sebuah kebetulan terkadang membawa
sesuatu yang menarik .
terjadi saat saya ingin kedaerah Trawas
tepat pada ultah yl ,
hitung2 sebagai " kado " pada diri saya
sendiri yang sudah lama tidak
ke luar kota karena pandemi ..
berita tanah longsor dan banjir sudah
tentu membikin was was ,
tetapi kebetulan saat itu hari lumayan
cerah dan dengan " bismillah "
saya menuju arah Batu , Cangar dan
lanjut arah Trawas yang sudah
sekian tahun tidak saya kunjungi dimana
terakhir saya ingat
saya makan siang lele bakar disana .
sampai Cangar semuanya lancar2 dan
kearah Trawas saya mulai lebih
focus karena jalanan bukan saja
berkelok dengan triple triple SSS
tapi juga ada " bekas bekas "
mirip longsoran ..
sebelah kanan kiri yang penuh dengan
pemandangan hutan berganti dengan
lembah dan jurang dan
kebun kebun sayur , buah dll ..
mendekati Trawas yang tak lagi jauh ,
saya melihat dikanan jalan ada
sejenis tempat istirahat yang punya
panorama lembah yang cantik ..
sebetulnya bukan karena lapar ,
tapi karena belum pernah saya melihatnya
selama ini ( maklum beberapa tahun
saya tidak lagi pernah kesini ),
saya belok kekanan dan bertanya pada
petugas disitu " buka to mas ? " ..
akan menemui ibu " .. o gitu ..
" tolah toleh " karena banyaknya pilihan
untuk duduk disebelah bawah,
saya melihat ada beberapa gazebo dan
payung2 serta tempat makan yang
" normal " disebuah bangunan terbesar
disitu . apa boleh buat meski sebetulnya
belum masuk Jam Lapar ,
tapi karena pemandangan cantik disitu ,
saya ingin menikmatinya
beberapa waktu .
tak ada pengunjung yang memadati
tempat ini kecuali beberapa ibu ibu
yang kelihatannya satu komunitas
dan saya memilih tempat duduk
" yang normal karena duduk ala lesehan
buat saya agak merepotkan lambung "
hehehe ..
saya lihat chefnya seorang wanita ,
ibu muda dari dua putra putrinya
yang sedang belajar daring dari rumah
dan duduk tak jauh dari meja saya .
keduanya terdengar ngobrol dan guyon
dalam bahasa Inggris ,
jadi mereka pasti anak2 cerdas yang
sekolah di tempat yang " cerdas " pula !
saya sempatkan jeprat jepret disitu
sambil menikmati cantiknya panorama
dan udara sejuk bersih !
tidak take away ? rasanya saya disini
harus " mengalah " sebab saya
melihat kebersihan lingkungan dan
dapurnya serta minimnya pengunjung ,
maka saya tidak berniat takeaway .
tempat cuci tangan ada beberapa
disitu dan masker juga dipakai staf2nya .
nama warung ini unik yaitu
" 5758 " alias Lima Tujuh Lima Delapan
atau disingkat MaJuMaPan ,
sebuah nama unik sekaligus positif
( saya menduga ini pasti
ditemukan oleh pendiri2nya yang
jelas bukan generasi milenial ,
sebab kaum milenial saat ini
lebih suka memberi nama usahanya
dengan yang aneh aneh dan
tidak positif seperti :
Mbelgedhes , Nelongso , dll
yang " beraura " kurang positif
meski maksudnya becanda ) .
pesanan datang dengan tampilan menarik ,
bebek goreng yang " terjerat "
semacam jala jala dari tepung
dan cah kangkung !
sebuah makan siang ultah yang harus
saya syukuri karena dalam kesenyapan
di daerah Mojokerto ini ,
sambil menikmati pertambahan usia dalam suasana sejuk dengan panorama cantik !
setahun yl , ditanggal yang sama ,
02.02.20 saya masih berkumpul dengan
sekitar 50 teman lebih di
lantai 5 Royal360^ Batu ,
dan saat ini saya harus berkesendirian
karena pandemi .. betapa kontras !
oya .. dan sebagai penutup makan ,
saya mendapat pisang goreng
" gedhang kepok " yang yummy .. !
mengobrol dengan chef sekaligus ownernya sangat mengasyikkan ,
bagaimana asal mula resto ini berdiri dsb . hampir dua jam saya puaskan menikmati atmosfer " 5758 " ini dan akhirnya
saya harus lanjut ke Trawas hingga
Taman Dayu ..
sebuah catatan ultah yang tidak saya duga
tetapi demikian agaknya kehendakNya ..
layanan , atmosfer , rasa dan harga
rasanya saya rela memberi nilai 7
dari skala 0-10 .
sebagaimana nama resto ini ,
semoga ultah ini juga membawa saya
ke 5758 alias kearah
yang lebih maju dan lebih mapan , hehehe ..
amien ...
( catatan dari tanggal 02 Pebruari 2021 )
( writing & photos : Titiek Hariati )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar