dengan dilarangnya para mudikers untuk berlebaran
dikampung halaman ,
maka saya " ketiban sampur " untuk menjadi
" duta pengantaran amanah " dari
para kerabat yang tidak bisa mudik .
ada yang menitipkan amanah berupa angpao ,
barang bahkan berupa tugas tertentu untuk
kerabatnya yang berada didekat tempat tinggal saya
atau setidaknya se kabupaten dengan saya ( ups ... ! ) .
amanah yang masih disekitar kota Malang
agaknya tidak masalah sebab saya tidak perlu
punya persiapan khusus kecuali bahwa
diluar rumah minimal harus bermasker
dan bersarung tangan .
tetapi ketika ada satu tugas khusus di
Malang Selatan, saya tidak bisa hanya bermasker
dan bersarung tangan . tugasnya :
membersihkan beberapa makam leluhur dan
kerabat dekat terutama yang
anak cucunya tidak bisa mudik ... !
makam yang ada di kota Malang sudah saya
selesaikan pada pagi hari HH alias tepat pada
hari lebaran selepas sholat Ied dirumah .
selanjutnya berangkat kearah Malang Selatan
yang berjarak sekitar 60km . persiapan peralatan
dalam mobil lebih mirip persiapan camping .
cadangan masker , sarung tangan , jilbab ,
baju , hand sanitizer , air mineral , sabun cair ,
piring , gelas , handuk , sendok garpu ,
payung , jas hujan , dll seabreg !
mengapa harus segitunya ?
namanya saja akan melewati check point di
beberapa tempat , yang kita tidak tahu hasilnya ,
kalau ternyata ada yang alat ukur suhunya
" koslet " dan tiba tiba dinyatakan reaktif maka
setidaknya ada persiapan hahaha ..
juga peralatan makan minum pribadi itu vital
mengingat potensi penularan sangat mungkin
dari peralatan tertentu diluar rumah kita ..
melewati Ijen Boulevard tampak lengang hingga
pemakaman Kasin yang terlihat padat !
untungnya masih banyak relawan2 pembersih
makam yang mengais rizki dari para peziarah
sehingga saya tidak harus turun tangan sendiri
disaat virus ada dimana mana .
lepas dari makam Kasin , langsung menuju
Sumawe yang disepanjang jalan mulai
tampak aktivitas silaturahmi antar warga desa
meskipun tidak sepadat normalnya .
tetapi memasuki arah jurang Pletes ,
kembali sangat lengang hingga Sumawe .
tidak banyak yang dapat dilakukan di makam
karena ternyata tidak ada relawan yang biasanya
membantu memotong
semak atau tanaman2 liar ..
sedih , peralatan yang dibawa tidak memadai
karena tidak adanya ' pacul , arit , linggis , boding '
kecuali cetok kecil dan pisau dapur dan
membawa serta harapan akan adanya
" relawan lokal " yang biasanya membantu
' babat babat ' tanaman liar disekitar makam ...
maka hanya sedikit semak liar yang dapat
dibersihkan , selebihnya hanya bisa
memberikan doa karena musim hujan nampaknya
mendominasi area makam dengan
tumbuhan liar yang luar biasa rimbunnya ..
ya Allah , semoga pada hari " normal " tepatnya
" new normal " nanti masih bisa kembali
untuk merawat area ini dengan bantuan peralatan
dan tenaga yang memadai ..
pada perjalanan pulang sengaja tidak melewati
route saat berangkat tetapi lanjut 20 km
arah JLS , Jalur Lingkar Selatan !
melewati sekitar 15 pantai di garis pantai selatan ,
lurus hingga Balekambang dan mengambil
route Gondanglegi menuju Malang .
panorama berganti dari lautan memasuki
hutan lebat sehingga ada atmosfer sedikit mistis ...
ini salah satu daya tarik Malang Selatan
disamping lautnya yang berombak dahsyat !
beberapa bulan terkurung dirumah , rasanya saya
mendapat pelepasan dan menghirup
oxygen segar meski ber masker ..
ternyata saya hanya melewati satu check point
sebelum memasuki gerbang Sendang Biru
dengan pengukuran suhu tubuh dan pencatatan
nama dan alamat serta nomor HP oleh
petugas disitu . 5 pantai yang saya singgahi
secara acak dan hanya beberapa saat ,
ternyata semuanya lengang kecuali di pantai
Ungapan yang siang itu ada sekitar
lima kendaraan ber nopol N .
warung2 sudah tentu tutup semua , hanya satu
yang buka karena berjualan mamin yang tidak
harus dimasak kecuali hanya
Cup Mie dan Degan .
tetapi tampaknya pengunjung yang hanya
5 kendaraan ini maklum dan bersedia menikmati
apa yang ada daripada tidak ada sama sekali
yang harus disantap dihari
lebaran pertama ini hehehe ...
saya tiba kembali dirumah sekitar setelah Ashar
dan seperti biasanya saya mandi super bersih
dan memasukkan baju2 bekas pakai langsung
ke mesin cuci . setelahnya barulah saya
mengepel rumah dll . pembalikan ini selalu saya
lakukan sejak wabah melanda ,
sehingga rumah terjaga keamanannya ,
setidaknya ini versi saya .
PSBB memang sebuah upaya untuk menekan
penyebaran covid19 tetapi semuanya pada akhirnya
kembali pada masing2 individu bagaimana
cara membentengi diri dan keluarga serta
lingkungannya ....
petugas di jalan jalan tidak dapat memonitor dari
rumah ke rumah berapapun jumlah petugas yang ada
kelak jika PSBB sudah dihapuskan dan
kita memasuki New Normal Era ,
disaat pasar , mall , toko2 , pabrik2 , sekolah2 dll
kembali dibuka seperti biasa ,
maka hanya waktu yang akan menjawab apakah
kita memang sudah bisa menjadi
bangsa yang mampu berlaku Preventive
dan bukan bangsa yang bersikap Curative ..
mari kita lihat bersama ..
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , 27 .05. 20 )
keterangan foto :
dikampung halaman ,
maka saya " ketiban sampur " untuk menjadi
" duta pengantaran amanah " dari
para kerabat yang tidak bisa mudik .
ada yang menitipkan amanah berupa angpao ,
barang bahkan berupa tugas tertentu untuk
kerabatnya yang berada didekat tempat tinggal saya
atau setidaknya se kabupaten dengan saya ( ups ... ! ) .
agaknya tidak masalah sebab saya tidak perlu
punya persiapan khusus kecuali bahwa
diluar rumah minimal harus bermasker
dan bersarung tangan .
tetapi ketika ada satu tugas khusus di
Malang Selatan, saya tidak bisa hanya bermasker
dan bersarung tangan . tugasnya :
membersihkan beberapa makam leluhur dan
kerabat dekat terutama yang
anak cucunya tidak bisa mudik ... !
selesaikan pada pagi hari HH alias tepat pada
hari lebaran selepas sholat Ied dirumah .
selanjutnya berangkat kearah Malang Selatan
yang berjarak sekitar 60km . persiapan peralatan
dalam mobil lebih mirip persiapan camping .
baju , hand sanitizer , air mineral , sabun cair ,
piring , gelas , handuk , sendok garpu ,
payung , jas hujan , dll seabreg !
mengapa harus segitunya ?
namanya saja akan melewati check point di
beberapa tempat , yang kita tidak tahu hasilnya ,
kalau ternyata ada yang alat ukur suhunya
" koslet " dan tiba tiba dinyatakan reaktif maka
setidaknya ada persiapan hahaha ..
juga peralatan makan minum pribadi itu vital
mengingat potensi penularan sangat mungkin
dari peralatan tertentu diluar rumah kita ..
melewati Ijen Boulevard tampak lengang hingga
pemakaman Kasin yang terlihat padat !
untungnya masih banyak relawan2 pembersih
makam yang mengais rizki dari para peziarah
sehingga saya tidak harus turun tangan sendiri
disaat virus ada dimana mana .
lepas dari makam Kasin , langsung menuju
Sumawe yang disepanjang jalan mulai
tampak aktivitas silaturahmi antar warga desa
meskipun tidak sepadat normalnya .
tetapi memasuki arah jurang Pletes ,
kembali sangat lengang hingga Sumawe .
tidak banyak yang dapat dilakukan di makam
karena ternyata tidak ada relawan yang biasanya
membantu memotong
semak atau tanaman2 liar ..
sedih , peralatan yang dibawa tidak memadai
karena tidak adanya ' pacul , arit , linggis , boding '
kecuali cetok kecil dan pisau dapur dan
membawa serta harapan akan adanya
" relawan lokal " yang biasanya membantu
' babat babat ' tanaman liar disekitar makam ...
maka hanya sedikit semak liar yang dapat
dibersihkan , selebihnya hanya bisa
memberikan doa karena musim hujan nampaknya
mendominasi area makam dengan
tumbuhan liar yang luar biasa rimbunnya ..
ya Allah , semoga pada hari " normal " tepatnya
" new normal " nanti masih bisa kembali
untuk merawat area ini dengan bantuan peralatan
dan tenaga yang memadai ..
pada perjalanan pulang sengaja tidak melewati
route saat berangkat tetapi lanjut 20 km
arah JLS , Jalur Lingkar Selatan !
lurus hingga Balekambang dan mengambil
route Gondanglegi menuju Malang .
panorama berganti dari lautan memasuki
hutan lebat sehingga ada atmosfer sedikit mistis ...
ini salah satu daya tarik Malang Selatan
disamping lautnya yang berombak dahsyat !
beberapa bulan terkurung dirumah , rasanya saya
mendapat pelepasan dan menghirup
oxygen segar meski ber masker ..
ternyata saya hanya melewati satu check point
sebelum memasuki gerbang Sendang Biru
dengan pengukuran suhu tubuh dan pencatatan
nama dan alamat serta nomor HP oleh
petugas disitu . 5 pantai yang saya singgahi
secara acak dan hanya beberapa saat ,
ternyata semuanya lengang kecuali di pantai
Ungapan yang siang itu ada sekitar
lima kendaraan ber nopol N .
warung2 sudah tentu tutup semua , hanya satu
yang buka karena berjualan mamin yang tidak
harus dimasak kecuali hanya
Cup Mie dan Degan .
tetapi tampaknya pengunjung yang hanya
5 kendaraan ini maklum dan bersedia menikmati
apa yang ada daripada tidak ada sama sekali
yang harus disantap dihari
lebaran pertama ini hehehe ...
dan seperti biasanya saya mandi super bersih
dan memasukkan baju2 bekas pakai langsung
ke mesin cuci . setelahnya barulah saya
mengepel rumah dll . pembalikan ini selalu saya
lakukan sejak wabah melanda ,
sehingga rumah terjaga keamanannya ,
setidaknya ini versi saya .
PSBB memang sebuah upaya untuk menekan
penyebaran covid19 tetapi semuanya pada akhirnya
kembali pada masing2 individu bagaimana
cara membentengi diri dan keluarga serta
lingkungannya ....
petugas di jalan jalan tidak dapat memonitor dari
rumah ke rumah berapapun jumlah petugas yang ada
kelak jika PSBB sudah dihapuskan dan
kita memasuki New Normal Era ,
disaat pasar , mall , toko2 , pabrik2 , sekolah2 dll
kembali dibuka seperti biasa ,
maka hanya waktu yang akan menjawab apakah
kita memang sudah bisa menjadi
bangsa yang mampu berlaku Preventive
dan bukan bangsa yang bersikap Curative ..
mari kita lihat bersama ..
keterangan foto :
01 . saya di pantai Ungapan yang lengang
02 . saya di Sendang Biru yang sepi
03 . pantai Ungapan yang senyap ( 01 )
04 . teluk mini ..
05 . jembatan kearah JLS
06 . konservasi kura2 di Bajul Mati
07 . warung Kembar di Bajul Mati yang tutup ..
08 . Ungapan cantik yang senyap ( 02 )
09 . Nyiur melambai di Ungapan ( 03 )
10 .dua penduduk lokal
santai bermain catur dihari lebaran
11 . perahu2 tak bertuan di Sendang Biru ..
12 . perahu2 tidak melaut di Sendang Biru ..
13 . masih pantai Ungapan .. ( 04 )
14 . tidak pernah bosan di Ungapan .. ( 05 )
15 . memang cantik , Ungapan .. ( 06 )
16 . penunjuk jalan ( 01 )
17 . penunjuk jalan ( 02 )
18 . arah pantai Kondang Merak yang masih
dalam pembangunan atau renovasi
19 . jembatan arah ke JLS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar