mendapat pertanyaan sederhana tapi jawabannya tidak
mudah adalah ketika saya diminta saran antara
dua pilihan yang sama sama sulit menurut si penanya .
kerabat ini kebetulan pria .
kegagalan dalam rumah tangganya yang pertama ,
membuatnya super duper hati hati untuk membangun yang
kedua kali . tetapi siapakah yang lebih bersalah pada
kegagalan pertamanya ? saya mendapat jawaban bijak bahwa
" masing masing berkontribusi kesalahan " .
saya setuju . ya sudah , itu sudah lewat apapun alasan mereka .
saat ini masalahnya ia terbelah antara dua hati yang
menurutnya sama sama punya kelebihan kekurangan ,
dan ia sebenarnya siap menerima plus minusnya .
tetapi yang mana ?
secara becanda saya katakan pada nya :
" mengapa tidak kamu ambil keduanya selama kamu
mampu berlaku adil ? " .
ia berkata " maunya sih gitu hahaha .. ah nggak mbak ,
kasihan nanti . aku harus memilih satu saja ,
lagipula aku nggak berkemampuan secara
mental & materiil untuk itu " ...
maka saya dengan naif memintanya mengambil selembar kertas
dan spidol untuk orat oret . lembaran kertas itu kami bagi
dengan garis lurus ditengahnya .
sebelah kiri ditulis nama cewek A dan sebelahnya cewek B .
masing2 kolom masih dibagi lagi dengan garis lurus ditengahnya
untuk kolom (+) dan ( - ) dan ada angka 1 - 10 ditengah tengah
kertas sebelah atas . lalu ditepi kertas paling kiri ,
diberi nomor 1-15 kearah bawah dan dimasing masing nomor
itu diberi keterangan sbb :
01 . ibadah ... ( beri nilai dalam skala 1 - 10 ) untuk A dan B
02 . status .... ( lajang , janda , janda cerai mati dll ) ... sda ...
03 . anak ... sda ...
04 . fisik ..... sda
05 . latar belakang keluarga .... sda
06 . latar belakang pendidikan ... sda
07. latar belakang ekonomi / status / penghasilan ..... sda ...
08 . pergaulan ( organisasi , komunitas dll ) ... sda ..
09 . sense of humor ... sda ... dst dst .
" buatlah sepanjang dan sebanyak mungkin hal hal yang ingin
kamu gali hingga detil dan jujurlah dalam memberi
angka angka karena engkau membutuhkan kejujuranmu itu " ,
ini pesan saya pada kerabat pria itu .
diluar dugaan , kerabat ini " manut " dan bahkan membutuhkan
lembar kedua sebab lembar pertama hanya bisa
menampung 30 nomor !! melihat detilnya ,
saya merasa senang karena banyak hal yang tidak saya duga
tertulis disana misalnya :
" perhatian pada orang tua " , " perhatian pada binatang " dll .
diakhir bincang panjang lebar kami ,
saya berkomentar :
" ketika angka angka itu nanti dijumlahkan dan kamu
mendapatkan angka yang lebih tinggi dari salah satunya ,
jangan se kali kali kamu ragukan ,
sebab kalau kamu sendiri meragukannya ,
maka seluruh " angket " ini akan sia sia .. ! " .
sebuah alat , dan jangan dilupakan untuk mohon
kemantapan hati kepadaNya ,
karena yang dipilih bukan pisang goreng melainkan
Calon Pasangan Hidup yang akan mendampingi
sepanjang hayat , dan hanya DIA Yang Maha Tahu
Siapa Siapa Yang Terbaik Bagi Masing2 HambaNYA... !
saat saya menulis ini , mungkin angket itu sudah diselesaikannya .
tentu sayapun penasaran dengan hasilnya .
tetapi akankah saya menelpon menanyakannya atau
menunggu saja hingga saya yang mendapat telponnya ?
saya tahu betapa rumitnya masalah hati ,
yang tidak dapat dihitung matematis dan logis .
tetapi setidaknya " angket " tadi semoga sedikit membantunya
untuk melihat perbandingan keduanya yang kalau saja
tidak secara detil di" jlentrehkan " akan cukup sulit .
tiba tiba terlintas sesuatu yang lucu dalam pikiran saya :
" andai saja keduanya ada dalam
1 tubuh , 1 orang , 1 jiwa , betapa sempurnanya " .
tetapi kemudian saya bantah dengan sendirinya :
" sungguh manusia tidak ada yang sempurna ,
dan hakekat sebuah pasangan adalah saling melengkapi
meski berada dalam dua tubuh yang terpisah ,
tubuh lelaki dan perempuan ,
yang demikian ini memang rencanaNYA karena
hanya DIA Pemilik Kesempurnaan " ...
( Titiek Hariati , Mei 2018 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar