.. " Perang Pecel , Siapa Asli , Siapa Aspal ? " ..
melihat warung pecel bertebaran di kota Malang adalah hal biasa ,
apalagi terkenal sebagai kota pendidikan maka Malang identik dengan kota kos kos an dan pecel adalah
menu terpopuler untuk kantong anak kos .
tetapi kalau terjadinya penebaran itu di Jalan Kawi ( Atas ) ,
maka bolehlah kening sedikit berkenyit . duluuuuu , di jalan ini hanya ada satu pecel yang ngetop
berjuluk " Pecel Kawi " sesuai nama jalannya .
warung ini hampir tak pernah sepi pada jam berapapun , sampai sampai sulit mencari tempat duduk dan antrianpun mengular . warungnya sederhana dan meja kursinya masih ala warung jadul
yaitu lebih populer disebut " dingklik " yang panjang yang dapat diduduki sekaligus 4 - 5 orang .
saya termasuk nge fans ,
terutama setelah jalan pagi disekitar stadion .
dan maksud jalan pagi untuk melangsingkan badan ee .. mampir diwarung pecel kawi itu malah
pulang tambah gemuk hehehe .. sebuah kegagalan diet !
naa , tiap kali ada kerabat luar Malang datang ,
dengan bangga saya selalu membawa mereka ke warung pecel itu dan mereka boleh
dengan bebas memilih lauknya .
ada sate komoh , mendhol , tempe , bakwan , empal dll dll .
sekian bulan yl tiba tiba saja saya dibuat surprise karena warung legendaris ini tutup dan lama mengalami
renovasi atau entah apa namanya . sementara tutup dan di renovasi ,muncul warung Pecel Kawi yang lebih mini disebelah kirinya , yang dikelola oleh salah satu mantan karyawati warung terdahulu .
" waa , kok sendirian mbak ? lha yang warung lama kenapa ya ? " ..
maka beberapa versi muncul tentang tutupnya warung lama dan munculnya warung " kloning " nya .
buat saya tak masalah apapun yang terjadi ,
sebab saya masih merasakan bahwa bumbu warung
mini ini masih mirip dengan aslinya apalagi yang berjualan memang eks karyawati warung terdahulu .
lha ternyata selang beberapa bulan kemudian muncul warung warung pecel lainnya dijalan ini ,
bahkan saat ini tercatat ada 4 / empat !
salah satunya adalah Pecel Kawi yang berdiri di bekas warung aslinya tetapi sudah tampil dengan
wajah baru bahkan berlantai dua dengan tatanan interior yang modern .
disitu mereka memasang foto seorang ibu sepuh yang saya menduga adalah pelopor awal Pecel Kawi
dijalan itu pada jamannya . lalu papan papan nama disebelah luar warung juga
mengusung papan nama asli seperti yang ada di warung lama .
pokoknya hal hal yang " autentik " dari warung lama dapat dilihat diwarung pecel yang sudah
dibedah plastik dengan gaya modern ini .
saya penasaran dan mencoba pecelnya bahkan juga ada menu menu lain
seperti rawon , kare dll persis seperti menu menu yang disediakan di warung yang lama .
ternyata tampilan atau cara penyajiannya sedikit berbeda alias dikemas dengan lebih cermat dan soal rasa saya juga merasakan perbedaannya meskipun tidak berarti kurang enak atau lebih enak .
pada kesempatan lain saya kembali ke warung pecel mini disebelahnya yang dikelola eks karyawati dari
warung lama . " bagaimana mbak , ramai ? " ..
" sepiii bu , sejak sebelah buka pecel , pelanggan2 saya kesana semua ... "
saya tidak berkomentar tetapi bingung menghadapi dua hal berbeda yang unik .
disegi Rasa dan Tampilan warung pecel mini ini lebih mirip aslinya dulu .
tetapi kalau soal Cara Penyajian dan Rasa maka warung pecel yang modern itu terasa beda dengan
yang asli meski menempati lokasi sesuai aslinya .
maka silahkan saja pembaca yang memutuskan sendiri ,
manakah diantara keduanya yang Asli atau Fotocopy an atau " kloningan " ??
kalau pembaca juga bingung , silahkan mencoba ke 4 warung pecel yang ada di jalan Kawi ( Atas ) Malang ini dan berikan komentar anda setelah mencoba semuanya .
siapa tahu pendapat anda berbeda dengan saya ?
( th )
( photos by : th , Pecel Kawi , March 2016 )
01 . foto ibu sepuh , pendiri Pecel Kawi yang asli ?
02 . menu pecel versi warung pecel yang baru direnovasi dengan tampilan lain
03 . tangga kelantai dua
04 . atmosfer lantai dua
05 . gambar didinding , Ijen Boulevard tempo doeloe
06 . rawon juga ada
07 . nama yang kembar
08 . pisang
09 . papan nama yang dulu ada diwarung lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar