kemarin , 22 Nopember adalah
soft opening Paolo ( Fest ) .
tersembunyi dibelakang BNS Batu melewati jalan
yang lumayan sempit kalau harus berpapasan ,
maka kehadirannya seolah sebuah dreamland ditengah
kehijauan dan alam Batu yang
memang sudah cantik !
bisa saja terkait dengan Brazil atau Italy atau
apapun itu , bahkan Shakespeare juga bilang
" apalah arti sebuah nama " hehehe ..
bahkan kalaudiotakatik kedalam bahasa Arema yang
walikan itu bisa saja Paolo
punya arti " laopo "
atau " ngapain " , naaa .. pusing ?
( meski bisa saja kurang kalau Paolo sedang
kebanjiran kastamer ) , kita sudah langsung diberi
nutrisi mata , a breathtaking spot !
jalan masuknya yang bergaya lengkung
mengingatkan pada gaya klasik bangunan bangunan
Eropa maupun Timur Tengah dan ditanah air bahkan
keraton keraton seperti Yogyapun
memakai gaya ini .
apakah terinspirasi gerbang Arc de Triomphe atau
sederhana saja diadopsi dari gaya serupa
yang banyak ditemukan di Bali ,
semuanya sah sah saja sebab ide dan
imajinasi batasnya hanyalah langit !
kita dimanjakan dengan luasnya ruangan
dan disebelah belakang ditemukan beberapa
ruangan VIP plus sebuah stage yang bisa saja untuk
berbagai event nantinya .
melirik keatas , tentu saja tidak saya sia siakan
meskipun cuaca mendung untuk
jepratjepret di rooftopnya . sayang sekali ya tidak dapat makan siang disitu ..
ini taklah membuat saya heran karena senada
dengan Latar Ijen yang juga mengesankan sebuah
luxury meskipun bagi saya kemewahan Paolo
adalah terletak pada alam sekitarnya yang
tidak ditemukan di Latar Ijen !
jeprat jepret di rooftop sambil menunggu
pesanan datang
dimeja saya dilantai bawah , saya bertemu dengan
mbak Cindy yang konon adalah Arsitek yang
" urun rembug dan ide " pada pembangunan dan gaya Paolo ini
( terima kasih secara khusus
karena sudah membantu saya untuk beberapa
jepretan narsis saya hehehe .. ) .
obrolan kami cukup asyik ditengah " ancaman "
mendung tebal di rooftop yang nampak
" agak seram " tetapi indah itu !
oya .. bicara tentang menu menunya ,
Paolo memang mengakomodir segala selera
dan usia . jadi kalau menu menunya dari
barat sampai ke timur ,
itu agaknya sesuai dengan konsep Paolo sebagai
sebuah tempat menikmati kwalitas waktu
bersama keluarga !
umumnya suami isteri bekerja seharian
diluar rumah dan
waktu untuk kebersamaan terutama
dengan anak anak tersisa hanya weekend ) .
oya .. saking asyiknya ngobrol dengan mbak Cindy
sampai lupa bahwa bisa saja pesanan menu
saya sudah menunggu dimeja lantai bawah .
btw pada mbak Cindy saya sempat " usulkan "
agar Paolo kedepan punya sedikit Playground untuk anak anak dan juga bikin
Weekly Music Program yang menampung
beberapa macam genre musik
misal Sabtu untuk jazz , Minggu untuk pop ,
Senin untuk keroncong dll supaya
kastamer dengan selera genre musik tertentu
bisa rutin datang dihari
yang dia pilih !
( mengingatkan saya pada sebuah cafe
di Senggigi yang dalam dua hari menginap disana
saya mendapat suguhan dua genre
musik yang berbeda tiap harinya dan kebetulan
saya sukai , yakni Jazz dan Rock sehingga keduanya
bisa saya nikmati )
lebih bisa dinikmati panoramanya .
dan saat saya turun kelantai bawah dan
ternyata menu menu arah Italy saya sudah menunggu
dimeja .( semoga saja kedepan ada Wiener Schnitzel
atau Gulash kesukaan saya ya hehehe .. ) .
maka untuk LHAR nya Paolo ,
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa )
skala 1-10
saya berikan 7 meskipun ada tambahan saran yaitu
tersedianya payung dari tempat parkir kearah dalam
yang saat hujan lumayan basah ..
( kemarin kebetulan belum saya lihat ) .
naa .. Batu memang dikepung cafe cafe yang menjual
panorama sebagai primadonanya , sebut saja sejak di
area mBeji kita sudah bertemu dengan
Royal 360* , Brawijaya Garden Resto ,
Rumah Susu di
Panderman Hill , Monstra Cafe , Jambu Bowl ,
Kanvill ,La Coco dll dan belum lagi hotel hotelnya
yang menawarkan cafe dengan panorama luar biasa !
maka menghadapi ketatnya persaingan ini
sudah tentu Paolo ( semoga ) tidak
jalan ditempat karena selera dan
kebutuhan kastamer juga berkembang
seiring tuntutan jaman !
tengok misalnya cafe cafe dilantai atas apartemen
Begawan , atau juga Bumi Langit Resto ,
termasuk cafe cafe yang menjual
padang golf sebagai daya tariknya seperti
Djati Lounge dan Ombe Kofie . ( buat yang penasaran ,
semua diatas tadi bisa dibaca di baca diblog
yang sudah saya buat sejak 2008 ini )
naa .. penasaran ?
buat yang berniat weekend ke BNS bisa sekaligus masuk
dijalan kecil samping BNS dan ikuti jalan tsb hingga
sampai di healing spot : Paolo ,
yukkkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 23.11.22 )
keterangan foto :
01 . lengkungan cantik
02 . rooftop ..
03 . menikmati oxygen
04 . jangan tanya artinya ..
***
05 . makin jauh makin cantik
06 . duduk didepan juga nyaman
07 . lengkungan itu !
***
08 . dari atas ( 01 )
09 . dari atas ( 02 )
10 . dari atas ( 03 0
***
11 . order here
12 .jalan masuk utama
13 . atmosfer
***
14 . cover
15 . main course
16 . minuman
***
17 . susu nagasari ?
18 . ringan , tak harus sampai kenyang ..
19 . menu meja saya
***
20 . teras belakang
21 . stage
22 . polisi polisi ?
***
23 . logo
24 . penyambut tamu
25 . paolo ..
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar