Kamis, 12 Februari 2015






 .. " Saya Terima .... " ..

Ira, ( maaf namamu saya ganti supaya kalian tidak merasa terbebani dengan tulisan ini )
pada Senin yl, saya berkesempatan menyaksikan pernikahanmu pada jarak sekitar 60 km dari Malang. saya tidak merasa lelah dalam perjalanan 120km pp itu,
sebab hati saya penuh kegembiraan menyaksikan kalian bersanding dihadapan para undangan.
ya, judul diatas memang bukan sebuah serial sinetron, 
melainkan sebuah kisah nyata sepasang anak manusia yang memutuskan untuk " berani " melangkah bersama memasuki sebuah belantara kehidupan yang penuh tantangan dan lepas dari kemanjaan moril materiil orang tua.
Ira,
sebagai keponakan, kamu memang tidak terlampau akrab dengan saya dibanding yang lain lain, tetapi sejak kepindahanmu untuk studi di Malang yang lalu, maka nampaknya " terpaksa " kita menjadi sedikit lebih akrab dibanding semasa kamu di Jakarta.
lalu mengapa saya merasa perlu menulis ini ?
Ira,
tidak ada kado spesial saya buat pernikahan kalian yang bisa kalian banggakan, kecuali
cukilan kecil dari  Pengalaman Hidup Saya Pribadi, 
buat kalian yang baru akan menapaki Rumah Tangga sebagai suami isteri .


dan ini kado sederhana saya :
01. jangan pelit dengan pujian pujian kecil seperti halnya masa pacaran, karena hal hal kecil dapat menumbuhkan sesuatu yang lebih besar, tetapi jujurlah dalam memuji.
02. bangun lebih awal dari pasangan mungkin berat, tetapi mengawali hari dengan menyiapkan keperluan kalian seperti makan pagi, mengambilkan koran di pagar dll adalah Pengawet Hubungan.
03. jangan menunda masalah tetapi segerakanlah untuk mengkomunikasikannya agar hari hari kalian tidak terganggu dengan Prasangka, Amarah ataupun Tanda Tanya.
04. terbukalah dalam segala hal terutama keuangan, karena ini menjadi dasar dari Rasa Percaya dan Rasa Aman, terutama bila kelak ada anak anak.
05. bila kalian dapati hal hal yang Jauh Berbeda dengan Semasa Pacaran, maklum sebelum menikah biasanya yang diperlihatkan adalah yang baik baik, maka bersiaplah untuk menerima kekurangan2 pasangan kita sambil terus menerus mengupayakan
 sebuah Jalan Tengah/ kompromis, misal :
pasangan kita ternyata punya kebiasaan " seenaknya " dengan baju/ sepatu/ barang2nya yang kotor dan ini menjengkelkan, maka " latihlah " ybs dengan membiasakannya untuk lebih teratur tanpa memberinya tekanan atau " ancaman " tetapi kepedulian/ perhatian.
06. perbedaan pandangan, kegemaran, hobi, dll adalah wajar, salah satu inti perkawinan adalah menemukan Persamaan Dalam Perbedaan, apa yang tidak ada pada kita akan ditemukan pada pasangan kita dan sebaliknya, maka sebenarnya sebuah pernikahan adalah 
Sebuah Pencarian Untuk Saling Melengkapi !
naaa ... Ira,
bila kalian telah berhasil menemukannya, maka sebenarnya bahtera kalian telah berlayar dan berlabuh dengan aman dan selamat.
semoga kado sederhana ini dapat bermanfaat.
selamat buat kalian !
( th )
 ( photos by : th, Akad Nikah " Ira " , Pebruari 2015 )

Tidak ada komentar: