kemarin , sabtu 5 mei 2018 ,
bersama seorang keponakan yang masih ABG ,
saya nonton film horor " SAJEN " . terus terang ,
keponakan ini adalah " spesialis teman nonton horor " sebab
kebanyakan teman atau kerabat kurang suka horor
dan kalau wanita umumnya film drama yang
sampai " mbendhul " mata karena " mewek " sepanjang film .
naa , keponakan yang satu ini sudah hafal ,
kalau saya ajak nonton pasti horor , kebetulan dia suka , jadi klop !
sebetulnya kami berangkat ber3 , tapi yang satu masuk
ke studio lain untuk nonton yang sedang ramai dibincangkan
yaitu film The Avengers .
memang nonton film itu tidak perlu ada keterpaksaan ,
sebagaimana memilih pacar atau pasangan hidup ,
bagaimana mungkin dipaksakan hehehe ...
bersama seorang keponakan yang masih ABG ,
saya nonton film horor " SAJEN " . terus terang ,
keponakan ini adalah " spesialis teman nonton horor " sebab
kebanyakan teman atau kerabat kurang suka horor
dan kalau wanita umumnya film drama yang
sampai " mbendhul " mata karena " mewek " sepanjang film .
naa , keponakan yang satu ini sudah hafal ,
kalau saya ajak nonton pasti horor , kebetulan dia suka , jadi klop !
sebetulnya kami berangkat ber3 , tapi yang satu masuk
ke studio lain untuk nonton yang sedang ramai dibincangkan
yaitu film The Avengers .
sebagaimana memilih pacar atau pasangan hidup ,
bagaimana mungkin dipaksakan hehehe ...
sesuai judulnya yang mistis , Sajen ,
film ini berkisah tentang sesaji atau
" hidangan mistis untuk mahluk astral " yang biasanya berupa
kembang dan dupa dan lain lain yang dalam tradisi beberapa
suku atau keyakinan , ini adalah sebuah keharusan yang
konon untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan yang
ditimbulkan oleh " kemarahan " para mahluk astral tadi .
maka sajen ini biasanya lebih ditujukan untuk arwah yang cara
matinya tidak wajar misal bunuh diri , kecelakaan , bencana alam dll .
dan ketika dalam film Sajen ini ada peristiwa bunuh diri
disebuah sekolah menengah atas yang terkenal ,
jadilah sajen merupakan pelengkap wajib .
tetapi diakhir akhir kisah , sesajen ini berhadapan dengan
doa doa yang terlantun dari ayat ayat suci Al Quran ,
dan muncullah semacam " perlawanan " dari sang mahluk astral
yang merupakan arwah kesasar akibat mati yang tidak wajar .
tetapi buat saya ada pesan yang lebih menarik dari sekedar
seremnya wajah wajah mahluk astral ,
yaitu isu Bullying dalam film ini .
tidak disangkal bahwa Bullying atau Perundungan atau dalam
istilah saya sendiri saya pikir adalah
Penganiayaan Psikis dan Fisik ,
hampir selalu ada dimana mana meski berbeda
dalam level Perundungannya . disekolah , di kampus ,
bahkan di kantor , di lingkungan masyarakat dll dll banyak ditemukan .
ada alasan2 tertentu dari para pelaku Bullying ini untuk
melakukan kekerasannya yaitu munculnya perasaan
Superiority baik itu menyangkut faktor
Senioritas , Materi , Jabatan , Wewenang , Pengaruh , Fisik , dll
yang membuatnya merasa
" lebih diatas yang lain dan layak dihormati serta dipatuhi " !
miris bahwa ditanah air terjadi banyak sekali kasus2 bullying ini
terutama dikalangan siswa dan mahasiswa bahkan hingga
berakhir dengan hilangnya nyawa !
biasanya yang terbanyak adalah saat2 pekan orientasi
siswa / mahasiswa baru dimana para senior mereka bertindak
se wenang2 dibalik slogan " penggemblengan fisik mental " !
ancaman2 tertentu membuat banyak kasus bullying ini tidak
mengemuka karena para pelakunya memiliki akses2 tertentu
yang membuatnya seolah " kebal hukum " .
sebaliknya , korbannya juga memilih diam untuk
alasan alasan tertentu disamping adanya ancaman2 .
bullying dalam rumah tanggapun cukup banyak , yang mirisnya
pelaku2 bullying adalah justru orang2 terdekatnya
misal saudara kandung , orangtua kandung dll .
ketersediaan SDM dari lembaga2 yang menangani isu2 bullying ini
tidaklah cukup untuk mengawasi sekian ratus ribu sekolah
atau kampus atau juga KDRT se Indonesia .
maka dari setiap kita , Anda dan saya ,
idealnya dapat bertugas menjadi
" pengawal dan pengawas lingkungan " baik itu tetangga ,
sekolah , kampus , dll yang berdekatan dengan tempat tinggal kita
untuk melaporkan hal hal yang bersifat kekerasan fisik & mental
pada pihak yang terkait .
apakah kita akan mendiamkan kekerasan tersebut
terus berlangsung sementara kita tahu bahwa
hal tersebut membawa korban ?
campur tangan secara langsung tidak selalu harus ,
tetapi minimal kita dapat melaporkannya pada RT / RW atau
satpam atau pihak2 berwenang dilingkungan dimana
kekerasan itu terjadi . setiap keluarga pasti mengharapkan
kesuksesan bagi putra/i nya , dan tidak ada yang menginginkan
bahwa bullying di sekolah / kampus mereka telah
mematahkan cita cita putra/i mereka .
sikap terlampau memanjakan anak atau sebaliknya ,
kekurang perhatian dan lemahnya pembentukan karakter positip
pada anak adalah salah satu akar dari tumbuhnya sikap
Memberontak & Ingin Berkuasa pada anak anak .
maka marilah kita berikan apa yang menjadi kebutuhan
moril materiil anak anak kita dengan porsi yang wajar ,
tidak berlebihan namun mampu meng edukasi mereka menjadi
pribadi2 yang mandiri , berintegritas & bertanggung jawab ,
dan diatas semuanya , beriman .
so .. let's stop bullying ... !!
( Titiek Hariati , May 2018 )
( gambar2 diambil dari google ,
kecuali yang teratas / " SAJEN " yang saya jepret dari
layar lebar dalam bioskop )
film ini berkisah tentang sesaji atau
" hidangan mistis untuk mahluk astral " yang biasanya berupa
kembang dan dupa dan lain lain yang dalam tradisi beberapa
suku atau keyakinan , ini adalah sebuah keharusan yang
konon untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan yang
ditimbulkan oleh " kemarahan " para mahluk astral tadi .
maka sajen ini biasanya lebih ditujukan untuk arwah yang cara
matinya tidak wajar misal bunuh diri , kecelakaan , bencana alam dll .
dan ketika dalam film Sajen ini ada peristiwa bunuh diri
disebuah sekolah menengah atas yang terkenal ,
jadilah sajen merupakan pelengkap wajib .
tetapi diakhir akhir kisah , sesajen ini berhadapan dengan
doa doa yang terlantun dari ayat ayat suci Al Quran ,
dan muncullah semacam " perlawanan " dari sang mahluk astral
yang merupakan arwah kesasar akibat mati yang tidak wajar .
tetapi buat saya ada pesan yang lebih menarik dari sekedar
seremnya wajah wajah mahluk astral ,
yaitu isu Bullying dalam film ini .
tidak disangkal bahwa Bullying atau Perundungan atau dalam
istilah saya sendiri saya pikir adalah
Penganiayaan Psikis dan Fisik ,
hampir selalu ada dimana mana meski berbeda
dalam level Perundungannya . disekolah , di kampus ,
bahkan di kantor , di lingkungan masyarakat dll dll banyak ditemukan .
ada alasan2 tertentu dari para pelaku Bullying ini untuk
melakukan kekerasannya yaitu munculnya perasaan
Superiority baik itu menyangkut faktor
Senioritas , Materi , Jabatan , Wewenang , Pengaruh , Fisik , dll
yang membuatnya merasa
" lebih diatas yang lain dan layak dihormati serta dipatuhi " !
miris bahwa ditanah air terjadi banyak sekali kasus2 bullying ini
terutama dikalangan siswa dan mahasiswa bahkan hingga
berakhir dengan hilangnya nyawa !
biasanya yang terbanyak adalah saat2 pekan orientasi
siswa / mahasiswa baru dimana para senior mereka bertindak
se wenang2 dibalik slogan " penggemblengan fisik mental " !
ancaman2 tertentu membuat banyak kasus bullying ini tidak
mengemuka karena para pelakunya memiliki akses2 tertentu
yang membuatnya seolah " kebal hukum " .
sebaliknya , korbannya juga memilih diam untuk
alasan alasan tertentu disamping adanya ancaman2 .
bullying dalam rumah tanggapun cukup banyak , yang mirisnya
pelaku2 bullying adalah justru orang2 terdekatnya
misal saudara kandung , orangtua kandung dll .
ketersediaan SDM dari lembaga2 yang menangani isu2 bullying ini
tidaklah cukup untuk mengawasi sekian ratus ribu sekolah
atau kampus atau juga KDRT se Indonesia .
maka dari setiap kita , Anda dan saya ,
idealnya dapat bertugas menjadi
" pengawal dan pengawas lingkungan " baik itu tetangga ,
sekolah , kampus , dll yang berdekatan dengan tempat tinggal kita
untuk melaporkan hal hal yang bersifat kekerasan fisik & mental
pada pihak yang terkait .
apakah kita akan mendiamkan kekerasan tersebut
terus berlangsung sementara kita tahu bahwa
hal tersebut membawa korban ?
campur tangan secara langsung tidak selalu harus ,
tetapi minimal kita dapat melaporkannya pada RT / RW atau
satpam atau pihak2 berwenang dilingkungan dimana
kekerasan itu terjadi . setiap keluarga pasti mengharapkan
kesuksesan bagi putra/i nya , dan tidak ada yang menginginkan
bahwa bullying di sekolah / kampus mereka telah
mematahkan cita cita putra/i mereka .
sikap terlampau memanjakan anak atau sebaliknya ,
kekurang perhatian dan lemahnya pembentukan karakter positip
pada anak adalah salah satu akar dari tumbuhnya sikap
Memberontak & Ingin Berkuasa pada anak anak .
maka marilah kita berikan apa yang menjadi kebutuhan
moril materiil anak anak kita dengan porsi yang wajar ,
tidak berlebihan namun mampu meng edukasi mereka menjadi
pribadi2 yang mandiri , berintegritas & bertanggung jawab ,
dan diatas semuanya , beriman .
so .. let's stop bullying ... !!
( Titiek Hariati , May 2018 )
( gambar2 diambil dari google ,
kecuali yang teratas / " SAJEN " yang saya jepret dari
layar lebar dalam bioskop )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar