Senin, 21 Mei 2018




 .. " Kisah Kisah Sebutir Kurma " ..
( 01 )
disebuah malam , Nabi Muhammad SAW gelisah dalam
 tidurnya sehingga beberapa kali mengubah posisi tidurnya .
 " Ya Rasulullah , ada apa gerangan engkau sulit tidur ? "
 bertanya istri beliau . beliau bersabda 
" tadi saya telah memakan sebutir kurma yang tergeletak . 
sekarang saya sangat khawatir bahwa kurma itu 
sebenarnya dikirim untuk saya sedekahkan " 
( Maulana Muhammad Zakariyya Al - Kandahlawi , 2003 : 58 
dan dikisahkan ulang oleh 
Soraya Khoirunnisa Halim di Republika.co.id ) .
 kisah pendek ini merupakan cermin kita sekalian ,
 betapa hal yang tampak sederhana dan kecil , 
dimata beliau adalah sesuatu yang besar dan mengganggu
 hatinya akan Halal dan Haram nya .
 padahal dalam keseharian kita , sungguh sering kita
 menghadapi hal hal " kecil / sederhana " yang 
kita sepelekan dan kita anggap " tidak apa apa "
 padahal mungkin saja disitu ada hak hak orang lain
 yang kita langgar . contoh mudah ,
 di perkumpulan2 / pertemuan2 semacam arisan , 
sisa makanan sering menjadi rebutan untuk 
" oleh oleh yang dirumah " tanpa lebih dulu meminta ijin
 tuan rumah yang mungkin saja
 meniatkannya untuk bersedekah pada duafa .
 kita melakukannya dengan sukacita karena
 ber ramai2 dan tanpa rasa bersalah . sungguh ,
 masih banyak lagi contoh lainnya yang melalaikan
 hati kita akan hak2 orang lain .

( 02 ) 
dikisahkan , Ibrahim bin Adham selesai melaksanakan
 ibadah hajinya , berniat untuk mengunjungi 
Masjidil Aqsa di Palestina .
 pada jaman itu belum ada transpotasi modern ,
 sehingga perjalanan dari satu ke lain tempat dapat 
memakan waktu berbulan2 . sebagai bekal ,
 ia mampir kesebuah kedai penjual kurma disamping
 Masjidil Haram dan membeli 1 kg kurma pada penjualnya
 yang sudah tua . saat itulah dia melihat sebutir kurma
 tergeletak dimeja si penjual , 
dan ia mengambil serta memakannya . 
setiba di Masjidil Aqsa setelah menempuh perjalanan 
panjang dan lama , ia pun mencari tempat beristirahat
dan berdoa ditempat yang disukainya yaitu tepat
 dibawah Shakhrah . 
 tiba tiba ia mendengar sebuah perbincangan 
yang sebenarnya adalah percakapan antara dua malaikat : 
malaikat pertama berkata 
" itu Ibrahim bin Adham , orang yang sangat khusu' dalam
 berdoa dan selalu dikabulkan doanya oleh Allah SWT " .
 malaikat kedua menjawab 
" sekarang tidak lagi sebab ia telah memakan sebutir 
kurma yang bukan menjadi haknya " . mendengar ini , 
Ibrahim bin Adham terkejut dan langsung kembali 
menempuh perjalanan panjang menuju tempat si pedagang tua
 berjualan kurma disisi Masjidil Haram .
 sesampai disana ternyata si pedagang tersebut sudah meninggal 
dan hanya anaknya yang menggantikannya . 
Ibrahim bin Adham menceritakan pada anak itu tentang 
kesalahannya dan bertanya apakah karena
 ayahnya sudah wafat anak tersebut bersedia 
menghalalkan sebutir kurma tersebut ? 
anak itu menjawab bahwa ia tidak keberatan ,
tetapi ia masih punya 11 saudara lainnya yang harus ditanya ,
 sebab mereka sama sama ahli waris .
 maka pergilah Ibrahim bin Adham menemui mereka 
satu persatu hingga akhirnya mereka semua menghalalkannya . 
dan ketika akhirnya ia kembali ke Masjidil Aqsa ,
 dua malaikat tersebut  berbincang tentang upayanya
 yang keras itu dan berkata bahwa Allah SAW 
telah kembali mendengarkan doa2 Ibrahim bin Adham . 
wahai saya dan Anda sekalian ,
 betapa menakutkannya kisah ini , bahwa betapa sangat 
seringnya kita " menghalalkan " hal hal yang sebenarnya
 adalah melanggar dan kita menganggapnya sebagai
" hal biasa / wajar " . mungkin karena inikah
 doa doa kita sering seperti " tidak didengar " dan 
lalu kita mencari cari pembenaran ?
 kisah kisah ini semoga memberi kita sekalian cerminan
 bahwa 
Sedemikian Tipis Kadang Batas Antara
 Halal Haram Yang Dapat Menggelincirkan .
 maka , mari membuat daftar dari apa apa yang
 mungkin saja pernah dan masih kita lalaikan ,
 dan janganlah hanya karena
 hal kecil yang tampak sepele akan membawa bara api abadi , 
na' udzubillahimindzalik ...
( Titiek Hariati , Ramadhan 1439 H )
( foto2 dari google )











Tidak ada komentar: