Senin, 16 Oktober 2017










 .. " Tertolak Ke Festival Kopi Lumajang " ..
( sebuah catatan ketulusan saudara2ku di Ampel Gading )

hari minggu kemarin , 08 Oktober 2017 ,
 sudah terniat pagi pagi akan " jablas " arah Lumajang yang 
berjarak sekitar 100 km dari Malang . 
yang menjadi magnetnya adalah KOLESEM alias 
Festival " Kopi Lereng Semeru " yang merupakan agenda tahunan . 
Lumajang salah satu pesohor kopi ditanah air disamping 
Aceh , Toraja , Bali dll . rencananya panitia akan membagikan
sejumlah 1.255 cangkir kopi gratis pada pengunjungnya .
 mengapa 1.255 ?itu sudah sesuai dengan usia Lumajang . 
bertempat di Alun Alun Kabupaten Lumajang , 
akan dapat dipastikan festival ini bakal meriah dengan hadirnya 
puluhan barista ! saya pun sudah " cekot cekot " ingin
 segera bergabung sekaligus kangen dengan perjalanan ke
 Lumajang yang me liuk2 cantik itu ! 
setelah semua perlengkapan standar lengkap , sayapun 
jam 7 pagi sudah " bablas " arah Tumpang . mengambil rute 
Tumpang , Turen , Dampit , Lumajang . 
lo mengapa ke Tumpang dulu ? 
saya harus menjemput seorang kerabat yang akan menemani acara 
ngopi saya ! dan kebetulan hari minggu , kemacetan
 dimana mana ( bukan hari Minggu pun juga macet ! ) . 
naa .. ternyata di Tumpang saya malah masih harus menghabiskan waktu
 sekitar 1,5 jam karena kerabat ybs masih ada di lapangan senam ,
 weleh2 ...setelahnya saya terpaksa harus sedikit ngebut " menebus " jam
 senam tadi . dan selewat Ampel Gading disebuah desa yang asri ,
 saya mendadak merasa harus" kebelakang " dan 
berhenti di sebuah Alfamart. 
setelahnya ternyata perut juga mulai menagih , 
maklum saat berangkat tadi hanya " plak pluk " seadanya alias terbutu buru .
 kebetulan disamping kiri AM ini ada warung bakso dan nasgor . 
maka sambil memesan dua naspor , 
kami mengobrol dengan pemilik warung tentang Lumajang dll yang
 konon masih sekitar 1,5 jam lagi harus saya tempuh dari situ .
 cuaca mendung , saya tiba tiba merasa ragu bagaimana kalau 
nanti hujannya " mak bres " dan pulangnya sudah 
mulai gelap dengan kondisi jalanan yang me liuk2 
dan ber jurang2 serta licin ? maka secara guyon saya berkata 
" yo wes opo jare Gusti Allah ae , mohon dilindungi hehehe ... " ... .
 tiba tiba saya ingat harus mengambil sesuatu di mobil 
 dan saya berdiri untuk mengambilnya . lho ... mana kuncinya ?? ..
kunci yang fungsinya sekaligus alarm membuat saya 
" kelimpungan " sebab setelah diintip kedalam mobil dipastikan
 tidak " nyantol " didalamnya . 
kami ubleg menuruti jejak awal mulai parkir hingga WC dan 
ke arah warung nasgor dll , sia sia .. mengetahui ini ,
 secara mengejutkan , saya mendapat bantuan luar biasa dari
 berbagai pihak . pemilik warung , pramusaji , tetangga tetangga warung ,
 beberapa jemaah masjid didepan warung , para staf AM bahkan 
para pejalan kaki yang kebetulan lewat dan penasaran 
dengan apa yang sedang kami cari . 
sekitar 15 orang secara bergantian " mengublek " jalur kunci .
 aduhhh ... terharu , dan sulit saya tolak sebab mereka spontan 
dan begitu tulus ! tiba2 sebuah mobil Yaris merah plat N masuk AM , 
saya berinisiatif mencoba meminta tolong untuk 
membuka mobil saya dengan kunci beliau . 
percobaan gagal , yo mesti ae bathin saya , mosok beda merk bisa bobol ,
 la wong sesama merk saja tidak tembus .
 tiba tiba saya ingat di TELKOM Blimbing Malang , seorang satpam
disana pernah membantu saya membuka pintu mobil saya yang 
saat itu terkunci dari dalam akibat pikun , 
hanya dengan penggaris sederhana . 
 maka ide ini saya lontarkan pada para " relawan " di desa ini
ada yang memiliki penggaris ? maka rame2 mereka menawarkan 
bermacam alat mulai penggaris , fiber etiket harga dll .
 kesemuanya dicobakan " ala satpam Telkom Blimbing dengan arahan dari
 saya " bak instruktur kriminal membuka pintu mobil , Masya Allah .. ! 
gagal , karena semua alat tersebut terlalu lunak ,
 kita butuh penggaris logam ! ternyata didesa itu tidak ada toko alat tulis ,
weleh2 ... saya kembali memohon bantuan bapak pemilik Yaris merah yang 
masih " setia " mencoba membantu untuk membuka pintu mobil ,
 yakni untuk " nunut " mobil beliau hingga toko alat tulis yang ada disekitar 
desa itu arah Malang . " iya bu , monggo ... " 
dan sayapun bersiap untuk naik dan 
cari penggaris logam . tiba2 pintu mobil diketuk dari luar
oleh seorang bapak yang sedari tadi paling getol membantu :
" buuu ... lho nanti bagaimana ibu bisa kembali kesini lagi ? 
kan bapak ini terus ke Malang ?
 sudah bu saya antar pake motor saja supaya nggak
 repot pulangnya ! " ... saya mlongo ,
bahwa sesuatu yang tidak saya pikirkan ternyata malah 
ditawarkan dan dipikirkan oleh orang lain ..
 akhirnya saya dan kerabat turun dari Yaris dengan ucapan terima kasih
 dan kerabat saya lah yang dibonceng motor oleh bapak tadi untuk 
berburu toko penggaris logam .
sambil menunggu hasil perburuan penggaris logam
  dan dimana sudah hampir dua jam saya diubleg masalah kunci ini,
 sayapun memesan kopi diwarung yang sama untuk
sedikit melepas ketegangan .
 bersama saya ada  pramusaji, ada staf2 AM , 
ada jemaah masjid depan warung , ada pengunjung warung , 
ada tetangga2 warung dll 
seolah sedang ada Rembug Desa hehehe ...
  tiba tiba kami dikejutkan dengan seruan dari pemilik warung 
yang keluar dari pintu AM  :
" buuuu .... ini kuncinya !! " .... what ?!! .... 
semua kaget dan suprise " lhoooo ... ketemu dimana mbak ? " , 
saya sungguh tidak percaya ... " dipintu WC bu , nyantol , 
saya tadi yakin kunci tidak hilang , jadi saya ubleg terus " ... 
ya Allah , sungguh luar biasa upaya mbak Sania ini ,
 padahal tadi sudah banyak yang ngubleg arah WC tetapi
tidak menemu apa apa ,lha kok malah " ngglethek " nyantol 
dipintu sebelah dalamnya ?
 .... pikun oh pikun ....
langsung kami menelpon bapak dan kerabat saya yang sedang
berkelanamencari toko penggaris logam dan meminta mereka kembali .
 jam sudah makin siang , gerimis mulai turun , mendung ,
saya makin berkeyakinan dengan cara Allah 
bekerja mengingatkan umatnya untuk tidak melanjutkan perjalanan, 
dan karenanya saya ikhlas bahwa mungkin dibalik 
Festival Kopi Lumajang ada " sesuatu " yang
 tidak positip untuk  saya hadapi . 
saat berpamitan , saya hanya bisa meninggalkan beberapa kenang2an
 untuk pemilik warung dan bapak pemilik motor tadi lewat 
beberapa barang yang ada di AM sebagai satu2nya toko terdekat ,
disertai ucapan terima kasih atas
 ketekunan dan ketulusan mereka membantu .
 saya tahu barang2 itu tidak seimbang dengan nilai keikhlasan
 dan ketulusan mereka membantu tetapi setidaknya saya
 masih diberi kesempatan kecil mengekspresikan rasa terima kasih saya .
 kepada mbak Sania dan staf2nya , kepada para staf Alfamart , 
kepada bapak pemilik motor dan ibu , kepada bapak
yang memasakkan nasgor , 
kepada beberapa jamaah Masjid , kepada bapak pemilik Yaris merah ,
 kepada mas2 dan mbak2 yang kebetulan lewat dan membantu tanpa
 saya kenal , semuanya saja tanpa kecuali , 
semoga kebaikan Anda Anda mendapatkan balasan pahala yang setimpal 
dan disegerakan didunia dan kelak di akherat , amin ...
saya diam diam merasa sedih bahwa di kota kota besar bahkan 
di Malangpun , ketulusan semacam yang mereka miliki itu sudah luntur .
 masing masing telah disibukkan dengan urusannya sehingga 
" tidak ada waktu "
 untuk peduli pada orang kesulitan orang lain .
saya putar balik arah Malang dengan berbagai rasa .
 sungguh tidak ada penyesalan , justru tertumpuk rasa syukur bahwa 
Allah Bekerja Dengan caraNYA yang 
terkadang tidak mudah dipahami tetapi kalau kita pasrah dan yakin
 maka segalanya akan dipermudahkanNYA , amin ..
( Titiek Hariati )

01 . Festival Kopi Lumajang ( gambar dari google )
02 . pohon kopi ( gambar dari google )
03 . mbak Sania dan rekan , Ampelgading ( photo by : Titiek Hariati )
04 . cappucino , Library Coffee , Malang ( photo by : Titiek Hariati )
















 

Tidak ada komentar: