Sabtu, 26 September 2015







.. " Mina , itu terulang ... " ..

kamis pagi 24 September 2015 waktu setempat , 
kembali Tanah Suci mencatat tragedi Mina untuk yang kesekian kali . 
dalam perjalanan kaki menuju titik titik pelemparan Jumrah sebagai simbol perlawanan terhadap setan , terjadi kembali desakan dan himpitan masa yang mengakibatkan 750 lebih jamaah wafat dan ratusan lainnya terluka , sangat memprihatinkan .
pemandangan baik foto maupun video yang ada dijagad maya , memperlihatkan detik detik musibah dan jenasah jenasah yang bergelimpangan mirip tumpukan ( maaf ) ikan ...,  pedih .
hari hari penyelidikan penyebabnya pastilah memakan waktu , 
sementara para kerabat yang belum mendapat kepastian tentang nasib saudaranya berada dalam kegalauan yang menekan .
 ini bukan yang pertama terjadi , 
namun tercatat sudah yang kesekian kali serta pada tujuan yang sama yakni kearah area
 pelemparan Jumrah . 
siapa penyebab apa ataupun apa penyebab siapa , adalah hal hal yang diharapkan akan dapat memperbaiki sistim jalur pelemparan Jumrah yang dari tahun ke tahun semakin
 meningkat jamaahnya .
 human error ataupun takdir , 
adalah dua hal yang manusia sulit mengelak ketika sebuah musibah itu terjadi dan kita hanya dapat menarik pelajaran berharga daripadanya .
saling menyalahkan tentu bukan jalan keluar , tetapi sebuah Introspeksi untuk Semua Pihak barangkali akan lebih bijak . pemerintah Arab Saudi sebagai host jutaan jamaah setiap tahunnya pastilah juga berkewajiban memenej sesuatunya agar lebih aman dan nyaman , 
sementara dipihak penyelenggara ibadah haji juga berkewajiban mengarahkan para jamaahnya untuk dapat melaksanakan ibadah mereka juga dengan aman dan nyaman . 
dan yang terakhir adalah para jamaah itu sendiri 
hendaknya mematuhi ketentuan yang sudah diatur pihak penyelenggara agar mereka 
( sekali lagi ) aman dan nyaman . 
perwakilan dari ke 3 nya agaknya mendesak untuk bersedia Duduk Bersama serta mencari Solusi Terbaik bagi semua pihak agar keluhan keluhan bisa dapat saling dipecahkan . 
secara fisik para jamaah Indonesia memang lebih kecil atau " ringkih " dibanding jamaah Afrika atau Arab misalnya , maka untuk menghindari benturan benturan fisik keduanya yang 
disaat saat tertentu amat padat  , 
tentulah diperlukan kesadaran semua pihak untuk mematuhi jadwal maupun ketentuan2 lainnya yang telah diatur pihak penyelenggara .
mencari kambing hitam bukan solusinya , 
tetapi marilah berkaca pada masing masing kita ,
 adakah memang kita sudah cukup berdisiplin ?
( th )
( gambar dari google )

Tidak ada komentar: