disepanjang Jalan Raya Dermo , nDau ,
mudahnya adalah Sengkaling belok kiri kalau
arah ke Batu , adalah pusatnya warkop2 mahasiswa
yang jumlahnya puluhan !
itupun bukan warkop2 biasa tetapi sebagian bahkan
serius dengan barista2nya yang prof .
untuk cangkruk disana , saya memang harus mengambil
strategi agar tidak menjadi " perhatian "
bahwa " lho .. kok ada ibu ibu yang kesasar masuk
di cafe milenial ? " . beda kalau saya masuk di
Java Dancer atau Kopitiam atau Library atau
Starbucks yang tidak peduli usia karena disana
adalah family cafe !
jalan ini , saya memilih hari biasa dengan
jam jam setelah makan siang yaitu sekitar jam 14 .
lumayan tepat , suasana sepi dan saya memilih
salah satu cafe disitu yaitu Hashtag Cafe .
saya tidak tahu ini merupakan cabang yang keberapa
atau satu2nya di Malang , yang jelas
saya pilih karena tampilan luarnya mewakili
puluhan cafe yang sekelas dan sejenis didaerah itu .
" hallooo ... " saya masuk dan senyap ..
kecuali tampak sepasang cowok cewek yang cuek
dan mereka sedang asyik HP an ...
" maaf , cafe nya buka atau gimana ya ,
mana pegawainya ? " ..si cewek menjawab pendek
" buka .. " dan HP an lagi .
saya mengambil tempat duduk agak kebelakang
dekat kebun2 disitu dan menunggu . tapi 3 menit
berlalu , saya lalu berjalan lagi kearah deretan kopi2 .
saya bertanya lagi pada cewek yang sama
" maaf , kemana ya yang jaga ? " ..
diluar dugaan dijawab " oya , mau pesan apa ?"
..oalaa.. gitu to cara nya ..
ternyata mereka adalah " yang mbaurekso " disitu ..
saya pesan singkat sesuai menu mahasiswa yang ada ,
dan saya kembali duduk sambil mbathin
mosok sambutan pada pengunjung koyok
wong gak butuh duit , minimal bisalah lebih ramah
dan bersikap helpful sehingga tamu
akan merasa nyaman .
kebiasaanmu menerima anak sekolah atau mahasiswa
itupun tidak berarti kamu tidak perlu ramah
bahkan di baratpun nggak secuek kalian " ..
( untung hanya batin saja ,
dan kalau mereka kebetulan baca blog ini
mungkin lebih bagus .. hehehe ..! ) .
jangan berharap banyak seperti kalau makan
di Library atau Arbanat ,
namanya menu anak kos harus terima " apa adanya " .
vietnam drip itu tadi saya pesan supaya
" netesnya kopi dimeja saya saja "
ee.. ternyata nyampe dimeja saya sudah meresap
semua kopinya hingga kegelas dibawahnya ...
" lho .. kok ?" .. dijawab
" maaf .. lubang saringannya gede2 jadi
langsung netes cepet kebawah " .. ( ?1 ) ..
kebablas sehingga jadi agak kekeringan dan " mrotoli "..
( ini susahnya kalau kebiasaan dengan
Wiener Schnitzel hehehe .. )
saya ngobrol dengan chefnya , mas Ben Ben ,
untung ybs termasuk yang tidak alergi
dengan masukan2 hehehe .. keren mas .
yo wes tidak usah dipikir macam2 , nikmati saja
suasana cafenya yang kebetulan senyap dan duduk
disamping kebun dibelakang cafe lumayan membuat
sedikit oxygen terasa segar ..
tempat cangkruk anak kos ,
yang dari keseluruhan aspek
( layanan , ragam menu , rasa , harga , atmosfer )
dari skala 1-10 saya ikhlas memberi nilai 6 .
saat pulang mereka terasa sudah jauh lebih ramah ,
tetapi kesan pertama memang menghujam ,
apa boleh buat nilai 6 sudah sulit diubah hehehe ..
yo wes , yukkk ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Desember 2020 )
keterangan foto :
01 . kebetulan sepi ..
02 . kursi antik
03 . senyap ..
04 . vietnam drip yang sudah " rampung " ( ? )
05 . kebun dibelakang cafe
06 . chicken katzu yang kekeringan ,
" kemrotok " ..
07 . stage yang kadang ada live musicnya
08 . tempat parkir yang lumayan
untuk sekitar 5 dari R4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar