lama tidak ke Kasembon ( diatas Pujon )
dan saat pandemi kebutuhan akan udara bersih
terasa lebih besar yang mendorong saya
untuk kembali menengok area Pujon
dan sekitarnya .
melewati Batu , Songgoriti , Coban Rondo dan
terus naik kearah Kasembon ,
akhirnya sampai di Desapa Rest Area .
Desapa Reat Area / DRA ini masuk
sekitar 100 meter dari jalan raya Kasembon .
selain berada ditengah alam ,
rest area ini juga cukup luas sehingga tidak
terkesan " ngruwel " seperti umumnya rest area .
kebetulan juga hari biasa ,
sehingga betul2 saya merasa seolah
pengunjung tunggal ..
ternyata ada satu lagi yang saya rindukan di sini
yaitu Zuppa Soup nya !
sambil menikmati Zuppa Soup setelah melaksanakan
dengan tertib segala protokol
( cuci tangan dll ) ,
saya pun ingin ber lama lama diudara bersihnya .
hingga saya meninggalkan DRA ini setelah
sekitar dua jam disitu , tercatat hanya ada dua mobil
yang datang setelah saya yaitu
ber nopol H / Semarang dan satu lagi L / Surabaya .
saya duga mereka singgah untuk beristirahat
sejenak ditengah perjalanan panjangnya .
seorang pramusaji bertanya
" Sudah pernah ke Coban Kethak ? " ..
saya balik bertanya " Dimana itu , jauhkah ? "
dijawab " Hanya sekitar 5 menit saja
dari sini keatas lagi " ..
Wow , tentu saya tidak akan pernah men sia2kan
tawaran semacam itu dan rencana balik
ke arah Malang diubah kearah atas lagi
melewati jalan yang sama lekuk likunya dengan
triple triple triple S hehehe .. !
ternyata Coban Kethak ini berada disebelah
kanan jalan , sehingga saya harus putar balik
seperti kalau akan ke arah Malang .
coban atau air terjun yang satu ini hanya
berjarak 50 meter dari gerbang masuk .
melewati jalan yang berbatu yang cukup tertata ,
akhirnya saya melihat air terjun yang cukup cantik
meski tidak setinggi dan selebar Coban Rondo .
berpapasan dengan seorang pria sepuh yang
memanggul cangkul , beliau ini menyapa
saya " Sekarang ini sepi , tak ada pengunjungnya ... "
bukan sepi karena hari biasa tapi dari fasilitas yang
saya amati disitu , terlihat tidak adanya
tanda tanda " kehidupan " seperti
halnya Tempat Istirahat / Warung ,
serta adanya sebuah Panggung Besar
yang kosong tak terawat berikut area
tempat duduk penonton yang berkapasitas besar
namun juga tak terawat ,
serta wahana mainan anak anak yang mulai
berkarat karat ,
dan satu2nya petugas hanyalah di gerbang masuk
untuk memberikan tiket bagi pengunjung .
" Kok wani yo mbak iki dewean ? .. ) .
menilik besarnya panggung yang ada disitu dengan
area tempat duduk penonton dari semen yang
berkapasitas sekitar 300 orang ,
saya menduga Coban Kethak ini punya peran penting
untuk kelangsungan tradisi desa
setempat , baik itu kegiatan budaya maupun
tradisi ritual2 tertentu ,
karena sangat langka saya temukan panggung gede
dengan area tempat duduk penonton
yang luas di air terjun yang manapun !
sayapun meninggalkan Coban Kethak yang " mistis "
ini dengan sebuah harapan bahwa kedepan
coban ini akan sedikit
berbenah agar mampu menarik lebih banyak
pengunjung untuk menghidupkan kembali
kepariwisataan diareanya .
dalam tulisan yang lain di blog ini ,
saya juga pernah mengunjungi Coban Sadang
di Pujon yang meski kecil tetapi terlihat terawat
dengan protokol dan fasilitas yang lengkap,
mulai tempat cuci tangan , ukur suhu ,
toilet , mushola , cafe , dll !
Malang Raya
ini memiliki sedemikian banyak Wisata Alam
yang luar biasa dan tidak terhitung jumlah
Coban dan Gunung2nya serta pantai2nya
yang spektakuler !
masihkah kita mengeluh bahwa
negeri orang lebih cantik ?
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 13 .11 . 20 )
keterangan foto :
01 . Zuppa Soup Rest Area Kasembon
02 . Hijau , Hijau
03 . Teduh , Sejuk
04 . Kricik .. Kricik ..
05 . Coban Kethak Yang Mini
06 . Stage Kosong Yang Gede disebelahnya ..
07 . Sejenak ngecharge paru paru ..
08 . Buat yang suka selfie
09 . Nama ..
10 . Sang Coban ..
11 . Lagi , didepan Gunungan
12 . Stage " mistis " ..
13 . Mungil tapi cantik meski airnya
sedikit kecoklatan ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 16.11.20 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar