Minggu, 04 Maret 2018





.. " Sawahku Hilang di Warung De Sawah " ..
beberapa hari yl saya menulis tentang WOPI , 
warung Wolu Pitu . kali ini saya menulis tetangganya yang hanya
 berjarak beberapa puluh meter saja yaitu Warung De Sawah .
 keduanya ada di area yang sama yaitu desa Tegalweru , nDau , Batu 
yang merupakan salah satu jalan alternatif ke Batu
 meskipun tidak sepopuler jalan alternatif lainnya . 
tetapi saat ini sudah tidak ada istilah jalan populer dan tidak populer ,
 dimana mana bisnis kuliner tumbuh pesat antara Malang dan Batu ,
 bahkan sampai di desa desa yang " nylempit " ! 
investasinya juga tidak main main meskipun umumnya yang 
diandalkan adalah panorama alamnya dan di area ini 
andalannya adalah sawah sawah .
tetapi benarkah demikian ? 
saya melihatnya dengan sedikit cemas sebab ketika saya mampir
 di Warung De Sawah ini , saya bertemu seorang petani yang 
sedang " mbabat mbabat " alang alang . 
saya bertanya " pak , sedang sibuk ? " 
( saya bahasa Indonesiakan saja supaya pembaca luar Jawa 
tidak bingung ) . dijawab " o .. ndak , ini lo bersih bersih sedikit .
 sebelah ini sudah laku , jadi yang ini saya rapihkan " . 
lo , sudah laku ? padahal Warung De Sawah ada disebelahnya persis , 
berarti yang baru laku inipun kemungkinan besar juga akan
 dijadikan lahan bisnis kuliner ? 
 " berapa pak harga tanah disini " ? dijawab :
" yang sudah laku ini sejuta semeternya , itu denger2nya lo ... " , 
saya mantuk2 sambil membayangkan kalau saya hanya 
punya 10 juta dan dapat 10 meter persegi , 
bukankah sudah cukup untuk sebuah kedai pecel mini 
 selebar 2X5 meter ? dan itu tidak mustahil bahwa 
satu saat area ini akan dipadati kedai2 mini ataupun besar .... 
olala !! lalu dimana petani akan menanam padinya 
atau pertanyaannya dibuat begini : 
" apakah dimasa depan kita harus menyantap
 beras plastik kalau lahan lahan sawah yang 
ada sudah makin habis ? "
saya masuk Warung De Sawah yang sesuai namanya memang 
dekat dengan sawah dan kebun kebun sayur dll.
 gubug2 yang sengaja dibuat disitu menawarkan kenyamanan
 untuk " leyeh leyeh " meski sederhana meski terlihat 
" mengkhawatirkan disaat hujan deras " ...  
ada penonjolan promosi Bread Time dimana mana , 
saya bertanya apakah warung ini memang khusus menjual
 roti2an saja ? ternyata roti2an memang menjadi salah satu
 andalannya disamping kebun atau sawah , 
dan mereka punya tempat khusus untuk pengunjung yang 
ingin melihat proses pembuatannya plus mencicipi roti2nya . 
warung ini menu menu nya sangat beragam  disamping roti2 tadi . 
ada deretan pilihan nasi goreng , mie2 an , penyet2an , ikan2an ,
 ayam2an dll . mau yang menu  menu ala jaman now juga ada , 
pokoknya melayani semua selera " beda jaman " hehehe .. 
berada didekat kebun atau sawah memang nyaman , 
meskipun timbul pertanyaan bahwa berapa lama lagi sawah atau 
kebun kebun ini masih bisa dinikmati dan " dijual " 
sebagai daya tarik ? kalau area area semacam ini sudah makin
 padat dengan rumah dan warung warung serta kendaraan ,
 tidak tahu lagi apa yang masih tersisa ? 
saya berimajinasi bahwa kelak akan ada " tren baru " 
dunia kuliner . dan apakah itu ?
yaitu sepanjang area yang masih penuh kehijauan atau
 hutan , sawah , kebun dll akan dibiarkan tetap terlihat 
dari jalan rayam sebagaimana adanya ,
 dan yang menginginkan usaha kuliner disitu ,
 mereka membuatkan jalan setapak yang hanya bisa dilewati 
pejalan kaki menuju ke warung mereka yang terletak 
jauh dari jalan raya , sebagaimana yang pernah saya lihat di 
Rest Area antara Kasembon dan Pujon ! 
rest area ini terletak disebalik hutan , 
sehingga dari jalan raya hutan hutan tersebut tetap terlihat utuh 
dan rest areanya hanya mengambil sekitar 2HA disebelah dalamnya
 yang juga masih dipenuhi pohon2 yang sejuk dan rindang .
 mengapa semua warung , cafe , kedai dll itu harus selalu terlihat dan
berada ditepian jalan yang menyesakkan pemandangan
dan merampas kehijauan ? oya di Warung De Sawah ini 
saya hanya ngopi dengan menikmati roti sebab 
makan siangnya sudah saya nikmati sebelumnya 
di warung sebelahnya ( WOPI ) yang hanya berjarak
 beberapa puluh meter dari Warung De Sawah . 
 pilihan saya jatuh pada Wedhang Sereh dan Jus Kedondong
 yang ternyata cukup unik rasanya ! untuk sejenak berganti
 suasana dan " mengungsi " dari kemacetan di Malang ,
 Warung De Sawah
 barangkali lokasi hangout yang bisa dipilih !
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , Feb. 2018 )
01 . kebun sayur bersebelahan
02 . gerbang masuk ala Bali
03 . jalan menurun disebelah dalam warung
04 . Bread Time 
05 . " semeter sejuta " , katanya
06 . kebun pisang juga ada
07 . wedhang sereh dan roti
08 . Bread Time , daftar menu 
09 . jus kedondong
10 . nama warung














Tidak ada komentar: