100 .
19 . pengamen chinese ( 01 )
20 . pengamen chinese ( 02 )
21. Great Ocean dengan gemuruh ombaknya ... !
.. " Melbourne , Melbourne " ..
( 30 of 30 )
Mengapa Harus Saya Tulis Dalam 30 Sekuel ?
berbeda dengan tujuan wisata atau petualangan lainnya ,
Melbourne bagi saya punya PLUS yang membuat saya
penasaran dan berkata pada diri sendiri
" saya harus membuktikannya ! " .
lho , membuktikan apa nya ? konon menurut versi
The Economist Intelligence Unit , kota yang satu ini terpilih secara
6 kali berturut turut sebagai
" Kota Paling Layak Huni Dunia " diantara 140 kota dunia
yang disurvey . bahkan dalam Laporan Kelayakan Huni Global 2017
yang terakhir , sekali lagi Melbourne terpilih sebagai
yang terlayak untuk dihuni ( KOMPAS . com )
adapun penilaiannya didasarkan pada 5 katagori utama yaitu
Stabilitas , Perawatan Kesehatan , Budaya , Lingkungan dan
Pendidikan serta Infra Struktur !
pada era tahun 2002 - 2004 serta 2011 Melbourne juga terpilih
secara bersamaan dengan Vancouver , Kanada .
dibawah itu ada nama nama kota dunia lainnya yang juga
dianggap
paling layak huni yaitu Vienna
( waa ... jadi kangen lagi niii ... ) ,
Toronto , Calgary , Adelaide , Perth , Auckland ,
Helsinski dan Hamburg .
maka ketika saya benar benar berpeluang ke Melbourne ,
saya ingin " mencicipi " atmosfer nya yang konon nyaman itu
dan karenanya saya secara telaten memecah
tulisannya menjadi 30 sekuel !
hanya dua hal yang saya tidak bisa mencicipinya secara
langsung yaitu Perawatan Kesehatan dan Pendidikan sebab
saya " tidak sempat sakit dan berurusan dengan
lembaga pendidikan manapun " hehehe ..
tetapi mengamatinya tentu saja saya bisa dan saya lihat
memang dua hal tersebut sangat memadai .
beberapa mahasiswa
kita yang sedang study disana maupun sudah bekerja disana
memberikan " kesaksian " bahwa hingga study mereka selesai
dan mendapat pekerjaan serta ijin tinggal tetap memang
tidak mudah tetapi ketika itu semua tercapai ,
mereka berpeluang memiliki tingkat kehidupan yang
lumayan bahkan untuk ukuran sebagai bujangan .
tentu saja kenyamanan ini semoga tidak membuat mereka
enggan balik ketanah air hehehe ...
tentang lingkungan , saya memang bisa bernafas lega di
Melbourne yang bukan saja karena jumlah kendaraan yang
sedikit di jalan2 serta minus motor ,
juga kehijuannya yang membuat Melbourne seperti kota
dalam sebuah kebun raya !
tentang keamanan , saya beberapa kali pulang cukup larut
dengan trem atau bus terakhir karena apartemen tempat
menginap saya kebetulan terletak paling ujung dan
merupakan stasiun terakhir bagi bus atau trem sehingga
membutuhkan perjalanan yang lumayan jauh ,
tetapi tidak ada hal yang membuat saya cemas dan saya selalu
memilih duduk dibelakang pengemudi hehehe ..
mengenai budaya , Melbourne memiliki agenda yang sangat padat
baik itu pameran2 , ceramah2 , pertunjukan2 , dll sehingga
kapanpun orang datang disana akan selalu berkesempatan
menyaksikan sesuatu gelar budaya .
juga museum2 , gedung2 bersejarah dll sepanjang tahun
dibuka untuk wisatawan2nya . dan penduduk asli , aborigin , juga
memiliki berbagai event budaya yang menarik terutama
bagi turis manca . sebab meskipun benua yang satu ini penghuninya
bermulti budaya tetapi tetap saja budaya asli aborigin
memiliki magnetnya yang lebih besar !
bicara fasilitas , hampir saya tidak menemukan cela atau celah ,
terutama transpotasi , kecuali hal hal kecil yang
bersifat individuil . sampaipun disebuah taman , saya urung duduk
disebuah bangku panjang yang kosong karena
disitu tertulis
" Bangku Khusus Untuk Penunggu Para Pengunjung Taman " .
padahal saya disitu tidak menunggu siapa2
alias hanya ingin " tenguk2 sendiri " hehehe ..
atau dalam trem selalu ada bangku2 dibaris pertama untuk yang
manula atau cacat yang dikosongkan meski trem atau bus sedang
padat dan kebetulan tidak ada penumpang manula atau cacat .
inilah antara lain alasan mengapa saya
membuatnya dalam 30 sekuel .
.. " Mana Lebih Nyaman
Solo atau Duo Traveling " .. ?
bepergian jauh atau ke manca dengan teman atau kerabat
atau pasangan atau sendirian itu bergantung kepada
Apa dan Bagaimana nya .
tentu saja berdua akan lebih asyik apalagi kalau itu
sebuah perjalanan bulan madu .
tetapi dengan kerabat atau teman , harus dipastikan bahwa
meskipun ada batasan2 privasi tertentu .
naa .. kalau ragu ragu bahwa patnership selama perjalanan
tersebut tidak akan berjalan mulus karena pengalaman2
dimasa lalu yang kurang menyenangkan dengan ybs ,
maka lebih baik lakukan sendiri saja perjalanannya hehehe ..
Solo-Traveller / ST ini juga menyenangkan sebab
kebebasan menentukan destinasi , program , pengeluaran dll
tidak ada yang harus dimintai pertimbangan
atau persetujuan .
You Can Do As You Like .
tetapi memang ST ini juga memiliki resiko seperti
kemampuan mengatasi sendiri kesulitan yang bisa terjadi selama
perjalanan atau petualangan misal :
sakit , kecelakaan , tersesat dll .
namun mengapa takut tersesat ketika kita tahu bahwa
tersesat adalah anugerah agar kita menjadi lebih tahu hal2
atau tempat2 tertentu yang diluar rencana atau bayangan ?
bukankah itu memperkaya dan menjadikan
kita lebih kuat ?
naa .. siapkan tas punggung , isi dengan yang penting2 dan
seperlunya saja , kamera misalnya , jangan membebani diri
dengan bawaan yang bisa membawa kesulitan
misal bumbu pecel dll .. !
tinggalkan segala kenyamanan rumah dan bersiaplah
dengan ketidaknyamanan yang mungkin timbul diperjalanan .
periksa kelengkapan dokumen dengan seksama dan
taruh ditempat yang aman / mudah diawasi ,
buatlah gelang dengan catatan tertentu untuk yang
punya alergi misal penicilin dll agar cepat terlihat disaat darurat .
dan tentu saja selama perjalanan nanti :
" Trust No One "
meskipun kita tetap netral atau wajar pada setiap orang ,
sebab Solo Traveller hanya memiliki 1 pelindung yaitu Allah.. !
naaa , bila sudah siap ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar