Menciptakan Tumpak Sewu " ..
menunggu usainya covid19 bak menunggu
orang tercinta yang tak kunjung tiba hehehe ..
padahal saya sudah " ngempet " lama
untuk menengok ( The Great )
Tumpak Sewu Waterfall .. !
maka tidak menunggu usainya covid , saya nekad
kesana pada hari bukan weekend dengan
kesiapan full ptotocol .
75km arah Kabupaten Lumajang lewat Dampit
. disebut sebagai air terjun terindah dan menurut
saya bahkan " termistis " tersebab curahannya
yang setinggi 120 meter ( ! ) itu seolah
menggerojok hati !
setelah diperjalanan yang juga senyap saya hanya
cukup berkecepatan 60-80 saja meski sepi .
mengapa ? karena medannya yang lebih mirip
ular me liuk2 dengan tepian yang curam , maka
yang belum terbiasa sebaiknya lebih ber hati2 .
Ampelgading - Pronojiwo adalah rute yang saya pilih
menuju Coban atau Tumpak Sewu ini .
( yang sudah sering ke JLS Malang Selatan dengan
17 pantainya , pasti rute ini tidak lagi sulit dilalui
meski me liuk2 dan curam ) .
tiket masuk per orang 10 ribu dan parkir 5 ribu adalah
harga yang relatif murah untuk sebuah
suguhan alam yang dahsyat !
dasar air terjun , akan dikenakan lagi biaya 10ribu
dan 10 ribu lainnya bagi yang melanjutkan ke
sebuah goa disitu yang dikenal dengan nama Goa Tetes .. !
jalan turun dari tempat parkir menuju
sebuah dataran untuk
melihat air terjun dari atas , hanya berjarak
sekitar 250meter berjalan kaki . tetapi bagi yang
ingin menikmati " grojogan " air secara dekat ,
bisa turun lagi melalui jalan sempit yang
curam dan licin sepanjang sekitar 100 meteran .
konon bagi yang sudah berusia 60 tahun keatas
dengan riwayat kesehatan tertentu ,
ini tidak disarankan bahkan dilarang!
dihadapan ciptaanNYA yang luar biasa ini ?
air terjun setinggi sekitar 120 meter ini membentuk
sederetan grojogan yang fantastik sekaligus
menggerojok hati .. !
berhulu di Gunung Semeru ..! bak sebuah
tirai raksasa yang lebar , air terjun ini jatuh
kesebuah lembah curam sehingga kalau dilihat
dari atas lebih mirip animasi film film fiksi
semacam Avatar itu .
sebagaimana pernah saya saksikan di
Youtube serial Tumpak Sewu karya bule
tentang perjalanan mereka di sana bersama
" mbak Tina Bule " hehehe .. ) .
rasanya tidak ada puasnya jeprat jepret karena
diambil dari sudut yang manapun,
Tumpak Sewu tetap terlihat spektakuler !
biarlah saya berbangga dengan Tumpak Sewu
meski tidak selebar dan debit airnya tidak
segede Niagara , karena bagi saya kecantikan
Tumpak atau Coban Sewu ini memiliki
karisma tersendiri !
istirahat sejenak setelah berjalan menanjak disaat
pulang kearah parkiran , saya menuju sebuah
warung sederhana untuk ngopi dan menikmati
pisang goreng dan hweci yang baru diangkat
dari minyak panas !
( jangan ingatkan saya tentang kolesterol karena
suasana disekitar saya " tidak mengijinkan " itu
dan cangkruk sambil mendengarkan
suara grojogan air
pastilah sebuah hal termudah untuk melupakan
kolesterol hehehe .. ) .
" itu kopi hanya tumbuh disini bu ,
bukan Arabica buka Robusta ,
buahnyapun tak banyak dan tidak bisa dipanen masal
karena tumbuh sedikit .. ini lho bu pohonnya " !
saya berdiri untuk menjenguk pohon kopi yang
dimaksud yang tampak
hanya ada dua batang pohon saja ..
berat rasanya meninggalkan area Coban Sewu yang
cantik ini , andai saja ada area camping
ataupun penginapan rumah penduduk ,
saya ingin menikmati suara grojogannya
sepanjang malam , pasti seru ... !
menjenguknya , dan semoga seusai pandemi
saya masih berkesempatan menengoknya lagi ..
oya sebetulnya didekat Tumpak Sewu ini ada
beberapa air terjun lain , tetapi ketika saya men cek
salah satu area dari mereka ,
ternyata jalannya belum serapih ke Tumpak Sewu
( mungkin kalau dengan kendaraan 4WD saya
berani hihihi .. maklum gerobak saya masih
kelas standar hehehe .. ) .
yaitu Oro Oro Ombo , sekitar 5 km dari Tumpak Sewu .
itu adalah area yang konon kalau tidak sedang
mendung atau berawan , panorama Semeru
akan jelas terlihat , juga bekas aliran lahar
yang saat ini berbentuk batu batu gede
disepanjang jalannya .
saya justru " terjebak " ditengah rombongan
komunitas Pajero Sport yang saya perkirakan
berjumlah hampir 150 mobil !
waduh .. apes !
saya harus putar balik ketika area memasuki
jalanan yang bergelombang dengan bebatuan
yang menonjol ... maka saya terpaksa tidak dapat
bercerita lebih dari ini sebab kalau saya nekad
meneruskannya , pasti
rombongan Pajero tadi bakal kerepotan
membantu gerobak saya yang mungkin saja
kesangkut sangkut hahaha ..
dari Indosat atau Indihome kelak hihihi .. ) .
Tumpak Sewu yang spektakuler saya tinggalkan
dengan adukan rasa ..
( Writing & Photos by : Titiek Hariati ,
Malang , 25 . 10 . 20 )
keterangan foto :
01 . Tumpak Sewu menggerojok .. ( 01 )
02 . Tumpak Sewu menggerojok .. ( 02 )
03 . Tumpak Sewu menggerojok .. ( 03 )
04 . Tumpak Sewu Menggerojok .. ( 04 )
05 . Tumpak Sewu menggerojok .. ( 05 )
06 . Saya dan Tumpak Sewu .. ( 06 )
07 . No Mesum .. setuju !!
08 . Jalan turun setelah gerbang masuk
09 . Jalan turun menuju dasar air terjun
10 . Dilarang memberi makan satwa
11. Usia 60 tahun keatas dilarang turun ke dasar
12 . Tumpak Sewu menggerojok .. ( 07 )
13 . Batas Area yang boleh dimasuki
14 . Tumpak Sewu menggerojok .. ( 08 )
15 . Gorengan sambil cangkruk
16 . Kopi khas Tumpak Sewu
17 . Wastafel ada dimana mana
18 . Baliho digerbang masuk
19 . Oro2 Ombo , area bekas lahar Semeru
20 . Batu2 besar eks lahar Semeru
21 . Sejenak bertukar oxygen di Oro2 Ombo
22. Tumpak Sewu menggerojok .. ( 09 )
23 . Jangan lupa sampah2 mamin dll dibawa kembali !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar