.. " Markisah Yang Penuh Kisah " ..
dengan makin mendominasinya makanan minuman instan , maka generasi milenial nampaknya makin
dimanjakan oleh menu menu instan
dan resep resep jaman djadoel tinggal kenangan .
mamin Korea , Taiwan , Jepang , Eropa , Amerika dll
lebih dihafal dibanding
soto , rawon , lodeh dll yang lokal .
kebunnya yang luas di Permata Hijau ,
saya tiba tiba saja ingin sesuatu yang natural karena mengingatkan
betapa ibu ibu kita dulu selalu
menyiapkan mamin 100% dari tangannya sendiri .
jaman itu belum ada micro wave ataupun kompor gas
atau listrik , juga peralatan2 canggih lainnya
didapur . sebut saja wajan , dandhang , ceret ,
cowek , dll adalah peralatan2 yang turut
membesarkan generasi saya dari
dapur kaum ibu kita .
kerok isinya dalam sebuah wadah anti api .
kemudian saya beri air sesuai jumlah kerokan tadi plus
gula yang tidak terlampau manis ,
sekedar untuk mengimbangi rasa kecut markisah .
setelahnya saya taruh diatas kompor sambil diaduk ,
sekitar 30 menit hingga sedikit mengental .
nekannya diatas saringan dan saya memperoleh
sirup markisah yang segar dan kecut kecut manis !
tetapi ups... , sisa saringan tadi tentu saja
tidak dibuang . saya masih bisa menyedunya dalam
gelas dan ditambah air hangat .... segarrr !
kebetulan saat itu sulung saya sedang dirumah
selama seminggu , dipastikan bahwa
serantang kecil sirup markisah ini habis oleh
dia sendiri hehehe ..
begitu pujinya .. ) kesempatan bagi saya
untuk berkata :
" naa .. sesekali mintalah istri kamu untuk
membuat nya juga dan hindari terlalu sering
mamin yang instan ... "
( begitulah ibu , segede atau setua apapun anak nya ,
tetaplah diperlakukan seperti balita hehehe .. ) .
gelas gede Markisah hangat siang itu menemaninya
makan lahap ikan bawal utuh
yang khusus saya masakkan untuk nya dengan
pesan yang khusus pula yaitu
" perbanyak makan ikan ikan dan kurangi
yang ber santan2 atau lemak kalau tidak ingin
bermasalah diusia muda dengan kesehatanmu" ..
untuk meyakinkan generasi milenial bahwa
pada akhirnya yang terbaik adalah yang alami ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Januari 2021 )
catatan :
kecuali 1/satu foto yaitu Markisah Pohon ( hijau )
diambil dari google .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar