( sebuah catatan ketulusan saudara2ku di Ampel Gading )
hari minggu kemarin , 08 Oktober 2017 ,
sudah terniat pagi pagi akan " jablas " arah Lumajang yang
berjarak sekitar 100 km dari Malang .
yang menjadi magnetnya adalah KOLESEM alias
Festival " Kopi Lereng Semeru " yang merupakan agenda tahunan .
Lumajang salah satu pesohor kopi ditanah air disamping
Aceh , Toraja , Bali dll . rencananya panitia akan membagikan
sejumlah 1.255 cangkir kopi gratis pada pengunjungnya .
mengapa 1.255 ?itu sudah sesuai dengan usia Lumajang .
bertempat di Alun Alun Kabupaten Lumajang ,
akan dapat dipastikan festival ini bakal meriah dengan hadirnya
puluhan barista ! saya pun sudah " cekot cekot " ingin
segera bergabung sekaligus kangen dengan perjalanan ke
Lumajang yang me liuk2 cantik itu !
sudah terniat pagi pagi akan " jablas " arah Lumajang yang
berjarak sekitar 100 km dari Malang .
yang menjadi magnetnya adalah KOLESEM alias
Festival " Kopi Lereng Semeru " yang merupakan agenda tahunan .
Lumajang salah satu pesohor kopi ditanah air disamping
Aceh , Toraja , Bali dll . rencananya panitia akan membagikan
sejumlah 1.255 cangkir kopi gratis pada pengunjungnya .
mengapa 1.255 ?itu sudah sesuai dengan usia Lumajang .
bertempat di Alun Alun Kabupaten Lumajang ,
akan dapat dipastikan festival ini bakal meriah dengan hadirnya
puluhan barista ! saya pun sudah " cekot cekot " ingin
segera bergabung sekaligus kangen dengan perjalanan ke
Lumajang yang me liuk2 cantik itu !
setelah semua perlengkapan standar lengkap , sayapun
jam 7 pagi sudah " bablas " arah Tumpang . mengambil rute
Tumpang , Turen , Dampit , Lumajang .
lo mengapa ke Tumpang dulu ?
saya harus menjemput seorang kerabat yang akan menemani acara
ngopi saya ! dan kebetulan hari minggu , kemacetan
dimana mana ( bukan hari Minggu pun juga macet ! ) .
naa .. ternyata di Tumpang saya malah masih harus menghabiskan waktu
sekitar 1,5 jam karena kerabat ybs masih ada di lapangan senam ,
weleh2 ...setelahnya saya terpaksa harus sedikit ngebut " menebus " jam
senam tadi . dan selewat Ampel Gading disebuah desa yang asri ,
saya mendadak merasa harus" kebelakang " dan
berhenti di sebuah Alfamart.
setelahnya ternyata perut juga mulai menagih ,
maklum saat berangkat tadi hanya " plak pluk " seadanya alias terbutu buru .
kebetulan disamping kiri AM ini ada warung bakso dan nasgor .
maka sambil memesan dua naspor ,
kami mengobrol dengan pemilik warung tentang Lumajang dll yang
konon masih sekitar 1,5 jam lagi harus saya tempuh dari situ .
cuaca mendung , saya tiba tiba merasa ragu bagaimana kalau
nanti hujannya " mak bres " dan pulangnya sudah
mulai gelap dengan kondisi jalanan yang me liuk2
dan ber jurang2 serta licin ? maka secara guyon saya berkata
" yo wes opo jare Gusti Allah ae , mohon dilindungi hehehe ... " ... .
tiba tiba saya ingat harus mengambil sesuatu di mobil
dan saya berdiri untuk mengambilnya . lho ... mana kuncinya ?? ..
kunci yang fungsinya sekaligus alarm membuat saya
" kelimpungan " sebab setelah diintip kedalam mobil dipastikan
tidak " nyantol " didalamnya .
kami ubleg menuruti jejak awal mulai parkir hingga WC dan
ke arah warung nasgor dll , sia sia .. mengetahui ini ,
secara mengejutkan , saya mendapat bantuan luar biasa dari
berbagai pihak . pemilik warung , pramusaji , tetangga tetangga warung ,
beberapa jemaah masjid didepan warung , para staf AM bahkan
para pejalan kaki yang kebetulan lewat dan penasaran
dengan apa yang sedang kami cari .
sekitar 15 orang secara bergantian " mengublek " jalur kunci .
aduhhh ... terharu , dan sulit saya tolak sebab mereka spontan
dan begitu tulus ! tiba2 sebuah mobil Yaris merah plat N masuk AM ,
saya berinisiatif mencoba meminta tolong untuk
membuka mobil saya dengan kunci beliau .
percobaan gagal , yo mesti ae bathin saya , mosok beda merk bisa bobol ,
la wong sesama merk saja tidak tembus .
tiba tiba saya ingat di TELKOM Blimbing Malang , seorang satpam
disana pernah membantu saya membuka pintu mobil saya yang
saat itu terkunci dari dalam akibat pikun ,
hanya dengan penggaris sederhana .
maka ide ini saya lontarkan pada para " relawan " di desa ini
ada yang memiliki penggaris ? maka rame2 mereka menawarkan
bermacam alat mulai penggaris , fiber etiket harga dll .
kesemuanya dicobakan " ala satpam Telkom Blimbing dengan arahan dari
saya " bak instruktur kriminal membuka pintu mobil , Masya Allah .. !
gagal , karena semua alat tersebut terlalu lunak ,
kita butuh penggaris logam ! ternyata didesa itu tidak ada toko alat tulis ,
weleh2 ... saya kembali memohon bantuan bapak pemilik Yaris merah yang
masih " setia " mencoba membantu untuk membuka pintu mobil ,
yakni untuk " nunut " mobil beliau hingga toko alat tulis yang ada disekitar
desa itu arah Malang . " iya bu , monggo ... "
dan sayapun bersiap untuk naik dan
cari penggaris logam . tiba2 pintu mobil diketuk dari luar
oleh seorang bapak yang sedari tadi paling getol membantu :
" buuu ... lho nanti bagaimana ibu bisa kembali kesini lagi ?
kan bapak ini terus ke Malang ?
sudah bu saya antar pake motor saja supaya nggak
repot pulangnya ! " ... saya mlongo ,
bahwa sesuatu yang tidak saya pikirkan ternyata malah
ditawarkan dan dipikirkan oleh orang lain ..
akhirnya saya dan kerabat turun dari Yaris dengan ucapan terima kasih
dan kerabat saya lah yang dibonceng motor oleh bapak tadi untuk
berburu toko penggaris logam .
sambil menunggu hasil perburuan penggaris logam
dan dimana sudah hampir dua jam saya diubleg masalah kunci ini,
sayapun memesan kopi diwarung yang sama untuk
sedikit melepas ketegangan .
bersama saya ada pramusaji, ada staf2 AM ,
ada jemaah masjid depan warung , ada pengunjung warung ,
ada tetangga2 warung dll
seolah sedang ada Rembug Desa hehehe ...
tiba tiba kami dikejutkan dengan seruan dari pemilik warung
yang keluar dari pintu AM :
" buuuu .... ini kuncinya !! " .... what ?!! ....
semua kaget dan suprise " lhoooo ... ketemu dimana mbak ? " ,
saya sungguh tidak percaya ... " dipintu WC bu , nyantol ,
saya tadi yakin kunci tidak hilang , jadi saya ubleg terus " ...
ya Allah , sungguh luar biasa upaya mbak Sania ini ,
padahal tadi sudah banyak yang ngubleg arah WC tetapi
tidak menemu apa apa ,lha kok malah " ngglethek " nyantol
dipintu sebelah dalamnya ?
.... pikun oh pikun ....
langsung kami menelpon bapak dan kerabat saya yang sedang
berkelanamencari toko penggaris logam dan meminta mereka kembali .
jam sudah makin siang , gerimis mulai turun , mendung ,
saya makin berkeyakinan dengan cara Allah
bekerja mengingatkan umatnya untuk tidak melanjutkan perjalanan,
dan karenanya saya ikhlas bahwa mungkin dibalik
Festival Kopi Lumajang ada " sesuatu " yang
tidak positip untuk saya hadapi .
saat berpamitan , saya hanya bisa meninggalkan beberapa kenang2an
untuk pemilik warung dan bapak pemilik motor tadi lewat
beberapa barang yang ada di AM sebagai satu2nya toko terdekat ,
disertai ucapan terima kasih atas
ketekunan dan ketulusan mereka membantu .
saya tahu barang2 itu tidak seimbang dengan nilai keikhlasan
dan ketulusan mereka membantu tetapi setidaknya saya
masih diberi kesempatan kecil mengekspresikan rasa terima kasih saya .
kepada mbak Sania dan staf2nya , kepada para staf Alfamart ,
kepada bapak pemilik motor dan ibu , kepada bapak
yang memasakkan nasgor ,
kepada beberapa jamaah Masjid , kepada bapak pemilik Yaris merah ,
kepada mas2 dan mbak2 yang kebetulan lewat dan membantu tanpa
saya kenal , semuanya saja tanpa kecuali ,
semoga kebaikan Anda Anda mendapatkan balasan pahala yang setimpal
dan disegerakan didunia dan kelak di akherat , amin ...
saya diam diam merasa sedih bahwa di kota kota besar bahkan
di Malangpun , ketulusan semacam yang mereka miliki itu sudah luntur .
masing masing telah disibukkan dengan urusannya sehingga
" tidak ada waktu "
untuk peduli pada orang kesulitan orang lain .
saya putar balik arah Malang dengan berbagai rasa .
sungguh tidak ada penyesalan , justru tertumpuk rasa syukur bahwa
Allah Bekerja Dengan caraNYA yang
terkadang tidak mudah dipahami tetapi kalau kita pasrah dan yakin
maka segalanya akan dipermudahkanNYA , amin ..
( Titiek Hariati )
jam 7 pagi sudah " bablas " arah Tumpang . mengambil rute
Tumpang , Turen , Dampit , Lumajang .
lo mengapa ke Tumpang dulu ?
saya harus menjemput seorang kerabat yang akan menemani acara
ngopi saya ! dan kebetulan hari minggu , kemacetan
dimana mana ( bukan hari Minggu pun juga macet ! ) .
naa .. ternyata di Tumpang saya malah masih harus menghabiskan waktu
sekitar 1,5 jam karena kerabat ybs masih ada di lapangan senam ,
weleh2 ...setelahnya saya terpaksa harus sedikit ngebut " menebus " jam
senam tadi . dan selewat Ampel Gading disebuah desa yang asri ,
saya mendadak merasa harus" kebelakang " dan
berhenti di sebuah Alfamart.
setelahnya ternyata perut juga mulai menagih ,
maklum saat berangkat tadi hanya " plak pluk " seadanya alias terbutu buru .
kebetulan disamping kiri AM ini ada warung bakso dan nasgor .
maka sambil memesan dua naspor ,
kami mengobrol dengan pemilik warung tentang Lumajang dll yang
konon masih sekitar 1,5 jam lagi harus saya tempuh dari situ .
cuaca mendung , saya tiba tiba merasa ragu bagaimana kalau
nanti hujannya " mak bres " dan pulangnya sudah
mulai gelap dengan kondisi jalanan yang me liuk2
dan ber jurang2 serta licin ? maka secara guyon saya berkata
" yo wes opo jare Gusti Allah ae , mohon dilindungi hehehe ... " ... .
tiba tiba saya ingat harus mengambil sesuatu di mobil
dan saya berdiri untuk mengambilnya . lho ... mana kuncinya ?? ..
kunci yang fungsinya sekaligus alarm membuat saya
" kelimpungan " sebab setelah diintip kedalam mobil dipastikan
tidak " nyantol " didalamnya .
kami ubleg menuruti jejak awal mulai parkir hingga WC dan
ke arah warung nasgor dll , sia sia .. mengetahui ini ,
secara mengejutkan , saya mendapat bantuan luar biasa dari
berbagai pihak . pemilik warung , pramusaji , tetangga tetangga warung ,
beberapa jemaah masjid didepan warung , para staf AM bahkan
para pejalan kaki yang kebetulan lewat dan penasaran
dengan apa yang sedang kami cari .
sekitar 15 orang secara bergantian " mengublek " jalur kunci .
aduhhh ... terharu , dan sulit saya tolak sebab mereka spontan
dan begitu tulus ! tiba2 sebuah mobil Yaris merah plat N masuk AM ,
saya berinisiatif mencoba meminta tolong untuk
membuka mobil saya dengan kunci beliau .
percobaan gagal , yo mesti ae bathin saya , mosok beda merk bisa bobol ,
la wong sesama merk saja tidak tembus .
tiba tiba saya ingat di TELKOM Blimbing Malang , seorang satpam
disana pernah membantu saya membuka pintu mobil saya yang
saat itu terkunci dari dalam akibat pikun ,
hanya dengan penggaris sederhana .
maka ide ini saya lontarkan pada para " relawan " di desa ini
ada yang memiliki penggaris ? maka rame2 mereka menawarkan
bermacam alat mulai penggaris , fiber etiket harga dll .
kesemuanya dicobakan " ala satpam Telkom Blimbing dengan arahan dari
saya " bak instruktur kriminal membuka pintu mobil , Masya Allah .. !
gagal , karena semua alat tersebut terlalu lunak ,
kita butuh penggaris logam ! ternyata didesa itu tidak ada toko alat tulis ,
weleh2 ... saya kembali memohon bantuan bapak pemilik Yaris merah yang
masih " setia " mencoba membantu untuk membuka pintu mobil ,
yakni untuk " nunut " mobil beliau hingga toko alat tulis yang ada disekitar
desa itu arah Malang . " iya bu , monggo ... "
dan sayapun bersiap untuk naik dan
cari penggaris logam . tiba2 pintu mobil diketuk dari luar
oleh seorang bapak yang sedari tadi paling getol membantu :
" buuu ... lho nanti bagaimana ibu bisa kembali kesini lagi ?
kan bapak ini terus ke Malang ?
sudah bu saya antar pake motor saja supaya nggak
repot pulangnya ! " ... saya mlongo ,
bahwa sesuatu yang tidak saya pikirkan ternyata malah
ditawarkan dan dipikirkan oleh orang lain ..
akhirnya saya dan kerabat turun dari Yaris dengan ucapan terima kasih
dan kerabat saya lah yang dibonceng motor oleh bapak tadi untuk
berburu toko penggaris logam .
sambil menunggu hasil perburuan penggaris logam
dan dimana sudah hampir dua jam saya diubleg masalah kunci ini,
sayapun memesan kopi diwarung yang sama untuk
sedikit melepas ketegangan .
bersama saya ada pramusaji, ada staf2 AM ,
ada jemaah masjid depan warung , ada pengunjung warung ,
ada tetangga2 warung dll
seolah sedang ada Rembug Desa hehehe ...
tiba tiba kami dikejutkan dengan seruan dari pemilik warung
yang keluar dari pintu AM :
" buuuu .... ini kuncinya !! " .... what ?!! ....
semua kaget dan suprise " lhoooo ... ketemu dimana mbak ? " ,
saya sungguh tidak percaya ... " dipintu WC bu , nyantol ,
saya tadi yakin kunci tidak hilang , jadi saya ubleg terus " ...
ya Allah , sungguh luar biasa upaya mbak Sania ini ,
padahal tadi sudah banyak yang ngubleg arah WC tetapi
tidak menemu apa apa ,lha kok malah " ngglethek " nyantol
dipintu sebelah dalamnya ?
.... pikun oh pikun ....
langsung kami menelpon bapak dan kerabat saya yang sedang
berkelanamencari toko penggaris logam dan meminta mereka kembali .
jam sudah makin siang , gerimis mulai turun , mendung ,
saya makin berkeyakinan dengan cara Allah
bekerja mengingatkan umatnya untuk tidak melanjutkan perjalanan,
dan karenanya saya ikhlas bahwa mungkin dibalik
Festival Kopi Lumajang ada " sesuatu " yang
tidak positip untuk saya hadapi .
saat berpamitan , saya hanya bisa meninggalkan beberapa kenang2an
untuk pemilik warung dan bapak pemilik motor tadi lewat
beberapa barang yang ada di AM sebagai satu2nya toko terdekat ,
disertai ucapan terima kasih atas
ketekunan dan ketulusan mereka membantu .
saya tahu barang2 itu tidak seimbang dengan nilai keikhlasan
dan ketulusan mereka membantu tetapi setidaknya saya
masih diberi kesempatan kecil mengekspresikan rasa terima kasih saya .
kepada mbak Sania dan staf2nya , kepada para staf Alfamart ,
kepada bapak pemilik motor dan ibu , kepada bapak
yang memasakkan nasgor ,
kepada beberapa jamaah Masjid , kepada bapak pemilik Yaris merah ,
kepada mas2 dan mbak2 yang kebetulan lewat dan membantu tanpa
saya kenal , semuanya saja tanpa kecuali ,
semoga kebaikan Anda Anda mendapatkan balasan pahala yang setimpal
dan disegerakan didunia dan kelak di akherat , amin ...
saya diam diam merasa sedih bahwa di kota kota besar bahkan
di Malangpun , ketulusan semacam yang mereka miliki itu sudah luntur .
masing masing telah disibukkan dengan urusannya sehingga
" tidak ada waktu "
untuk peduli pada orang kesulitan orang lain .
saya putar balik arah Malang dengan berbagai rasa .
sungguh tidak ada penyesalan , justru tertumpuk rasa syukur bahwa
Allah Bekerja Dengan caraNYA yang
terkadang tidak mudah dipahami tetapi kalau kita pasrah dan yakin
maka segalanya akan dipermudahkanNYA , amin ..
( Titiek Hariati )
01 . Festival Kopi Lumajang ( gambar dari google )
02 . pohon kopi ( gambar dari google )
03 . mbak Sania dan rekan , Ampelgading ( photo by : Titiek Hariati )
04 . cappucino , Library Coffee , Malang ( photo by : Titiek Hariati )
02 . pohon kopi ( gambar dari google )
03 . mbak Sania dan rekan , Ampelgading ( photo by : Titiek Hariati )
04 . cappucino , Library Coffee , Malang ( photo by : Titiek Hariati )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar