( 01 )
disebuah malam , Nabi Muhammad SAW gelisah dalam
tidurnya sehingga beberapa kali mengubah posisi tidurnya .
" Ya Rasulullah , ada apa gerangan engkau sulit tidur ? "
bertanya istri beliau . beliau bersabda
" tadi saya telah memakan sebutir kurma yang tergeletak .
sekarang saya sangat khawatir bahwa kurma itu
sebenarnya dikirim untuk saya sedekahkan "
( Maulana Muhammad Zakariyya Al - Kandahlawi , 2003 : 58
dan dikisahkan ulang oleh
Soraya Khoirunnisa Halim di Republika.co.id ) .
kisah pendek ini merupakan cermin kita sekalian ,
betapa hal yang tampak sederhana dan kecil ,
dimata beliau adalah sesuatu yang besar dan mengganggu
hatinya akan Halal dan Haram nya .
padahal dalam keseharian kita , sungguh sering kita
menghadapi hal hal " kecil / sederhana " yang
kita sepelekan dan kita anggap " tidak apa apa "
padahal mungkin saja disitu ada hak hak orang lain
yang kita langgar . contoh mudah ,
di perkumpulan2 / pertemuan2 semacam arisan ,
sisa makanan sering menjadi rebutan untuk
" oleh oleh yang dirumah " tanpa lebih dulu meminta ijin
tuan rumah yang mungkin saja
meniatkannya untuk bersedekah pada duafa .
kita melakukannya dengan sukacita karena
ber ramai2 dan tanpa rasa bersalah . sungguh ,
masih banyak lagi contoh lainnya yang melalaikan
hati kita akan hak2 orang lain .
tidurnya sehingga beberapa kali mengubah posisi tidurnya .
" Ya Rasulullah , ada apa gerangan engkau sulit tidur ? "
bertanya istri beliau . beliau bersabda
" tadi saya telah memakan sebutir kurma yang tergeletak .
sekarang saya sangat khawatir bahwa kurma itu
sebenarnya dikirim untuk saya sedekahkan "
( Maulana Muhammad Zakariyya Al - Kandahlawi , 2003 : 58
dan dikisahkan ulang oleh
Soraya Khoirunnisa Halim di Republika.co.id ) .
kisah pendek ini merupakan cermin kita sekalian ,
betapa hal yang tampak sederhana dan kecil ,
dimata beliau adalah sesuatu yang besar dan mengganggu
hatinya akan Halal dan Haram nya .
padahal dalam keseharian kita , sungguh sering kita
menghadapi hal hal " kecil / sederhana " yang
kita sepelekan dan kita anggap " tidak apa apa "
padahal mungkin saja disitu ada hak hak orang lain
yang kita langgar . contoh mudah ,
di perkumpulan2 / pertemuan2 semacam arisan ,
sisa makanan sering menjadi rebutan untuk
" oleh oleh yang dirumah " tanpa lebih dulu meminta ijin
tuan rumah yang mungkin saja
meniatkannya untuk bersedekah pada duafa .
kita melakukannya dengan sukacita karena
ber ramai2 dan tanpa rasa bersalah . sungguh ,
masih banyak lagi contoh lainnya yang melalaikan
hati kita akan hak2 orang lain .
dikisahkan , Ibrahim bin Adham selesai melaksanakan
ibadah hajinya , berniat untuk mengunjungi
Masjidil Aqsa di Palestina .
pada jaman itu belum ada transpotasi modern ,
sehingga perjalanan dari satu ke lain tempat dapat
memakan waktu berbulan2 . sebagai bekal ,
ia mampir kesebuah kedai penjual kurma disamping
Masjidil Haram dan membeli 1 kg kurma pada penjualnya
yang sudah tua . saat itulah dia melihat sebutir kurma
tergeletak dimeja si penjual ,
dan ia mengambil serta memakannya .
setiba di Masjidil Aqsa setelah menempuh perjalanan
panjang dan lama , ia pun mencari tempat beristirahat
dan berdoa ditempat yang disukainya yaitu tepat
dibawah Shakhrah .
tiba tiba ia mendengar sebuah perbincangan
yang sebenarnya adalah percakapan antara dua malaikat :
ibadah hajinya , berniat untuk mengunjungi
Masjidil Aqsa di Palestina .
pada jaman itu belum ada transpotasi modern ,
sehingga perjalanan dari satu ke lain tempat dapat
memakan waktu berbulan2 . sebagai bekal ,
ia mampir kesebuah kedai penjual kurma disamping
Masjidil Haram dan membeli 1 kg kurma pada penjualnya
yang sudah tua . saat itulah dia melihat sebutir kurma
tergeletak dimeja si penjual ,
dan ia mengambil serta memakannya .
setiba di Masjidil Aqsa setelah menempuh perjalanan
panjang dan lama , ia pun mencari tempat beristirahat
dan berdoa ditempat yang disukainya yaitu tepat
dibawah Shakhrah .
tiba tiba ia mendengar sebuah perbincangan
yang sebenarnya adalah percakapan antara dua malaikat :
malaikat pertama berkata
" itu Ibrahim bin Adham , orang yang sangat khusu' dalam
berdoa dan selalu dikabulkan doanya oleh Allah SWT " .
malaikat kedua menjawab
" sekarang tidak lagi sebab ia telah memakan sebutir
kurma yang bukan menjadi haknya " . mendengar ini ,
Ibrahim bin Adham terkejut dan langsung kembali
menempuh perjalanan panjang menuju tempat si pedagang tua
berjualan kurma disisi Masjidil Haram .
sesampai disana ternyata si pedagang tersebut sudah meninggal
dan hanya anaknya yang menggantikannya .
Ibrahim bin Adham menceritakan pada anak itu tentang
kesalahannya dan bertanya apakah karena
ayahnya sudah wafat anak tersebut bersedia
menghalalkan sebutir kurma tersebut ?
anak itu menjawab bahwa ia tidak keberatan ,
tetapi ia masih punya 11 saudara lainnya yang harus ditanya ,
sebab mereka sama sama ahli waris .
maka pergilah Ibrahim bin Adham menemui mereka
satu persatu hingga akhirnya mereka semua menghalalkannya .
dan ketika akhirnya ia kembali ke Masjidil Aqsa ,
dua malaikat tersebut berbincang tentang upayanya
yang keras itu dan berkata bahwa Allah SAW
telah kembali mendengarkan doa2 Ibrahim bin Adham .
wahai saya dan Anda sekalian ,
betapa menakutkannya kisah ini , bahwa betapa sangat
seringnya kita " menghalalkan " hal hal yang sebenarnya
adalah melanggar dan kita menganggapnya sebagai
" hal biasa / wajar " . mungkin karena inikah
doa doa kita sering seperti " tidak didengar " dan
lalu kita mencari cari pembenaran ?
kisah kisah ini semoga memberi kita sekalian cerminan
bahwa
Sedemikian Tipis Kadang Batas Antara
Halal Haram Yang Dapat Menggelincirkan .
maka , mari membuat daftar dari apa apa yang
mungkin saja pernah dan masih kita lalaikan ,
dan janganlah hanya karena
hal kecil yang tampak sepele akan membawa bara api abadi ,
na' udzubillahimindzalik ...
" itu Ibrahim bin Adham , orang yang sangat khusu' dalam
berdoa dan selalu dikabulkan doanya oleh Allah SWT " .
malaikat kedua menjawab
" sekarang tidak lagi sebab ia telah memakan sebutir
kurma yang bukan menjadi haknya " . mendengar ini ,
Ibrahim bin Adham terkejut dan langsung kembali
menempuh perjalanan panjang menuju tempat si pedagang tua
berjualan kurma disisi Masjidil Haram .
sesampai disana ternyata si pedagang tersebut sudah meninggal
dan hanya anaknya yang menggantikannya .
Ibrahim bin Adham menceritakan pada anak itu tentang
kesalahannya dan bertanya apakah karena
ayahnya sudah wafat anak tersebut bersedia
menghalalkan sebutir kurma tersebut ?
anak itu menjawab bahwa ia tidak keberatan ,
tetapi ia masih punya 11 saudara lainnya yang harus ditanya ,
sebab mereka sama sama ahli waris .
maka pergilah Ibrahim bin Adham menemui mereka
satu persatu hingga akhirnya mereka semua menghalalkannya .
dan ketika akhirnya ia kembali ke Masjidil Aqsa ,
dua malaikat tersebut berbincang tentang upayanya
yang keras itu dan berkata bahwa Allah SAW
telah kembali mendengarkan doa2 Ibrahim bin Adham .
wahai saya dan Anda sekalian ,
betapa menakutkannya kisah ini , bahwa betapa sangat
seringnya kita " menghalalkan " hal hal yang sebenarnya
adalah melanggar dan kita menganggapnya sebagai
" hal biasa / wajar " . mungkin karena inikah
doa doa kita sering seperti " tidak didengar " dan
lalu kita mencari cari pembenaran ?
kisah kisah ini semoga memberi kita sekalian cerminan
bahwa
Sedemikian Tipis Kadang Batas Antara
Halal Haram Yang Dapat Menggelincirkan .
maka , mari membuat daftar dari apa apa yang
mungkin saja pernah dan masih kita lalaikan ,
dan janganlah hanya karena
hal kecil yang tampak sepele akan membawa bara api abadi ,
na' udzubillahimindzalik ...
( Titiek Hariati , Ramadhan 1439 H )