Kamis, 09 Agustus 2018




 .. " Yang Sederhana , Yang Sejati " ..
terharu , itu adalah satu2nya kata yang tepat ketika 
saya melihat sebuah foto djadoel dari para mantan pendidik 
kami di jaman SMP . dari sekian banyak wajah yang ada
 dalam foto tersebut , nyatanya hanya " tersisa " 3 / tiga yang
 saat ini masih ada di Malang dan
" bisa disowani " ( dapat dikunjungi ) meski usia 
beliau2 rata2 sudah diatas 80 .
nyaris lengkap para bapak dan ibu guru dalam foto tersebut 
tetapi untuk mengingat nama nama beliau satu persatu ,
 ternyata juga tidak mudah karena 
" si murid " juga sudah mulai pikun hehehe ..
SMP kami termasuk yang disiplin pada jamannya
 sebab Kasek Kaseknya 
( saya mengalami dua kali pergantian Kasek ) adalah 
didikan sekolah2 belanda yang superduper disiplin .
 maka soal hukuman bagi tiap pelanggaran yang
 dilakukan murid ( mulai terlambat datang disekolah ,
 tidak mengerjakan PR , mbolos , dll ) kalau diukur dengan
 bentuk hukuman pada jaman now , sungguh jauh berbeda .
 hukuman fisik sering diberlakukan meski masih
 dalam taraf yang " bisa ditolerir pada jamannya " . 
pada jaman now sangat sering kita mendengar kasus2 
dimana guru dilaporkan orangtua murid karena
 berbagai tindakan guru kepada murid yang dinilai melanggar
 HAM . lucunya pada jaman itu nyaris
 tidak ada isu HAM di sekolah2 .
 tetapi yang paling membekas dalam ingatan adalah 
Kesederhanaan , Kesungguhan , 
Dedikasi Tinggi Pada Profesi dan Kejujuran dari para
 pendidik ini dimana pada masa itu kasus2 korupsi
 dikalangan para pendidik Tidak Ada !!
 sepeda pancal adalah kendaraan umum dikalangan
 mereka dan murid2 termasuk saya sudah terbiasa 
berjalan kaki berangkat dan pulang sekolah 
meski jaraknya tidak dekat .
 murid naik becak itu sudah termasuk sebuah
 kemewahan , dan yang diantarkan mobil hanya satu dua
 yang kebetulan orangtuanya adalah pejabat .
 seragam para guru umumnya adalah putih putih dengan
 garis setrikaan yang rapih dan berkanji agar  nampak rapih !
 salah satu bapak guru yang saya sangat terkesan
 yaitu bapak Sabde yang selalu membawa 
pisang sesisir di boncengan sepedanya dan kalau beliau
 sedang " kurang enak hati " tidak segan segan 
melemparkan penghapus kapur kepapan tulis yang 
membuat ciut hati para murid yang ketakutan hehehe ...
 lain halnya dengan bapak Wardoyo yang mengajar
 bahasa daerah dan tembang2 Jawa , 
saya sering kesulitan menirunya meskipun saya Jawa asli !
 yang saya sukai adalah pelajaran menggambar
 karena guru gambar kami penyabar dan suasana
 belajar agak santai . 
ah ya .. waktu cepat berlalu , 
dan jaman telah total berubah .
 di sekolah2 bahkan di tingkat TK hingga SMA ,
halaman2 luarnya dipadati oleh mobil2 mewah dan
ratusan motor dari para siswanya . guru2 sudah ber
 Honda Jazz bahkan Pajero dll .
 ada sesuatu yang " hilang " disana , tetapi jaman memang
 sudah tidak sama . bingkai foto ini saya letakkan
 ditempat yang spesial , sebagaimana saya meletakkan 
beliau beliau yang ada dalam foto ini ditempat yang
 istimewa dalam ingatan dan hati saya . 
terimakasih guru , tanpa jasa jasamu mungkin saya 
tidak mampu menulis seperti ini .. maafkan bahwa saya 
ternyata tidak mampu membalasnya bahkan hingga
 sebagian besar dari bapak ibu guru telah wafat .. 
hanya doa yang dapat saya persembahkan ,
semoga ALLAH SWT yang akan menggenapkan
 balasanNYA dan memberikan 
tempat terbaikNYA bagi bapak ibu guru sekalian
 .. Aamiin Ya Robbalalamin ... 
( Titiek Hariati , Agustus 2018 )
catatan :
foto diatas diambil dari WA rekan saya , 
dr . Taufiq , yang juga alumni dari SMP yang sama . 

Tidak ada komentar: