hampir setahun tidak bertemu ,
sudah tentu keinginan mudik tak dapat ditolak
sambil mematuhi protokol .
sulung saya beserta istri dan kedua mertuanya
berencana berlibur di Malang pada sebuah
longweekend ! dirumah saya ?
rasanya juga akan sulit
sebab pandemi mewajibkan berjarak .
ternyata malah sudah check in di satu
Guest House di Jalan Lasem , NAMU .
sebuah guest house bergaya modern minimalis
yang nyaman karena ukuran kamar kamarnya
yang jumbo .
surprise , sebab saya pikir keinginan mudik
hanya sekedar becanda saja mengingat situasi
masih belum 100% aman baik yang di
Jakarta maupun Malang .
karena singgah dibeberapa kota disepanjang
Jakarta Malang PP , al Solo dll .
dan seperti " lazimnya tuan rumah " , saya siap
dengan beberapa spot wisata yang saya pilihkan
cukup aman dari kerumunan .
tetapi mana ada yang sepi disaat liburan longweekend ?
maka strategi nya adalah
" Datang Terpagi dan Pulang Terawal .. ! "
wisata kuliner Malang dari tahun ketahun
memang tak banyak tidak berubah .
Rawon Nguling , Rawon Rampal , Rawon Brintik ,
Ronde Titoni , Cwimie Jalan Kawi Atas ,
Pecel Kawi , Sate Ponorogo
( meski bukan Arema Asli ) , Bakso Bakar ,
Bakso Gun yang berpanci , dll yang khas Malang .
Cangkruk ngopinya terpaksa bolak balik
Java Dancer karena beberapa yang lain
selama pandemi ini ternyata tutup
( atau bangkrut ? .. ) .
ada kue lumpur dll . Kearah Batu dan Pujon ,
saya bawa ke Santerra de la Ponte
dan Royal 360 didepan Jatim Park 3
menikmati view Batu dan Herjuno dll .
memang ada permintaan untuk tidak terlampau
" menguras tenaga berwisata " ,
sebab Jalan Darat Jakarta - Malang PP
memerlukan stamina meski sudah ada jalan tol .
sayapun maklum .
terutama Batu , membuat mereka kagum
karena pada kunjungan terakhir sekian tahun yl
masih belum sebanyak saat ini pilihannya
terutama wisata kuliner nya !
jangan heran jika pemudik2 suka " boros njajan "
di Malang , misal komentar begini :
" waa.. di Malang masih ada ya nasi pecel
dibawah 10 ribu , disana minimal 25 ribu belum lauk "
.. ( opo tak dodolan pecel ae aku ndik kono ,
bathin saya hehehe .. ) . mungkin mereka
bahkan akan nggeblak pingsan kalau
tahu masih banyak nasi pecel 5 ribuan !
wisatawan ke Malang Raya tertarik kulinerannya
dan murahnya harga , sebaliknya kalau kita
ke Betawi misalnya , lebih untuk
mengunjungi tempat2 wisatanya ,
bukan kulinernya .
Kota Tua Jakarta , Pelabuhan Sunda Kelapa ,
Museum2 dan peninggalan2 sejarah Betawi
sangatlah menarik . jadi masing2 memang
punya magnet sehingga terjadilah arus
" ngalor ngidul ngetan bali ngulon " hehehe .
longweekend yang lalu yaa ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Malang , 09 . 11. 20 )
keterangan foto :
01 . dokter anak yang sedang beristirahat
di Malang bersama ibundanya ,
di Santerra de la Ponte , Pujon
02 . besan dan menantu saya yang
saya bawa ke Pujon
03 . ruang kamar Namu Guest House
Jalan Lasem Malang yang lapang dan nyaman
04 . lobby
05 . jalan darat bebas mampir2
06 . guesthouse disukai karena
tidak terlalu banyak tamu dan tenang
07 . cwi mie Jl. Kawi Atas
08 . cangkruk ngopi sambil ngemil
09 . saya ajak menjajal tempat
setarbak baru di Ijen
10 . bermain 41 dll sambil ngopi
11 . besan saya di gerbang Santerra , Pujon
12 . menantu saya dan ibundanya di Pujon
13 . kangen warung2 rawon jadul di Malang
antara lain Brintik ini
( dua kali ke rawon Rampal sudah kehabisan
padahal masih jam 10 pagi ! )
14 . favorit saya : Affogato ... !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar