ada isu menarik diseputar dampak wabah covid19
yakni bakal adanya ledakan bayi 7-9 bulan lagi .. wow .. !
tentu bisa dimaklumi bahwa kalau
biasanya suami isteri bertemunya dirumah
" sak nyuk sak nyuk " karena masing masing sibuk
dan sudah pada capek ,
tiba tiba ber pekan pekan mereka saat ini 24 jam
bisa " kruntelan " .. ( maaf , bagi pembaca yang
bukan suku Jawa , silahkan membuka
mbah google untuk mencari tahu bahasa bahasa alien
saya yang terdengar aneh mungkin .. ) .
naa .. setelah mereka puas nonton TV , masak didapur ,
bermain dengan anak anak atau nge game ,
baca koran atau buku atau ngublek HP ,
maka ujung2nya bertemu di tempat tidur !
lha kira2 apa yang bisa terjadi ? maka ,
kekhawatiran diatas cukup beralasan bahwa Indonesia
bakal ketambahan penduduk sekitar 10-15% lagi ,
waduh..
memiliki anak memang sebuah kebahagiaan
apalagi bagi pasangan2 yang sudah mendamba
sejak lama . tetapi akan timbul masalah bila
kemudian lahir anak anak yang
" tidak direncanakan " dan dari sisi ekonomi
ternyata menambah beban terutama bagi
pasangan2 yang berpenghasilan dibawah
rata rata minimal UMR ataupun
pekerjaannya tidak menentu .
banyak anak banyak rejeki rasanya sudah harus
dikoreksi , karena jaman sudah menuntut lebih .
masih banyaknya kasus2 stunting maupun
anak anak yang terlantar dll adalah
contoh contoh permasalahan sosial yang tidak
sederhana akibat adanya ketidak seimbangan
antara pendapatan dan kebutuhan .
bukan rahasia bahwa mereka yang berpenghasilan
minim justru lebih banyak memiliki anak ,
karena kita juga paham bahwa
" hiburan paling mudah dan murah " adalah
" bikin anak " ... hehe ..
tetapi peluang meraih sebuah kwalitas hidup yang
memadai tentulah bukan perkara mudah .
maka , ini adalah sebuah tantangan bagi para
pakar ataupun kementerian dan dinas terkai
untuk membangkitkan atau
menyegarkan kembali gerakan nasional yang dulu
kita tidak asing dengan program
Keluarga Berencana .
penggratisan layanan KB dan pengobatan gratis
selama kehamilan hingga kelahiran
anak pertama dan kedua ( saja ) barangkali bisa
mengurangi dampak negatif dari lahirnya
bayi bayi yang " kurang dikehendaki " atau
karena " kecelakaan " !
jangan sampai baby boom mengakibatkan
banyaknya kasus kasus bayi ditemukan dalam
kardus atau dalam got , akibat ketidak siapan
pasangan untuk menanggungnya baik
secara moril maupun materiil .
diakui , corona rupanya memiliki banyak
permasalahan sosial akibat penerapan PSBB .
mulai melonjaknya angka pengangguran ,
kolapsnya usaha2 , meningkatnya kejahatan akibat lapar ,
banyaknya yang tidak jujur bahwa
dirinya terkena covid19 karena takut dipecat
ataupun dikucilkan masyarakat ,
phobia pada pemakaman jenazah bahkan
yang bukan meninggal karena corona , dll dll dan
sekarang ditambah adanya " ancaman " baby boom .. !
komplit sudah permasalahannya !
nah .. buat pembaca , silahkan ber siap2 saja ya
untuk bertambah momongan , atau ponakan , atau
sepupu atau bahkan cucu dalam waktu
6 sampai 7 bulan lagi !
( kebetulan saya belum ber cucu ,
jadi yang terjadi pada saya justru sebaliknya ,
saya doakan mudah2an 7-8 bulan lagi saya sudah
akan menjadi eyang hehehe ... )
... aamiin ...
yakni bakal adanya ledakan bayi 7-9 bulan lagi .. wow .. !
tentu bisa dimaklumi bahwa kalau
biasanya suami isteri bertemunya dirumah
" sak nyuk sak nyuk " karena masing masing sibuk
dan sudah pada capek ,
tiba tiba ber pekan pekan mereka saat ini 24 jam
bisa " kruntelan " .. ( maaf , bagi pembaca yang
bukan suku Jawa , silahkan membuka
mbah google untuk mencari tahu bahasa bahasa alien
saya yang terdengar aneh mungkin .. ) .
naa .. setelah mereka puas nonton TV , masak didapur ,
bermain dengan anak anak atau nge game ,
baca koran atau buku atau ngublek HP ,
maka ujung2nya bertemu di tempat tidur !
lha kira2 apa yang bisa terjadi ? maka ,
kekhawatiran diatas cukup beralasan bahwa Indonesia
bakal ketambahan penduduk sekitar 10-15% lagi ,
waduh..
memiliki anak memang sebuah kebahagiaan
apalagi bagi pasangan2 yang sudah mendamba
sejak lama . tetapi akan timbul masalah bila
kemudian lahir anak anak yang
" tidak direncanakan " dan dari sisi ekonomi
ternyata menambah beban terutama bagi
pasangan2 yang berpenghasilan dibawah
rata rata minimal UMR ataupun
pekerjaannya tidak menentu .
banyak anak banyak rejeki rasanya sudah harus
dikoreksi , karena jaman sudah menuntut lebih .
masih banyaknya kasus2 stunting maupun
anak anak yang terlantar dll adalah
contoh contoh permasalahan sosial yang tidak
sederhana akibat adanya ketidak seimbangan
antara pendapatan dan kebutuhan .
bukan rahasia bahwa mereka yang berpenghasilan
minim justru lebih banyak memiliki anak ,
karena kita juga paham bahwa
" hiburan paling mudah dan murah " adalah
" bikin anak " ... hehe ..
tetapi peluang meraih sebuah kwalitas hidup yang
memadai tentulah bukan perkara mudah .
maka , ini adalah sebuah tantangan bagi para
pakar ataupun kementerian dan dinas terkai
untuk membangkitkan atau
menyegarkan kembali gerakan nasional yang dulu
kita tidak asing dengan program
Keluarga Berencana .
penggratisan layanan KB dan pengobatan gratis
selama kehamilan hingga kelahiran
anak pertama dan kedua ( saja ) barangkali bisa
mengurangi dampak negatif dari lahirnya
bayi bayi yang " kurang dikehendaki " atau
karena " kecelakaan " !
jangan sampai baby boom mengakibatkan
banyaknya kasus kasus bayi ditemukan dalam
kardus atau dalam got , akibat ketidak siapan
pasangan untuk menanggungnya baik
secara moril maupun materiil .
diakui , corona rupanya memiliki banyak
permasalahan sosial akibat penerapan PSBB .
mulai melonjaknya angka pengangguran ,
kolapsnya usaha2 , meningkatnya kejahatan akibat lapar ,
banyaknya yang tidak jujur bahwa
dirinya terkena covid19 karena takut dipecat
ataupun dikucilkan masyarakat ,
phobia pada pemakaman jenazah bahkan
yang bukan meninggal karena corona , dll dll dan
sekarang ditambah adanya " ancaman " baby boom .. !
komplit sudah permasalahannya !
nah .. buat pembaca , silahkan ber siap2 saja ya
untuk bertambah momongan , atau ponakan , atau
sepupu atau bahkan cucu dalam waktu
6 sampai 7 bulan lagi !
( kebetulan saya belum ber cucu ,
jadi yang terjadi pada saya justru sebaliknya ,
saya doakan mudah2an 7-8 bulan lagi saya sudah
akan menjadi eyang hehehe ... )
... aamiin ...
( Writing by Titiek Hariati , 04 .05. 20 )
( gambar2 dari google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar