ketika khalayak dunia masih ribut masalah vaksin covid19 untuk menangkal virus mematikan ini , dengan entengnya seorang teman berujar : " mengapa harus panik , bahwa kemungkinannyaadalah kita akan hidup berdampingan selamanya dengan virus ini , adalah tidak mustahil mengapa ?karena jaman nampaknya sudah semakin terpolusi , ya manusia , ya mentalnya , ya spiritualnya ,ya alamnya , ya udaranya , ya segalanya makin rusak binasa . akibat dari itu semua , kita harus mau menanggungnyahingga anak cucu yaitu sebuah dunia yang tercema nafas hidupnya se hari2 .. salah siapa ? juga manusia itu sendiri yang lebih memilihkenikmatan hidup diatas kerusakan tempat dia hidup !
jadi , new normal adalah
hidup baru berdampingan selamanya
dengan covid 19 dan mungkin virus2 lain yang
kelak lebih dahsyat "
rada2 masuk akal menurut saya .
bisa saja segala macam kerusakan lingkungan
akibat ulah manusia mengakibatkan bermutasinya
beragam virus menjadi sesuatu yang
tak terkendali bahkan vaksinpun tak menolong .
kehendak Ilahi ?
hukumanNYA atas tingkah polah manusia
yang sudah kelewat batas .
tetapi memang jika dihubungkan dengan
tingkah polah manusia terhadap alam dan
lingkungannya serta kepada sesamanya yang
terkadang lebih mirip kelakuan hewan ,
bisa jadi Tuhan sudah merasa muak karenanya
dan dibiarkanNYA manusia merusak
dirinya sendiri agar merasakan akibatnya
serta ditungguNYA kelak di
Hari Pengadilan Tertinggi dengan setumpuk tinggi
berkas2 dari daftar dosa manusia ..
pandemi ini sungguh sebuah pembalikan sejarah manusia
dengan alamnya . bayangkanlah ketika manusia
mencemari udara dengan berbagai kepandaiannya
mulai dari karbon kendaraan ,
cerobong2 asap industri yang menyemburkan
racun ke udara , sampah2 tak terurai ke lautan ,
limbah limbah beracun ke sungai sungai dst dst dst
maka kini saatnya kita harus mau
menerima Udara Yang Mengandung Virus Mematikan
disetiap hirupan nafas!
masker ? juga tidak 100% menjamin !
cuci tangan dan hand sanitizer ?
juga tidak menjamin ketika ternyata virus bisa
saja masuk dari mana mana tak terkecuali bahkan
ketika masker sudah dipakai dan tangan
sudah tercuci bersih .
dari mana virus masuk ?
barulah mari kita berikan ruang lebar bagi
Kehendak Ilahi
yang sudah bosan melihat tingkah laku manusia ini
sehingga Rumah Rumah Ilahi dibumi ,
masjid , gereja , dll seolah enggan menerima
kunjungan manusia2 yang penuh dosa dan
seolah berkata :
" tinggalah kamu dirumah saja jika kamu datang
ke rumah2KU hanya untuk berpamer pada
tetanggamu sebagai orang yang taat
namun kenyataannya kamu ingkar
dan berbuat kerusakan dimuka bumi .
dapatkah kamu berdoa tanpa harus terlihat tetanggamu
dari rumah dan kamar2mu yang senyap
namun sungguh2 , karena Aku mengetahui
apa2 yang kamu tampak dan sembnnyikan "
selama pandemi , ditutupnya kegiatan2 kemaksiatan
dimalam hari seperti night club dan sejenisnya
seolah mengurangi tumpukan dosa manusia
agar Tuhan " bersedia " kembali
mengampuni dosa2 umatnya yang selama ini sudah
kelewat berat dan berkarat ..
apakah pandemi ini sebuah pencucian dari Ilahi ?
apakah pandemi ini sebuah
" latihan peniupan Sangkakala " ?
apakah pandemi ini justru merupakan awal
dari akhir jaman ? dst dst menggunung pertanyaan
yang tidak terjawab ..
baiklah jika memang New Normal ini akan
berlaku selamanya , selamanya berdampingan
dengan covid19, dalam susah senang maupun
dalam hujan dan kemarau ,
maka dapat jatah vaksin ataupun tidak ,
rasanya kita harus mulai
Menjadi Terbiasa Berdampingan
Dengan Covid19
yang berarti membiasakan dalam kultur baru
untuk : " merubah sikap mental
dari yang biasanya menjadi yang
tidak atau bahkan luar biasa antara lain :
01 . menjaga kebersihan diri, rumah , dan lingkungan
lebih dari biasanya , terutama
kebiasaan mandi setelah berada diluar rumah
meski dekat atau sebentar .
02 . efisien dalam pemakaian energi,
mulai listrik , bbm , gas untuk dapur , dll
karena pemasukan / pendapatan
sedang dalam masa sulit .
03 . patuh dan disiplin pada 3M bahkan 4M
yaitu plus Mandi .
04 . meniadakan beban2 angsuran mulai untuk
kendaraan , barang2 dll alias memakai apa yang
sudah ada saja .
05 . disiplin diri untuk patuh pd rumus pribadi
dalam memanfaatkan penghasilan ataupun
uang pensiun yang ada yaitu :
" 4 , 3 , 2 , 1 " :
40% untuk makan dan belanja kebutuhan pokok ,
30% untuk melunasi angsuran bulanan yang
terlanjur ada sejak sebelum pandemi ,
20% dana darurat yang tidak diutak atik alias
ber jaga2 jika se waktu2 perlu misal beli
obat , sakit dll yang tidak tercover asuransi
dan 1% untuk Amal .
kombinasi ini bisa berubah karena tiap orang
ber beda2 kebutuhannya tetapi berapapun itu
ke 4 nya harus dipatuhi !
dipangkas drastis ! selain untuk alasan kesehatan
juga alasan Keamanan Finansiil sebab
yang berlaku saat pandemi adalah lagunya
Tom Jones : Help Your Self .. !
jangan menggantungkan diri pada orang lain
karena yang menjadi gantungan juga tidak tahu
bagaimana akhir pandemi ini !
07 . pilih mamin yang sehat2 saja dan hindari yang
mengundang masalah
( minyak/ gorengan2 , lemak , dll ) dan perbanyak
yang menambah imunitas tubuh
( buah dan sayur dan susu )
08 . jika kebetulan menjadi anggota dari banyak
komunitas ( maklum , konon makin banyak
makin populer dan makin banyak yg nge like
di sosmed , syukur2 kalau dipakai iklan hehehe ..
konon ini resep
kaya mendadak dijaman now )
maka hindari
Undangan2 Yang Berpotensi Kerumunan
ataupun Tidak Kerumunan Tapi Tidak Sehat
misal 2-4 orang saja tetapi merokok dll
.( saya bersyukur hingga usia seperti sekarang ini
dan hidup lama dinegara bule , satu batangpun
tidak pernah saya kenal atau coba
sebab saya membayangkan saja sudah ngeri
ada asap kok dilewatkan paru paru hiiii... )
kalaupun " terpaksa " di/ ke luar rumah ,
hindari seperti pasar , mall , dan tempat2 yang
berpotensi padat pengunjung tetapi pilih yang
alamnya terbuka, senyap dan udara bersih
( jangan protes , sebab nyatanya masih banyak yang
lebih suka ke tempat2 ramai dan weekend pula ! ) .
hari biasa pun saat ini sudah ramai sebab
kalau kebanyakan orang menghindari weekend
atau hari2 libur maka menumpuknya justru
di hari2 biasa ..
si penjual ber masker , warung atau cafenya
mentrapkan prokes dan tidak ada kerumunan .
inipun jangan jadi kebiasaan seperti lewat GoFood
yang tidak bisa dikontrol kebersihan penjualnya ,
maka yang terbaik adalah :
Masak Sendiri meski tak seenak warung !
10 . perhatikan aset2 dirumah yang
Liquiditas nya Tinggi misal kalau ada Emas
atau asesori lain yang bisa menjadi
Penyelamat Disaat Darurat !
sebaliknya , jika ingin berinvestasi maka pilih juga
sejenis Emas yang mudah dicairkan saat
berkebutuhan mendesak .
naa .. masih kurang ? rasanya tidak .
11 . terakhir , rapihkan dan kumpulkan segala
dokumen2 berharga dirumah ,
mulai sertifikat rumah dll dalam box khusus yang
sudah tertata menjadi satu , sehingga disaat darurat
( banjir , gempa dll ) tidak bingung men cari2
karena semua sudah ada dalam box yang sama
dan tersegel aman dari air , api dll .
ini musim pandemi , segala debu yang menempel
di dokumen2 bisa berbahaya ,
maka simpan sedemikian rupa agar aman dari
segala ancaman bahaya .
bermutasi menjadi ribuan wajah yang lebih ganas
dan cepat menular ,
sungguh hanya Tuhan Yang Maha Menyelamatkan
dan Melindungi , ketika para ahli kita sudah
babak belur mengatasinya ..... aamiin ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Malang , 29 . 12. 20 )
keterangan foto :
foto foto jadul sejak 2015 sd 2020 ,
antara gunung2, laut 2, bukit , sawah , air terjun dll
( cangar , senggigi lombok , batu ,
coban pelangi , coban putri , bajul mati ,
tumpak sewu dll )
keterangan foto dibawah ini :