kalau sedang bokek , saya menghindarinya .
kalau sedang ada rizki , saya juga cenderung menghindarinya .
lha , lalu kapan saya tidak menghindarinya ?
sulit menjawabnya sebab dalam segala situasi dan kondisi ,
rasanya saya " mau mau saja " dengan yang satu ini ,
baik disaat dompet menipis atau sedikit berisi .
mahluk apakah yang membuat saya " klepek klepek " ini ?
ternyata monster yang satu ini memang punya
magnet luar biasa : B U K U ... !
bahkan dijaman digital ini dimana buku yang secara
fisik bisa kita sentuh , sudah mendapat " pesaingnya "
yaitu e-book yang tidak bisa disentuh ,
tetapi tetap saja buku lebih unggul !
lalu apa sebenarnya yang membuat buku itu bertahan
abadi ditengah arus buku digital yang canggih2?
alasannya sederhana yaitu bahwa
" kenikmatan pembolak balikan halaman buku yang
secara fisik dapat dipegang , disentuh , disimpan dalam
rak atau tas , dipakai sebagai " teman " dalam perjalanan
atau menunggu sesuatu atau saat sedang galau ,
atau bahkan saat BAB ( maaf ) ,
atau mencari referensi , inspirasi , motivasi dan
si .. si .. si lainnya adalah mengasyikkan dibanding
meng utakatik HP untuk membolak balikkan
halaman sebuah e-book ! " ....
maka pada setiap bazar buku ataupun pameran buku
ataupun promosi tertentu dari sebuah toko buku
umumnya sulit saya lewatkan . buku apa yang saya cari ?
jawabannya : tidak tahu , sebab saya tidak membatasi diri pada
" genre " buku tertentu . bagaimana mau membatasi diri
kalau hal hal menarik bisa ditemukan di jenis buku apa saja
mulai yang fiksi sampai yang ilmiah ,
mulai yang cerpen atau novel hingga buku2 tentang politik
yang njlimet atau bahkan horror juga bisa ,
sehingga terkesan saya " tidak punya warna " ,
mungkin ada benarnya , sebab saya
menyukai warnawarni hehehe ...
pepatah lama mengatakan
" Kenali Orang Dari Buku Yang Dibacanya " mungkin juga
benar meskipun dijaman now banyak orang berselera
gado gado karena perkembangan dunia tulis menulis yang
begitu pesat dan melahirkan ribuan penulis2 baru
berbakat yang masih muda muda .
beda dengan jaman dulu yang
masih " dimonopoli " penulis2 senior dan klasik .
ini juga tidak lepas dari meningkatnya penghargaan
secara materiil pada para penulis sehingga
menulis sudah bisa dijadikan nafkah hidup !
juga munculnya Citizen Journalism mendorong lahirnya
ribuan " pewarta2 baru " baik melalui tulisan atau video .
saat ini kalau ada yang bertanya pada saya ,
buku apakah yang sedang saya baca ,
saya akan menyebut 3 judul .
lho koq membaca 3 sekaligus ? tidak juga .
saya akan sebut dulu yang pertama yaitu
" Perjalanan Ruh " ( Ibnu Qayyim Al Jauzy ) ,
yang kedua " Dari Wina Ke Yogyakarta " ( Jemma Purdey )
dan ketiga " Die Sache Mit Freud " ( Ludwig Knoll ) .
bagaimana cara membaca 3 buku bersamaan ?
ini adalah cara saya untuk mengurangi kelelahan
mata terhadap buku buku yang halamannya lebih dari 300
yaitu Dibaca Bergantian . per 20 halaman saya
beralih pada buku yang lain plus membuat
catatan2 kecil untuk masing2nya .
mungkin ada yang " komplain " bahwa cara ini bisa
memecah perhatian dan kehilangan " ruh " dari masing2 buku ,
mungkin begitu , tetapi catatan2 kecil tadi sangatlah
membantu sebagai Reminder .
maka sungguh jangan ajak saya ketoko buku sebab
saya bisa " lupa daratan ingat lautan " disana hehehe ...
seorang teman berkomentar
" waduh... kalau biasanya orang sibuk HP an di ruang
tunggu dokter, stasiun, bandara dll lha ini kok
malah baca buku , sebetulnya sama sama " njengkelin " nya
sebab jadi sulit diajak ngobrol ... " .
saya tertawa dan menjawab :
" ya beda to .. kalau sibuk HP an itu bisa saja karena
punya gebetan baru atau bahkan selingkuhannya ,
lha kalau baca buku dari mana bisa selingkuh ? "
teman tadi seperti " tersadar " dan reaksinya :
" iya nihh ... aku suka jengkel kalo maunya ngopi berdua
atau makan diluar ee .... dicafenya aku malah ditinggal
HPan yang kalau ditegur jawabnya yang urusan
kerjaanlah yang inilah itulah ..
kalau aku ikut ngliat HP nya , e .. sewot katanya
kok aku suka curiga sih bla bla bla ... " ...
maka saya timpali :
" naaa ... mana yang lebih bisa dipercaya ,
buku atau HP ? .... " , kami " ngakak " bersama ...
saya tidak menawarkan pilihan pada pembaca ,
antara patner yang suka HP an atau baca buku sebab
keduanya sama sama " kesurupan " kalau
sudah pegang HP atau buku , hanya bedanya
HP memiliki banyak akses untuk sebuah
tindak " ketidak jujuran " dengan fitur fitur yang
memungkinkan orang menyembunyikan dan memanipulasi
sesuatu data yang ini tidak dimiliki buku .
bila kita ingin ngobrol dengan penggila buku yang
sedang asyik membaca , kita tinggal berkata
" e .. nanti bukumu kotor lo kalau tertetes kopi ,
gimana kalau sementara kita ngopi
bukumu di amankan dulu ? " ...
( disisi lain saya sungguh tidak tahu cara " menghentikan "
seseorang dari kegilaannya utak atik HP
disaat ngopi bersama
yang pastinya sangat menjengkelkan pasangannya hehehe ... )
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , Agustus 2018 )
01 . dua yang seimbang
02 . para penggoda
03 . penulis2 muda berbakat
04 . harta karun sastra Indonesia
05 . jangan kehilangan harapan
06 . takdir
07 . kemana perginya Ruh ?
08 . tokoh yang harus dikenal
09 . bapak psikologi
10 . bisu
11 . kadang buku lebih bagus dari filmnya
12 . tokoh lain yang juga perlu dikenal
13 . ringan , tapi perlu !
kalau sedang ada rizki , saya juga cenderung menghindarinya .
lha , lalu kapan saya tidak menghindarinya ?
sulit menjawabnya sebab dalam segala situasi dan kondisi ,
rasanya saya " mau mau saja " dengan yang satu ini ,
baik disaat dompet menipis atau sedikit berisi .
mahluk apakah yang membuat saya " klepek klepek " ini ?
ternyata monster yang satu ini memang punya
magnet luar biasa : B U K U ... !
bahkan dijaman digital ini dimana buku yang secara
fisik bisa kita sentuh , sudah mendapat " pesaingnya "
yaitu e-book yang tidak bisa disentuh ,
tetapi tetap saja buku lebih unggul !
lalu apa sebenarnya yang membuat buku itu bertahan
abadi ditengah arus buku digital yang canggih2?
alasannya sederhana yaitu bahwa
" kenikmatan pembolak balikan halaman buku yang
secara fisik dapat dipegang , disentuh , disimpan dalam
rak atau tas , dipakai sebagai " teman " dalam perjalanan
atau menunggu sesuatu atau saat sedang galau ,
atau bahkan saat BAB ( maaf ) ,
atau mencari referensi , inspirasi , motivasi dan
si .. si .. si lainnya adalah mengasyikkan dibanding
meng utakatik HP untuk membolak balikkan
halaman sebuah e-book ! " ....
maka pada setiap bazar buku ataupun pameran buku
ataupun promosi tertentu dari sebuah toko buku
umumnya sulit saya lewatkan . buku apa yang saya cari ?
jawabannya : tidak tahu , sebab saya tidak membatasi diri pada
" genre " buku tertentu . bagaimana mau membatasi diri
kalau hal hal menarik bisa ditemukan di jenis buku apa saja
mulai yang fiksi sampai yang ilmiah ,
mulai yang cerpen atau novel hingga buku2 tentang politik
yang njlimet atau bahkan horror juga bisa ,
sehingga terkesan saya " tidak punya warna " ,
mungkin ada benarnya , sebab saya
menyukai warnawarni hehehe ...
pepatah lama mengatakan
" Kenali Orang Dari Buku Yang Dibacanya " mungkin juga
benar meskipun dijaman now banyak orang berselera
gado gado karena perkembangan dunia tulis menulis yang
begitu pesat dan melahirkan ribuan penulis2 baru
berbakat yang masih muda muda .
beda dengan jaman dulu yang
masih " dimonopoli " penulis2 senior dan klasik .
ini juga tidak lepas dari meningkatnya penghargaan
secara materiil pada para penulis sehingga
menulis sudah bisa dijadikan nafkah hidup !
juga munculnya Citizen Journalism mendorong lahirnya
ribuan " pewarta2 baru " baik melalui tulisan atau video .
saat ini kalau ada yang bertanya pada saya ,
buku apakah yang sedang saya baca ,
saya akan menyebut 3 judul .
saya akan sebut dulu yang pertama yaitu
" Perjalanan Ruh " ( Ibnu Qayyim Al Jauzy ) ,
yang kedua " Dari Wina Ke Yogyakarta " ( Jemma Purdey )
dan ketiga " Die Sache Mit Freud " ( Ludwig Knoll ) .
bagaimana cara membaca 3 buku bersamaan ?
ini adalah cara saya untuk mengurangi kelelahan
mata terhadap buku buku yang halamannya lebih dari 300
yaitu Dibaca Bergantian . per 20 halaman saya
beralih pada buku yang lain plus membuat
catatan2 kecil untuk masing2nya .
mungkin ada yang " komplain " bahwa cara ini bisa
memecah perhatian dan kehilangan " ruh " dari masing2 buku ,
mungkin begitu , tetapi catatan2 kecil tadi sangatlah
membantu sebagai Reminder .
maka sungguh jangan ajak saya ketoko buku sebab
saya bisa " lupa daratan ingat lautan " disana hehehe ...
seorang teman berkomentar
" waduh... kalau biasanya orang sibuk HP an di ruang
tunggu dokter, stasiun, bandara dll lha ini kok
malah baca buku , sebetulnya sama sama " njengkelin " nya
sebab jadi sulit diajak ngobrol ... " .
saya tertawa dan menjawab :
" ya beda to .. kalau sibuk HP an itu bisa saja karena
punya gebetan baru atau bahkan selingkuhannya ,
lha kalau baca buku dari mana bisa selingkuh ? "
teman tadi seperti " tersadar " dan reaksinya :
" iya nihh ... aku suka jengkel kalo maunya ngopi berdua
atau makan diluar ee .... dicafenya aku malah ditinggal
HPan yang kalau ditegur jawabnya yang urusan
kerjaanlah yang inilah itulah ..
kalau aku ikut ngliat HP nya , e .. sewot katanya
kok aku suka curiga sih bla bla bla ... " ...
maka saya timpali :
" naaa ... mana yang lebih bisa dipercaya ,
buku atau HP ? .... " , kami " ngakak " bersama ...
saya tidak menawarkan pilihan pada pembaca ,
antara patner yang suka HP an atau baca buku sebab
keduanya sama sama " kesurupan " kalau
sudah pegang HP atau buku , hanya bedanya
HP memiliki banyak akses untuk sebuah
tindak " ketidak jujuran " dengan fitur fitur yang
memungkinkan orang menyembunyikan dan memanipulasi
sesuatu data yang ini tidak dimiliki buku .
bila kita ingin ngobrol dengan penggila buku yang
sedang asyik membaca , kita tinggal berkata
" e .. nanti bukumu kotor lo kalau tertetes kopi ,
gimana kalau sementara kita ngopi
bukumu di amankan dulu ? " ...
( disisi lain saya sungguh tidak tahu cara " menghentikan "
seseorang dari kegilaannya utak atik HP
disaat ngopi bersama
yang pastinya sangat menjengkelkan pasangannya hehehe ... )
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , Agustus 2018 )
01 . dua yang seimbang
02 . para penggoda
03 . penulis2 muda berbakat
04 . harta karun sastra Indonesia
05 . jangan kehilangan harapan
06 . takdir
07 . kemana perginya Ruh ?
08 . tokoh yang harus dikenal
09 . bapak psikologi
10 . bisu
11 . kadang buku lebih bagus dari filmnya
12 . tokoh lain yang juga perlu dikenal
13 . ringan , tapi perlu !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar