disebuah lahan yang tidak terlalu luas di
komplek perumahan kami di Malang ,
warga punya sebuah kebun yang ditanami
berbagai jenis sayuran serta tanaman untuk
obat obatan herbal maupun untuk keperluan
dapur se hari2.
hampir semua jenis sayuran, buah dan rempah ada
disitu . sebut saja bayam , kangkung , wortel ,
sawi , lombok , timun , daun brambang ,
sledri , kunyit , jahe , jeruk , jambu merah ,
belimbing wuluh , pepaya , tomat , dll .
memang ini program dari pkk tetapi rasanya jadi
ikut memiliki sebab setiap kali ada " panenan "
maka wargapun boleh menikmatinya dengan cara
membeli dan hasil nya untuk kas warga .
bukan itu saja , dilahan ini juga ada budidaya
ikan lele yang saat panen banyak warga ikut
menikmati dengan harga 25 ribu per kilonya !
mungkin ada yang bertanya
" siapa pengelola dan perawatnya yang rutin ? " .
jangan khawatir , sebab sudah ada jadwal pembagian
tugas alias piket bagi seluruh warga
diperumahan kami .
rata rata per tugas jaga dan rawat terdiri dari 2-3
warga setiap harinya yang digilir per RT .
sebagai " laporan piket " nya , yaitu foto foto
saat merawat kebun dan dikirimkan ke
Grup PKK RW kami .
naa , jadi ketahuan siapa yang mangkir dan
rajin hehehe .. harga jual nya memang tidak
mengikuti harga pasar secara umum
sebab tujuannya adalah untuk membantu kas PKK RW .
jadi kalau saya harus bayar tomat hijau kecil kecil
sejumlah 5 biji dengan harga 5 ribu rupiah ,
ya ikhlaskan saja sebab memang tujuannya tidak
semata beli sayur atau buah hehehe ..
naa , kalau saja kita mampu memanfaatkan tiap
jengkal lahan yang ada disekeliling kita , bisa
dijamin bahwa para ibu2 tidak perlu lagi setiap hari
belanja sayuran atau buah kecuali
untuk daging sapi dll .
malas merawat kebunnya ?
pengalaman saya pribadi , ditanah air yang konon
" sekeping tanah surga " ini , apa saja yang
dilempar bisa tumbuh , contoh :
tanaman lombok, pepaya dan sirsak di
halaman saya yang buahnya lebat lebat itu berasal
dari lemparan sisa buah/ biji biji yang
begitu saja terserak di kebun.
luar biasa bukan anugerahNYA?
maka ketika saya harus panen karena buahnya
lebat bergelantungan , saya coba menebus
rasa bersalah saya yang tidak merawat mereka
dengan baik , dengan membagikan buahnya
kesegenap tetangga2 terdekat hingga
radius 7 rumah ke depan, samping , dan
sebelah dalam perumahan .
anehnya , bukannya semakin habis buahnya ,
tetapi makin melebat .. ! maka sungguh
benar kata pepatah :
" kebahagiaan bukan disaat engkau memiliki
segalanya , tetapi adalah disaat
engkau mampu membagi
yang kamu miliki dengan sesama "
... naa, yang " semalas " saya dalam berkebun ,
siap2 saja melempar biji2an apapun itu ,
siapa tau akan terpanen sesuatu kejutan ... !
silahkan mencoba ..
( Writing & Photos :
Titiek Hariati , Agustus 2019 )
keterangan foto :
01 . ya berkebun , ya action ..
02 . salah satu ibu sedang memanen sawi
03 . kalau sedang serius ya seperti ini ..
04 . lebih banyak action apa berkebun ya ?
05 . sedang serius diskusi tentang sayur ..
( maaf saya jepret bu .. )
06 . dilatar belakang tampak tong berisi bibit ikan lele
07 . panen kangkung
08 . saat tour ke kebun jeruk di Punten
komplek perumahan kami di Malang ,
warga punya sebuah kebun yang ditanami
berbagai jenis sayuran serta tanaman untuk
obat obatan herbal maupun untuk keperluan
dapur se hari2.
hampir semua jenis sayuran, buah dan rempah ada
disitu . sebut saja bayam , kangkung , wortel ,
sawi , lombok , timun , daun brambang ,
sledri , kunyit , jahe , jeruk , jambu merah ,
belimbing wuluh , pepaya , tomat , dll .
memang ini program dari pkk tetapi rasanya jadi
ikut memiliki sebab setiap kali ada " panenan "
maka wargapun boleh menikmatinya dengan cara
membeli dan hasil nya untuk kas warga .
bukan itu saja , dilahan ini juga ada budidaya
ikan lele yang saat panen banyak warga ikut
menikmati dengan harga 25 ribu per kilonya !
mungkin ada yang bertanya
" siapa pengelola dan perawatnya yang rutin ? " .
jangan khawatir , sebab sudah ada jadwal pembagian
tugas alias piket bagi seluruh warga
diperumahan kami .
rata rata per tugas jaga dan rawat terdiri dari 2-3
warga setiap harinya yang digilir per RT .
sebagai " laporan piket " nya , yaitu foto foto
saat merawat kebun dan dikirimkan ke
Grup PKK RW kami .
naa , jadi ketahuan siapa yang mangkir dan
rajin hehehe .. harga jual nya memang tidak
mengikuti harga pasar secara umum
sebab tujuannya adalah untuk membantu kas PKK RW .
jadi kalau saya harus bayar tomat hijau kecil kecil
sejumlah 5 biji dengan harga 5 ribu rupiah ,
ya ikhlaskan saja sebab memang tujuannya tidak
semata beli sayur atau buah hehehe ..
jengkal lahan yang ada disekeliling kita , bisa
dijamin bahwa para ibu2 tidak perlu lagi setiap hari
belanja sayuran atau buah kecuali
untuk daging sapi dll .
malas merawat kebunnya ?
pengalaman saya pribadi , ditanah air yang konon
" sekeping tanah surga " ini , apa saja yang
dilempar bisa tumbuh , contoh :
tanaman lombok, pepaya dan sirsak di
halaman saya yang buahnya lebat lebat itu berasal
dari lemparan sisa buah/ biji biji yang
begitu saja terserak di kebun.
luar biasa bukan anugerahNYA?
maka ketika saya harus panen karena buahnya
lebat bergelantungan , saya coba menebus
rasa bersalah saya yang tidak merawat mereka
dengan baik , dengan membagikan buahnya
kesegenap tetangga2 terdekat hingga
radius 7 rumah ke depan, samping , dan
sebelah dalam perumahan .
anehnya , bukannya semakin habis buahnya ,
tetapi makin melebat .. ! maka sungguh
benar kata pepatah :
" kebahagiaan bukan disaat engkau memiliki
segalanya , tetapi adalah disaat
engkau mampu membagi
yang kamu miliki dengan sesama "
... naa, yang " semalas " saya dalam berkebun ,
siap2 saja melempar biji2an apapun itu ,
siapa tau akan terpanen sesuatu kejutan ... !
silahkan mencoba ..
( Writing & Photos :
Titiek Hariati , Agustus 2019 )
keterangan foto :
01 . ya berkebun , ya action ..
02 . salah satu ibu sedang memanen sawi
03 . kalau sedang serius ya seperti ini ..
04 . lebih banyak action apa berkebun ya ?
05 . sedang serius diskusi tentang sayur ..
( maaf saya jepret bu .. )
06 . dilatar belakang tampak tong berisi bibit ikan lele
07 . panen kangkung
08 . saat tour ke kebun jeruk di Punten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar