kamis pagi 24 September 2015 waktu setempat ,
kembali Tanah Suci mencatat tragedi Mina untuk yang kesekian kali .
dalam perjalanan kaki menuju titik titik pelemparan Jumrah sebagai simbol perlawanan terhadap setan , terjadi kembali desakan dan himpitan masa yang mengakibatkan 750 lebih jamaah wafat dan ratusan lainnya terluka , sangat memprihatinkan .
pemandangan baik foto maupun video yang ada dijagad maya , memperlihatkan detik detik musibah dan jenasah jenasah yang bergelimpangan mirip tumpukan ( maaf ) ikan ..., pedih .
hari hari penyelidikan penyebabnya pastilah memakan waktu ,
sementara para kerabat yang belum mendapat kepastian tentang nasib saudaranya berada dalam kegalauan yang menekan .
ini bukan yang pertama terjadi ,
namun tercatat sudah yang kesekian kali serta pada tujuan yang sama yakni kearah area
pelemparan Jumrah .
siapa penyebab apa ataupun apa penyebab siapa , adalah hal hal yang diharapkan akan dapat memperbaiki sistim jalur pelemparan Jumrah yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat jamaahnya .
human error ataupun takdir ,
adalah dua hal yang manusia sulit mengelak ketika sebuah musibah itu terjadi dan kita hanya dapat menarik pelajaran berharga daripadanya .
saling menyalahkan tentu bukan jalan keluar , tetapi sebuah Introspeksi untuk Semua Pihak barangkali akan lebih bijak . pemerintah Arab Saudi sebagai host jutaan jamaah setiap tahunnya pastilah juga berkewajiban memenej sesuatunya agar lebih aman dan nyaman ,
sementara dipihak penyelenggara ibadah haji juga berkewajiban mengarahkan para jamaahnya untuk dapat melaksanakan ibadah mereka juga dengan aman dan nyaman .
dan yang terakhir adalah para jamaah itu sendiri
hendaknya mematuhi ketentuan yang sudah diatur pihak penyelenggara agar mereka
( sekali lagi ) aman dan nyaman .
perwakilan dari ke 3 nya agaknya mendesak untuk bersedia Duduk Bersama serta mencari Solusi Terbaik bagi semua pihak agar keluhan keluhan bisa dapat saling dipecahkan .
secara fisik para jamaah Indonesia memang lebih kecil atau " ringkih " dibanding jamaah Afrika atau Arab misalnya , maka untuk menghindari benturan benturan fisik keduanya yang
disaat saat tertentu amat padat ,
tentulah diperlukan kesadaran semua pihak untuk mematuhi jadwal maupun ketentuan2 lainnya yang telah diatur pihak penyelenggara .
mencari kambing hitam bukan solusinya ,
tetapi marilah berkaca pada masing masing kita ,
adakah memang kita sudah cukup berdisiplin ?
( th )
( gambar dari google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar